JellyPages.com

Monday, July 30, 2012

Bangun Untuk Menunaikan Shalat Subuh

2. Adapun aspek amaliyahnya adalah membangun kesadaran bahwa ada beberapa hal yang bisa membantu agar terbiasa bisa bangun pagi untuk menunaikan shalat Subuh berjama'ah.
Hal-hal tersebut yakni;
  • Tidurlah sedini mungkin
  • Sebelum tidur sebaiknya tetap dalam keadaan suci atau berwudhu dan membaca dzikir
  • Sebelum menjelang tidur, harus ada niat yang kuat untuk bangun pagi dan melaksanakan shalat Subuh tepat pada waktunya
  • Ketika bangun tidur, hendaknya langsung mengingat ALLAH atau membaca doa bangun tidur
  • Agar bisa bangun pagi untuk menunaikan shalat Subuh, sebaiknya meminta saran atau nasihat dari orang-orang yang bisa memecahkan masalah ini
  • Berdoa kepada ALLAH agar dia berkenan untuk membangunkanmu menjalankan shalat Subuh
  • Mempergunakan alat bantu seperti alarm atau jam beker
  • Mintalah tolong dipercikkan air pada wajah oleh keluarga
  • Sebaiknya jangan tidur sendirian agar bisa diingatkan untuk bangun di pagi hari
  • Janganlah tidur ditempat yang terpencil yang tidak dipergunakan untuk tidur
  • Bersemangatlah ketika sudah bangun dari tidur
  • Jangan memprogram alarm atau jam beker lebih cepat karena itu yang membawa kemalasan untuk kembali berbaring
  • Nyalakanlah lampu ketika sudah bangun
  • Janganlah begadang terlalu malam
  • Jangan banyak makan sebelum tidur karena itu akan menyebabkan tertidur pulas dan malas bangun
  • Jangan salah meniru sunnah tiduran miring Nabi Muhammad setelah menunaikan shalat Sunnah Rawatib Subuh
  • Laksanakanlah shalat qilamul lain pada malam menjelang fajar
  • Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad dalam tata cara tiduran miring ke sebelah kanan, yaitu tidur dalam posisi menghadap ke kanan, pipi sebelah kanan diletakkan pada telapak tangan sebelah kanan, karena cara ini memudahkan untuk bangun
  • Tidurlah pada siang hari walaupun hanya sebenar
  • Jangan tidur setelah Ashar ataupun Maghrib
  • Terakhir adalah ikhlaslah mengharap keridhoan ALLAH, karena ikhlas adalah faktor terbaik untuk mendorong bisa bangun untuk menjalankan shalat Subuh tepat pada waktunya

Bangun Untuk Menunaikan Shalat Subuh

Masalah ini adalah permasalahan yang dinilai dari dua macam aspek.
Yang pertama adalah aspek ilmiah atau teoritis dan yang kedua adalah aspek amaliah atau praktis.


1. Aspek ilmiah mengandung dua hal:
   a. Seorang muslim harus mengetahui betapa agungnya kedudukan Shalat Subuh di sisi ALLAH SWT. Rasulullah bersabda: 
"Barangsiapa yang menjalankan shalat Subuh dengan berjama'ah, maka seakan-akan ia telah melakukan shalat semalaman suntuk." (Shahih Muslim & Sunan At-Tirmidzi)

"Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Padahal seandainya mereka tahu pahala dari kedua shalat tersebut, maka mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (imam Ahmad)

"Barangsiapa yang menunakan shalat subuh, ia berada dalam jaminan ALLAH. Janganlah ia meminta sedikitpun dati tanggungan ALLAH kepadamu." (Ath-Thabarani)

"Malaikat-malaikat malam dan malaikat-malaikat siang saling bergiliran di tengah-tengah kalian. Dan mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian ketika malaikat-malaikat yang bermalam ditengah-tengah kalian naik untuk menghadap ALLAH, ALLAH Yang Maha Mengetahui keadaan mereka bertanya kepada mereka, "Bagaimana keadaan hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan tadi?" dan Mereka menjawab, "Kami tadi meninggalkan mereka dalam keadaan tengah shalat, dan ketika sebelumnya kami temui, mereka juga sedang shalat." (Al-Bukhari)

"Shalat yang paling utama disisi ALLAH adalah shalat Subuh pada hari Jum'at dengan berjama'ah."
dan hadits shahi juga menyebutkan,
"Barangsiapa yang rajin menunaikan shalat Subuh dan Ashar maka ia akan masuk surga."(Al-Bukhari)

   b. Seorang muslim harus mengetahui resiko kerugian akibat terlambat menunaikan shalat Subuh. "Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia ada dalam jaminan ALLAH, oleh karena itu janganlah sampai ALLAH menuntut kembali sedikitpun dari jaminanNya itu kepadamu. Kalau sampai ALLAH menuntut jaminanNya tersebut, maka hal itu bisa terlaksana dengan mudah kemudian ALLAH akan menamparkannya ke mukanya di neraka Jahannam" (Riwayat Muslim)

Thank You ALLAH :)

Terima kasih ALLAH karena senantiasa memberikan pertolongan dan memberi ampunan. Engkau yang telah memberikan perlindungan dari kejahatan nafsu dan keburukan amal. Dan Engkau juga yang bisa menunjukkan seorang yang sesat.

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain ALLAH dan Nabi Muhammad adalah untusanNya"

ALLAH berfirman;
1. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ALLAH sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (Ali 'Imron: 102)

2. "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya ALLAH menciptakan isterinya, dan daripada keduanya ALLAH memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada ALLAH yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) silahturahim. Sesungguhnya ALLAH selalu menjaga dan mengawasi kamu" (An-Nisa': 1)

3. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada ALLAH dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya ALLAH memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati ALLAH dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar." (Al-Ahzab: 70-71)



Nabi Muhammad SAW bersabda: 
"Barangsiapa yang melapangkan satu saja kesulitan seorang mukmin dari kesulitan - kesulitan dunia, maka ALLAH akan melapangkan satu kesulitannya dari kesulitan - kesulitan di hari Kiamat nanti. ALLAH selalu menolong seorang hamba sepanjang ia selalu menolong sesamanya."
 

Tanpa Judul

haihai :) ..
assalamualaikum ..selamat pagi untuk semuanya ..
sebelumnya makasih untuk yang udah baca blog ini :D ..
sebenernya sih nulis bukan hobbi yang ada didalam diri ku ..tapi setelah aku mengalami banyak pelajaran tentang arti sebuah sahabat, prestasi sekolah dan dunia kerja ..jadi semakin kuat untuk bisa berbagi semuanya sama sahabat-sahabat sekalian :D ..

semoga bisa berbagi pengalaman dan berbagi pelajaran yang siapa tau bermanfaat nantinya ..
sebagian yang telah dipostkan sebelumnya itu adalah pelajaran mengenai ISLAM yang baru aku postkan sedikit ..mungkin habit atau kebiasaan setiap hari yakni berzikir :D ..dan juga mengenai ceritacerita yang membuatku mengerti tentang INDAHNYA KEAJAIBAN ALLAH SWT untuk hambaNya ..

semoga sahabat sekalian bisa menikmati post - post yang telah aku bagikan ..dan maaf apabila ada kekurangan dan ada kesamaan cerita :D ..disini intinya aku hanya berbagi apa yang aku ketahui ..

dan di hari ke-10 di bulan Ramadhan ini ..kita semua selalu dalam lindungan ALLAH SWT, diberikan keberkahan hingga menjelang hari Kemenangan yang Fitri :D ..

Happy Fasting All :))

Saturday, July 28, 2012

Mengapa Tak Pandai Bersyukur ?

Oleh : Ummu Shofi

Pagi hari, seperti biasa aku mengawali kegiatan dengan bebenah rumah. Cuci piring, menyapu lantai, cuci pakaian dan setumpuk pekerjaan rutin lainnya. Untuk menemaniku bekerja, kuambil sekeping kaset nasyid anak-anak, kumasukkan ke dalam tape recorder yang sudah butut, dan... klik:

Ajarilah, aku ya Allah 
Mengenali, karunia-Mu 
Begitu banyak yang, Kau beri 
Begitu sedikit yang, kusadari
Ajarilah, aku ya Allah 
Berterima kasih, pada-Mu 
Supaya aku dapat slalu 
Mensyukuri nikmat-Mu

Sayup-sayup kudengar alunan sebuah lagu, mengalun merdu dari bibir-bibir mungil anak-anak yang kira-kira masih berusia balita. Hatikupun bergetar, air mata menetes membasahi pipi, menyadari betapa pelitnya diri ini mengucap syukur atas segala karunia yang telah dilimpahkan oleh-Nya. Serta-merta, bibir ini berucap,"astaghfirullahal 'adziim" seraya menghapus air mata. Sejurus kemudian hati ini berbicara, mencoba mengurai satu-persatu nikmat yang telah terkecap.

Di pagi yang cerah, ketika sinar mentari menghangati tubuh, sungguh ada sebuah nikmat yang begitu indah terasa. Lalu, ketika kupandangi tubuh ini satu demi satu masih tetap utuh seperti sedia kala, mata yang mampu melihat dengan sempurna, tangan yang mampu memegang dan mengerjakan berbagai aktivitas, kaki yang bisa melangkah, kulit yang mampu merasakan sentuhan angin yang lembut, dan hidung yang mampu menghirup udara segar. Sungguh, inipun merupakan nikmat yang begitu besar. Semakin lama kucoba mengurainya, semakin banyak nikmat yang kurasa. 

Demikian banyak, dan teramat banyak hingga aku tak mampu menghitung satu persatu, karena memang tak terhingga jumlahnya. Persis seperti yang Allah kabarkan dalam firman-Nya: "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim:31) Astaghfirullahal 'adziim, lidahkupun menjadi kelu, tak sanggup lebih banyak berucap.

Segalanya Allah anugerahkan kepada diri ini dengan cuma-cuma. Tak serupiahpun Allah menetapkan tarifnya, tak secuilpun Allah mengharap imbalannya. Namun mengapakah aku tak pandai bersyukur? Padahal Allah SWT berjanji : "...la in syakartum la aziidannakum, wala in kafartum inna 'adzaabi lasyadiid (Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih)".

Dan janji Allah selalu benar adanya, tak pernah salah dan tak pernah lupa.
Akupun mencoba merenung, apakah gerangan yang membuat diri ini tak pandai bersyukur? Dalam pandangan masyarakat umum yang kufahami selama ini, segala sesuatu dianggap sebuah nikmat adalah ketika kita memperoleh sesuatu yang menyenangkan. Harta yang banyak, rumah yang indah, teman yang selalu setuju dan menyokong pendapat kita, sehingga kita dapat memenuhi segala keinginan yang ada dengan segala fasilitas yang mudah didapat tanpa harus bersusah payah bekerja.

Seringkali pula kita tidak menyadari bahwa, mata yang mampu melihat secara sempurna ini adalah nikmat, tangan yang mampu memegang dan melakukan segala aktivitas adalah nikmat, kaki yang mampu melangkah adalah nikmat, kesehatan kita adalah nikmat, oksigen yang melimpah ruah dan bebas kita hirup adalah nikmat, hidayah Islam yang mengalir dalam diri kita ini adalah nikmat yang teramat mahal harganya, kasih sayang orang tua yang mampu mengalahkan segalanya demi membimbing dan membesarkan kita adalah nikmat, dan entah berapa banyak kenikmatan yang lain yang tidak kita sadari. Padahal, kenikmatan yang Allah karuniakan kepada kita tak terhingga banyaknya. Masya Allah, astaghfirullahal 'adziim, semoga Allah berkenan mengampuni kita dan membimbing kita menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur.

Berikutnya, seringkali kita merasa iri dengan kesenangan/kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain. Ketika kita melihat orang lain bahagia, bukannya kita ikut bersyukur atas kebahagiaannya. Sebaliknya, kita justru mencibirkan bibir dan menuduh yang tidak-tidak. Membuat berbagai analisa, darimanakah gerangan mereka memperoleh kesenangan. Berprasangka buruk dan menyebarkan bermacam berita, sehingga perilaku tersebut. Menjauhkan diri kita dari rasa syukur kepada Allah. Astaghfirullah wa na'udzubillahi min dzaalik.

Tak jarang pula, dalam diri kita terjangkit penyakit "wahn (terlalu cinta dunia, dan takut mati)", hanya kesenangan dan kesenangan yang ingin kita raih, tak sedikitpun ingin merasakan sebuah penderitaan. Sehingga ketika Allah berkenan memberikan sebuah cobaan, diri kita tak sanggup menanggung. Merasa diri menjadi orang yang paling sengsara di dunia, dan bahkan ada yang sampai berani menghujat dan menghakimi Allah sebagai penguasa yang tidak adil. Na'udzubillaahi min dzaalik, astaghfirullahal'adziim.

Disisi lain, Allah jua yang berkenan menciptakan kita sebagai makhluk yang senang berkeluh kesah. "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”(QS. Al Maariij: 19-21). Bila sifat ini tidak kita kelola dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan bila pada akhirnya diri ini tumbuh menjadi makhluk yang tak pernah mampu bersyukur.

Karenanya, amat baiklah sekiranya kita mampu melatih diri, mensyukuri apa saja yang ada pada diri kita. Apapun yang Allah berikan kepada kita, haruslah kita yakini bahwa itulah pilihan terbaik yang Allah kehendaki. Tak perlu iri dan dengki terhadap nikmat orang lain, hingga kita mampu menjadi seorang mu'min seperti yang digambarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW: "Amat mengherankan terhadap urusan mu'min, seandainya baik hal itu tidak terdapat kecuali pada orang mu'min. Bila ditimpa musibah ia bersabar, dan bila diberi nikmat ia bersyukur" (HR. Muslim).

Terakhir, marilah senantiasa mengamalkan do'a Nabi Sulaiman as. dalam kehidupan kita. Agar kita senantiasa terbimbing, memperoleh ilham dari Allah SWT, sehingga kita menjadi makhluk yang pandai bersyukur pada-Nya.

"Robbi awzi'nii an asykuroo ni'matakallatii an'amta 'alayya wa'alaa waalidayya wa an a'mala shoolihan tardhoohu wa ad khilnaa birohmatika fii 'ibaadikashshoolihiin".

“Ya Robb kami, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An Naml : 19). Aamiin.

Wallaahu a'lam bishshowwab.

Tokoh Wanita Quraisy yangSuci - "Khadijah"

Dia adalah tokoh wanita sedunia pada masanya, putri Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushay bin Kilab Al-Qurasyiyyah Al-Asadiyyah. Khadijah dikenal dengan julukan “wanita suci.” Ia lahir dan tumbuh dari keluarga terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun Gajah. Khadijah adalah seorang wanita yang berpikiran tajam, tinggi cita-cita, dan mempunyai pribadi luhur, sehingga banyak tokoh Quraisy yang menaruh perhatian padanya.
 

Khadijah pernah dua kali menikah. Pertama, dengan Abu Halah bin Zurarah At-Tamimi yang menurunkan seorang putra bernama Halah dan seorang putrid bernama Hindun. Setelah abu Halah meninggal, Khadijah menikah lagi dengan ‘Atiq bin A’idz bin ‘Abdullah Al-Makhzumi. Pernikahan dengan suami kedua ini tidak berlangsung lama kerena mereka akhirnya berpisah.
 

Selama menjadi seorang janda, banyak tokoh laki-laki meminangnya, tapi semua pinangan itu ditolaknya dengan sopan, karena ia ingin lebih berkonsentrasi untuk mengasuh anak-anaknya dan mengurus usaha dagangnya. Khadijah adalah seorang saudagar yang kaya. Dia biasa memberi upah kepada kaum laki-laki yang mau meniagakan perdaganganya dengan cara bagi hasil.
 

Ketika sampai padanya berita tentang Muhammad –sebelum diangkat menjadi nabi- yang mempunyai sifat jujur, amanah, dan berakhlak mulia, ia pun mempercayakan kepadanya untuk meniagakan barang dagangannya ke negeri Syam bersama pelayannya, Maisarah. Imbalan yang diberikan kepada Muhammad lebih banyak daripada imbalan yang diberikan kepada orang lain.
 

Setelah terjadi kesepakatan, berangkatlah Muhammad bersama Maisarah ke negeri Syam. Dengan bimbingan Allah, Muhammad berhasil mendapatkan laba yang besar dan membuat Khadijah sangat gembira. Akan tetapi, sebenarnya kekaguman akan kepribadian Muhammad jauh lebih besar daripada sekedar kegembiraan karena Muhammad pulang dengan membawa laba yang banyak. Sejak saat itu dalam hati Khadijah mulai timbul perasaan simpati yang mendalam terhadap Muhammad, karena Muhammad tidak seperti laki-laki kebanyakan. Namun demikian, ia ragu apakah pemuda jujur dan terpercaya ini tertarik dan mau menikah dengan dirinya yang telah berumur empat puluh tahun atau tidak. Bagaimana pula ia harus bersikap dalam menghadapi kaumnya, karena sebelumnya dia pernah menolak pinangan para tokoh Quraisy.
 

Pada saat kebingungan bergejolak dalam hati Khadijah, datanglah sahabatnya, Nafisah binti Munabbih. Khadijah pun mengungkapkan gejolak perasaannya kepada sahabatnya itu. Dengan kecerdasannya, Nafisah mampu menangkap arah pembicaraan khadijah seraya mengingatkan bahwa ia adalah seorang wanita yang mempunyai segalanya. Ia terhormat, berketurunan bangsawan, kaya dan cantik. Nafisah menguatkan pendapatnya dengan kenyataan bahwa banyak laki-laki bangsawan yang meminangnya.

Setelah itu, Nafisah pergi menemui Muhammad untuk menanyakan langsung perihal perasaan Khadijah kepadanya. Nafisah bertanya kepada Muhammad: “Wahai Muhammad, apa yang menghalangimu untuk menikah?” Muhammad menjawab: “Aku tidak mempunyai apa-apa untuk menikah.” Nafisah tersenyum, lalu berkata: “Seandainya ada yang mau mencukupimu dan engkau diminta untuk menikahi seorang wanita yang kaya, cantik, dan terhormat, apakah kamu mau?” Beliau kembali bertanya: “Tetapi siapa dia?” Nafisah segera menjawab: “Khadijah binti Khuwailid.” Muhammad pun menjawab: “Jika ia setuju, aku akan menerima.”
 

Nafisah segera menemui Khadijah untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Sementara itu Muhammad juga memberitahukan kepada paman-pamannya tentang keinginannya untuk menikah dengan sayyidah Khadijah. Selanjutnya Abu Thalib, Hamzah dan paman Nabi lainnya pergi bersama untuk menemui paman Khadijah, 'Amr bin Asad, untuk meminang putri saudara 'Amr itu bagi Muhammad dan menyerahkan maharnya.

Ketika akad pernikahan berlangsung, Khadijah menyembelih beberapa ekor ternak untuk dibagikan kepada fakir miskin. Ia juga mempersilahkan dan mengundang kerabat dan teman-temannya datang ke rumahnya. Diantara mereka yang hadir itu ada Halimah As-Sa'diyah (Ibu susuan Muhammad). Setelah acara selesai, Halimah kembali kepada kaumnya dengan membawa 40 ekor kambing sebagai hadiah dari Khadijah kepada wanita yang pernah menyusui Muhammad yang kini menjadi suaminya. Inilah salah satu keluhuran budi Khadijah yang telah ditunjukkannya sejak awal, ia begitu dermawan memberikan hadiah bagi fakir miskin maupun orang yang dekat dengan Muhammad.
 

Sejak resmi menjadi istri Muhammad, Khadijah benar-benar manjadi istri yang patut diteladani. Khadijah rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi orang yang dicintainya, salah satunya adalah ketika ia melihat bahwa suaminya senang dengan salah satu budak miliknya Zaid bin Haritsah, ia pun memberikannya kepada Muhammad. Selain itu, Khadijah sungguh wanita yang suci hatinya, ketika Muhammad bermaksud untuk mengajak salah seorang anak pamannya, 'Ali bin Abu Thalib, tinggal di rumahnya, ia pun dengan lapang dada menyetujuinya. Bahkan ia memberikan keleluasaan kepada 'Ali di rumahnya agar bisa meneladani ahlaq suaminya.
 

‎​اَللّهُ memberikan berbagai nikmat kepada rumah tangga yang berbahagia ini. Mereka dikaruniai beberapa orang anak laki-laki dan perempuan, yaitu Qasim, 'Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fathimah.
 

Muhammad yang memiliki keluhuran budi memang berbeda dengan kebanyakan penduduk Mekkah kala itu. Sementara penduduk-penduduk Mekkah umumnya sering berfoya-foya serta terlena dalam perbuatan dosa, kesia-siaan, penyembahan berhala dan lain-lain, Muhammad lebih sering menyendiri berkhalwat memohon petunjuk dari Maha Pencipta. Beliau berkhalwat dan beribadah di gua Hira selama sebulan penuh setiap tahunnya. Dan Khadijah sebagai seorang istri tidak berpikiran sempit dan berkeberatan dengan kebiasaan yang dilakukan oleh suaminya, karena ia yakin dengan kejujuran dan kebaikan suaminya. Khadijah tidak membebani pikiran suaminya dengan berbagai pertanyaan dan omongan yang tidak terlalu penting. Bahkan terkadang ia mengirim seseorang untuk menjaga dan mengawasinya tanpa bermaksud mengganggu khalwatnya.
 

Hingga suatu hari pada bulan Ramadhan, Malaikat Jibril datang membawa wahyu dari ‎​اَللّهُ, yang membuat Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan takut, pucat dan menggigil, seraya berkata pada Khadijah: "Selimuti aku! Selimuti aku!" Khadijah langsung menuruti, tanpa banyak bertanya hingga dilihatnya suaminya cukup tenang, baru kemudian menanyakan apa yang tengah terjadi.
 

Kemudian Muhammad bercerita bahwa ia bertemu dengan orang yang menyuruhnya untuk membaca hingga berulang-ulang, sementara seperti diketahui bahwa ia tidak dapat membaca. Mendengar hal itu, Khadijah langsung menenangkan suaminya dan mengajak suaminya untuk bertemu anak pamannya Waraqah bin Naufal. Mendengar cerita dari Khadijah, Waraqah langsung berseru: "Qudduus, Qudduus!" (Mahasuci, mahasuci) "Demi Dzat yang jiwa Waraqah berada dalam kekuasaanNya, jika engkau mempercayaiku, wahai Khadijah, sungguh telah datang kepadanya wahyu yang mahabesar, sebagaimana pernah datang kepada Nabi Musa dan 'Isa as. Sesungguhnya Muhammad akan menjadi nabi bagi umat ini. Katakanlah kepadanya suapaya tetap tegar." Waraqah pun mengatakan pada Muhammad bahwa dalam membawa risalahNya kelak, Muhammad akan didustakan, disakiti, diusir dan diperangi. 
 

Khadijahlah kemudian wanita pertama yang menyatakan keimanannya kepada ‎​اَللّهُ dan Rasul-Nya. Ia juga kemudian tanpa ragu memberikan segalanya untuk membantu kepentingan dakwah Nabi, bukan hanya harta tetapi juga dengan segala yang ada pada diri Khadijah. Khadijah selalu menjadi tumpuan yang memberikan motivasi dan kekuatan bagi Nabi untuk menghadapi berbagai hinaan dan penolakan. Kesabaran dan keteguhan yang diberikan Khadijah membuat beban yang dipikul Nabi terasa ringan.
 

Khadijah turut membantu dakwah suaminya dengan mengajak kaumnya dengan perkataan maupun perbuatan. Islamnya Zaid, bekas budaknya dan empat anak perempuannya sendiri merupakan hasil pertama dakwah Khadijah.
 

Dalam menyampaikan risalah ‎​اَللّهُ, Muhammad banyak mengalami rintangan dan gangguan yang tidak hanya ditujukan pada dirinya, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat yang telah masuk Islam. Namun, Khadijah selalu tampil bagaikan gunung yang kokoh berdiri karena ia memahami betul firman ‎​اَللّهُ:
 

"Alif laam miin. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja untuk mengatakan: 'Kami beriman, sedang mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut (29): 1-2)

Diantara ujian yang menimpa Khadijah dan Rasulullah adalah kematian dua anak laki-lakinya yang masih kecil, yaitu Qaim dan Abdullah. Khadijah tetap sabar dan ikhlas menerima takdir yang menimpa kedua putranya. Ia pun juga yang menyaksikan dengan mata dan kepalanya sendiri matinya seorang syahidah pertama dalam Islam (Sumayyah). Sumayyah harus meregang nyawa di tangan para thagut karena mempertahankan imannya hingga menghembuskan nafas terakhir sebagai wanita yang mulia dan terhormat. Khadijah juga harus rela berpisah dengan putrinya Ruqayyah, istri Utsman bin 'Affan karena harus berhijrah ke negeri Habsyi untuk menyelamatkan agamanya dari kaum musyrik.

Khadijah telah melihat dan mengalami masa-masa sulit yang penuh dengan teror dan penyiksaan. Namun, ia melihat suaminya yang selalu sabar dan ikhlas dalam menghadapi berbagai hal, sehingga ia pun tak pernah putus asa dan selalu ada untuk mendukung Nabi.

Khadijah selalu mencontoh suaminya sang teladan paling agung dan figur yang amat teguh dalam mempertahankan keimanan. Karenanya, ketika kaum Quraisy mengumumkan pemboikotan terhadap kaum muslim secara politik, ekonomi dan sosial dengan menggantungkan dokumen pemboikotan dalam Ka'bah. Tanpa ragu Khadijah bergabung bersama kaum muslim di kubu Abu Thalib, walaupun harus menjauh dari kabilah yang dicintainya. Dengan penuh kesabaran, ia jalani masa boikot yang menyusahkan bersama Nabi dan para sahabat yang lain, hingga akhirnya dokumen pemboikotan hancur dimakan rayap atas pertolongan ‎​اَللّهُ. Pada masa pemboikotan tersebut Khadijah mengeluarkan segala yang dimilikinya untuk meringankan beban yang menimpa kaum muslimin, pada saat itu ia berusia 65 tahun.
 

Tidak lama setelah masa pemboikotan selesai, mujahidah yang suci dari kaum Quraisy harus menghadap ‎​اَللّهُ, setelah beberapa bulan sebelumnya paman Nabi, Abu Thalib meninggal terebih dulu. Peristiwa ini terjadi tiga tahun sebelum hijrah, sungguh cobaan yang sangat berat bagi Nabi, karena beliau harus kehilangan tulang punggung dakwah Islamiyah.

Demikianlah, wanita suci dari Quraisy ini wafat setelah menjalankan tugasnya berdakwah dan menyebarkan agama ‎​اَللّهُ. Ia adalah seorang istri yang memiliki kepandaian serta kebijaksanaan yang dapat membuat Rasul merasa tenang dan kuat menjalankan misi dakwahnya. Muslimah dan seorang Ibu yang dapat mengatur segala hal serta memiliki kemurahan untuk selalu memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah suaminya. Ia ikhlas memberikan harta dan membantu segalanya dengan hanya berharap ridha ‎​اَللّهُ dan kerelaan Rasul-Nya. Maka, sudah sepantasnyalah ia mendapat salam dari ‎​اَللّهُ dan mendapat kabar gembira bahwa untuknya akan dibuatkan sebuah istana di surga yang terbuat dari mutiara, yang penuh ketentraman dan kenyamanan didalamnya.
 

Dan seharusnya muslimah dapat meneladani Khadijah yang mulia. Menjadi istri yang selalu menurut pada suami dan menjadi penghibur dan penentram dikala suami menghadapi tugas atau cobaan yang berat. Dapat cerdas menyikapi permasalahan tidak dengan emosi dan juga keegoisan, menaruh kepercayaan pada suami yang menjalankan fungsi imam semata-mata karena mengharap ridho ‎​اَللّهُ.

Upgrade Terus Ilmu dan Amalmu Wahai Muslimah



Dalam sepekan berapa kalikah Anda datang ke majelis-majelis ilmu wahai saudariku? Sekali, dua kali, tiga kali atau mungkin hampir setiap hari, atau bahkan tidak sama sekali?

Sungguh beruntung saudari-saudariku yang hampir setiap harinya diisi dengan menimba ilmu di majelis-mejelis taklim. Namun, tentunya yang tidak memiliki waktu untuk dapat menyempatkan datang ke majelis taklim karena berbagai kesibukan, entah karena urusan rumah tangga dan anak-anak, atau mungkin karena pekerjaan, janganlah sampai ketinggalan untuk terus meng-upgrade ilmu Anda. Sejatinya tidak ada kata berhenti untuk terus belajar hingga akhir hayat.

Sekarang ini banyak sumber ilmu yang dapat kita peroleh selain dari majelis taklim, bisa dari buku, internet atau mungkin juga dari sahabat, saudara dan orang tua kita. Belajarlah berbagai ilmu dan keterampilan, dan tentu yang paling utama adalah ilmu agama sebagai dasar dan landasan kita dalam menjalani kehidupan ini. Mengapa belajar atau menuntut ilmu itu sangat penting, karena ilmu dan pengetahuan kita dapat menyelamatkan ummat dan menjadi pintu kita menuju surga.


Diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadist shahih; “man salaka thariiqan, yaltamisu fiihi ‘ilman, shhalallaahu lahuu bihi thariiqan ilal jannah.” Yang artinya, “Barang siapa menempuh jalan untuk menuntuk ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan ke surga.”


Kewajiban menuntut ilmu dalam Islam tidak hanya dibebankan kepada kaum laki-laki, melainkan kepada setiap muslim secara umum, termasuk juga muslimah. Muslimah yang cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas akan memiliki banyak keuntungan dan berpotensi untuk melahirkan generasi-generasi cerdas dan berpengetahuan juga. Muslimah yang cerdas akan menjadi pendamping yang hebat bagi suami dan dapat mengantarkan suaminya tuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Muslimah yang memiliki kedalaman ilmu akan dapat mendidik anak-anak menjadi pribadi-pribadi baik dan berkualitas yang akan membela agama Allah. InsyaAllah.


Namun, tentu muslimah juga dituntut untuk dapat kritis dalam belajar dan menuntut ilmu. Di jaman arus informasi dan teknologi yang berkembang pesat, tidak dapat dipungkiri banyak sumber-sumber pengetahuan yang tidak baik dan bahkan dapat menjerumuskan pada kesesatan. Untuk itu muslimah perlu untuk selalu melihat kebenaran dari ilmu atau informasi yang diperoleh dengan merujuk pada siapakah yang menyampaikan informasi tersebut, bagaimana latarbelakang keilmuan yang dimilikinya, dan yang terpenting apakah informasi atau ilmu yang disampaikannya sesuai dengan sumber ilmu utama kita yaitu Quran dan hadits.


Quran dan hadist adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari Rasulullah. Rasulullah bersabda; “Aku tinggalkan ditengah-tengah kalian dua perkara. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah (al-Qur’an) dan Sunnahku (hadits).”(HR. Malik; Al-Hakim & Baihaqi).


Selain Quran dan hadist kitapun dapat belajar dari sumber lain seperti Sirah Rasulullah, Sirah Para Sahabat dan Sahabiyah, Sirah Nabawiyah, dan Kitab-Kitab Ulama Klasik. Sumber-sumber ilmu tersebut akan memperkaya pengetahuan agama kita, namun tentu akan berat bagi sebagian orang untuk dapat mempelajarinya, terlebih bagi yang tidak atau kurang suka membaca. Untuk itulah adanya majelis-majelis ilmu dengan berbagai tema kajian baik tadabur Quran, sirah dan lainnya akan memudahkan kita untuk mempelajarinya. Mendengar narasumber/penceramah yang menyampaikan kajian mengenai tadabur Quran atau sirah nabawiyah, kemudian meresapi dan mengamalkannya, insya Allah akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita.

Dan bagi yang tidak dapat menghadiri majelis taklim karena pekerjaan, karena kesibukan di rumah carilah sumber-sumber ilmu yang terpercaya dari buku-buku, dari internet atau dari sahabat yang sering menghadiri majelis-majelis ilmu. Namun, tentu alangkah baiknya jika sesekali menyempatkan hadir pada majelis-majelis ilmu, entah sendiri atau mungkin bersama keluarga. Jika kita masih sempat untuk pergi ke pusat-pusat perbelanjaan sekedar berkumpul bersama sahabat atau keluarga, cobalah sesekali berubah haluan untuk pergi menghadiri pengajian yang diadakan di sekitar rumah Anda. InsyaAllah, ketika Anda telah merasakan nikmatnya menuntut ilmu di majelis-majelis ilmu dan bertemu sahabat-sahabat baru yang selalu mengajak Anda pada kebaikan dan mempelajari hal-hal yang sebelumnya belum diketahui, Anda akan merasa ketagihan. Perlahan mungkin menghadiri majelis-majelis ilmu akan menjadi kebiasaan dan gaya hidup Anda.


Ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat. Untuk dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, ada adab-adab dalam menuntut ilmu yang sebaiknya kita lakukan, yaitu :
 
  • Mengikhlaskan niat menuntut ilmu karena Allah Ta’ala. Tidak boleh kita dalam menuntuk ilmu berniat untuk tujuan yang tidak baik seperti untuk berbantahan dengan ulama, untuk membantah orang-orang bodoh agar terlihat hebat atau perbuatan tidak baik lainnya. Menurut Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah, “Niat yang baik dalam menuntut ilmu hendaklah ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, beramal dengannya, menghidupkan syariat, menerangi hatinya, menghiasi batinnya, dan mengharap kedekatan dengan Allah pada hari kiamat, serta mencari segala apa yang Allah sediakan untuk ahlinya (ahli ilmu) berupa keridhaan dan karuniaNya yang besar.”
  • Memohon ilmu yang bermanfaat. Hendaknya setiap penuntuk ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu, serta selalu merasa butuh kepadaNya. Diantara doa yang Rasulullah ucapkan adalah: “Ya Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad)
  • Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya ilmu yang diperoleh dengan (sungguh-sungguh) belajar, dan sikap sabar (penyantun) diperoleh dengan membiasakan diri untuk sabar. Barangsiapa yang berusaha (keras) mencari kebaikan maka ia akan memperoleh kebaikan dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan (kejahatan) maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan (kejahatan).” (Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al’ilal mutanaahiyah dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu)
  • Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’ wad Dawaa´ bahwa seseorang tidak mendapat ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram, membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak lisannya.
  • Tidak boleh sombong dan malu. Lihatlah bagaimana Nabi Musa meninggalkan dakwahnya untuk sementara waktu kemudian menuntut ilmu kepada Nabi Khidir.
  • Diam dan mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan. Allah berfirman: “(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az Zumar (39) ayat 18).
  • Berusaha memahami ilmu yang disampaikan. Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud pernah berdoa: “Ya Allah tambahkanlah kepada kami keimanan, keyakinan, dan pemahaman (yang benar).” (Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Imam Ahmad).
  • Mengikat ilmu dengan tulisan. Rasulullah bersabda; “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dari Anas bin Malik)
  • Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Rasulullah telah mengingatkan agar kita mengamalkan ilmu yang dipelajari, sebagaimana sabdanya; “Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hinggat ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, tentang tubuhnya –capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (HR. Ar Tirmidzi).
Dan dalam hal menuntut ilmu, suri teladan bagi muslimah adalah Ummul mukminin kita Ibunda Aisyah. Beliau terkenal sebagai wanita yang pakar dalam bidang periwayatan hadist –sumber hukum dan ajaran Islam yang kedua-, sejarah bangsa Arab, dan ilmu kedokteran di zamannya. Para penuntut ilmu di zamannya berbondong-bondong menimba ilmu darinya.

Mulailah Belajar dari Hal Kecil

Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai...

Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya...

Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik...

Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yang begitu perhatian pada saya...

Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa tumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa di antaranya melahirkan cinta sejati...

Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya...

Saya belajar, bahwa saya harus belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain, kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus...

Saya belajar, bahwa lingkungan dapat memengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang telah saya lakukan...

Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang bebeda...

Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya...

Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati...

Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis...

Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering di ambil segera dari kehidupan saya...

Saya juga belajar dari setiap kegagalan dan penglaman-pengalaman saya untuk menjadi yg lebih baik..

Saya belajar bahwa cinta sejati hanya dari Sang Pencipta,, maka tidak ada alasan didunia ini untuk membuat saya bersedih apa lagi meratapinya.. Karna Dia tidak pernah mengurangi sedikitpun cintaNYA kepada MakhlukNya & takkan pernah meninggalkan orang2 yang mencintaiNYA..

Saya belajar dengan apa yang telah Engkau berikan kelebihan dan kekurangan pada diri saya. Saya akan belajar dari kekurangan orang lain..

Saya belajar, bersabar untuk menerima kenyataan, bersyukur segala nikmat yang Allah berikan dan akan bahagia melihat orang yang dicintai bahagia walau harus ada tangis dalam hatiku..

Saya belajar, bahwa untuk menggapai impian dibutuhkan pengorbanan & kesabaran yg ekstra..

Untukmu Pendampingku Kelak

Aku tidak pernah memilihmu untukku, tapi Allah yang memilihmu untukku..

Aku tidak pernah mengharap mencintaimu, tapi ALLAH telah menundukkan hatiku untuk mencintaimu..

Aku tidak pernah bermimpi untuk mendampingimu, tapi Allah yang telah menunjukkan jalan hidupku untuk mendampingimu..

Aku juga tidak pernah berharap menanggung rasa ini atas cintaku padamu, tapi ALLAH yang telah memberi rasa ini dan harus ku tanggung atasmu..
 
Itulah aku adanya .. Tidak pernah kurasa untuk mengatur hatiku sendiri ,, Karena Sang Pemilikku ALLAH SWT-lah yang telah mengaturku dan menentukan bagaimana ku berbuat..

~ Berikanlah Ya Rabb apabila itu jodohku ~

Jika ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu impikan, Semoga Dia menghadirkan seseseorang yg memimpikanmu.

Bila ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu rindukan, Semoga Dia menghadirkan seseorang yg merindukanmu.

Bila ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu dambakan, Semoga Dia memberimu seseorang yg mendambakanmu.

Bila ALLAH tak menyatukanmu dengan seseorang yg kamu cintai, Semoga Dia menghadirkan seseorang yg Mencintaimu.

Yg bukan HANYA karena apa yg ada padamu ....tapi apa adanya dirimu !!!

Sujudkanlah hati & jiwamu akhi dan ukhti ,,
Semoga ALLAH memberi kita yg TERBAIK .. Dengan segala keindahan hati & ketakwaannya..
karena ...
JODOHMU TAKKAN JAUH SIFAT DAN PRIBADINYA SEPERTIMU “
-- Subhanallah --

~ Berserahlah ~

Saat aku merasa tak mampu lagi memberi perhatian kepadamu, Namun aku yakin Allah mampu untuk selalu memberi perhatian kepadamu.

Saat aku merasa tak mampu lagi membuatmu bertahan, aku pun masih yakin Allah tak akan pernah ingkar karena hanya Ia sumber segala kekuatan.

Saat aku tak mampu lagi menjadi tempatmu berkeluh kesah,, aku tetap yakin tempat mengadu yang sebenarnya hanyalah Ia.

Saat aku tak mau lagi menerima telfonmu,, aku yakin Allah akan selalu menjawab dikala engkau datang memenuhi panggilan-Nya

Tak usahlah kau ragukan tentang diri ini karena Allah Always Be There.. Bersamamu, bersama ku dan bersama kita ..
Tak usahlah pula kau ragukan, bagaimana kepercayaan terbangun tanpa komunikasi ??karena itu adalah katamu ,,tapi tidak kataku ..

Cukup dengan DOAlah sebagai komunikasi diantara kita.. Janganlah melampaui batas dari apa yang telah Allah tetapkan.. Selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang selama itu pulalah kita tak berhak untuk memubazirkan perasaan itu.

Aku tak mampu menjaga cinta ini karena Allah sebaik-baiknya penjaga.. Ku serahkan pada-Nya dan biarkan itu akan indah pada waktu yang ditentukanNya ..

~ Untukmu Wahai Ukhty Dari Para Akhi ~

wahai ukhty muslimah ....janganlah kau pajang foto mu sungguh iman ini masih terlalu lemah untuk menjaga pandangan walau pun hanya sekedar foto saja, karena sering kali tanpa sadar hati ini terkadang muncul ketertarikan yang bisa menimbulkan bisikan syetan dan pada akhirnya zina hati...

dirimu terlalu berharga untuk dilihat secara umum oleh berpuluh,beratus,beribu bahkan berjuta pasang mata di dumay ini...

tetaplah jaga izzah (kemuliaan diri) dan iffah (memelihara kesucian diri) mu jangan engkau umbar begitu saja. biarlah cantikmu tetap menjadi rahasia yang akan kau berikan sebagai surprise untuk suamimu kelak setelah pernikahanmu nanti...

kenakan hijab syar'i mu sebagai wujud penjagaan diri atas izzah dan iffahmu serta sebagai sebuah simbol wanita shalihah...

~ Maha Suci ALLAH atas segala karuniaNya ~

Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"

Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?"
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang-orang tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."

Syaikh tersenyum dan berkata: "Wanita2 Muslimah kami adalah para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan yg bukan mahramnya" lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"

Syekh tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai.

Syaikh bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"

Si inggris menjawab: "Yang tertutup.."
Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami.

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluan-nya,dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
"Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,''(Al-Ahzab:59)

10 Manfaat Senyum :)

1. Senyum membuat kita lebih menarik.

Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari kita , tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.


2. Senyum mengubah mood kita.

Ketika kita merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood kita akan berubah menjadi lebih baik.


3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum.

Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka Kamu akan disukai oleh banyak orang.


4. Senyum dapat mengurangi stres.

Jika tanda-tanda stres menyerang kamu, maka wajah Kamu sangat tidak enak untuk dipandang, sesegera mungkin untuk tersenyum karena senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang stres, lelah atau merasa “down”. Jika Kamu sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stres Kamu akan berkurang dan Kamu akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.


5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh.

Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika Kamu tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan Kamu menjadi lebih rileks.


6. Senyum menurunkan tekanan darah.

Ketika Kamu tersenyum, maka tekanan darahmu akan menurun. Jika Kamu gak percaya, Kamu boleh mencobanya sendiri, jika Kamu memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah.


7. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.


8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat Kamu terlihat lebih muda.

Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat Kamu terlihat lebih muda. Jika Kamu ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyummu sepanjang hari, maka Kamu akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.


9. Senyum membuat Kamu tampak sukses.

Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat Kamu melakukan pertemuan dan saat ada janji. Rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat Kamu akan merasakan sesuatu yang berbeda.


10. Senyum membuat Kamu tetap positif.

Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika Kamu tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh Kamu bahwa “hidup Kamu saat ini baik-baik saja”.


Maka jauhkan diri Kamu dari depresi, stres dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu "senyum", tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat. Jika berlebihan, maka orang lain akan menganggap Kamu kurang waras.


~~ PANGGILAN ALLAH HANYA “TIGA KALI” SAJA SEUMUR HIDUP ~~


Ibu berkata... * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'

Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?' Saya menggelengkan kepala.
1) 'Panggilan pertama adalah Adzan, ujar Ibu.
'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.

Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmat Nya, masih memberikan kebahagiaan bagi umat Nya, baik umat Nya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umat Nya ketika hari Kiamat nanti'.
Saya terpaku mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......

Ibu melanjutkan,
2) Panggilan yang kedua adalah Panggilan Umrah / Haji
Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.

Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.
Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........
Subhanallah...... .
saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan..
Alhamdulillah...

3) 'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah KEMATIAN.
Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu , manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..
Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah....
Insya Allah surga adalah balasannya.. ...'

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: *Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi. Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?'

Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang:
' Pertama, orang yang meninggalkan sholat
Kedua, orang yang tidak mau keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.

~~ SIFAT : M A L U ~~


Aduhai...
Setiap wanita dikaruniakan oleh ALLAH sifat MALU
Karena MALU si wanita tahu menjaga kehormatannya
Karena MALU si wanita tahu menilai batas- batas sosialnya
Karena MALU juga si wanita gagal diperdaya bujukan nafsu

Kini si wanita itu sudah hilang MALUnya
Karena hilang MALU itu terdedahlah auratnya lantas kehormatan diri tergadai
Karena hilangnya MALU itu si wanita gagal menilai apa itu HARAM apa itu HALAL
Karena kehilangan MALU itu si wanita lemah dan hanyut dengan tipu daya nafsu.

Aduhai...
Setiap lelaki juga dikaruniakan oleh ALLAH sifat MALU
Karena MALU, si lelaki nasihat diri dan si wanita agar bersama-sama jaga maruah diri dan MENJAGA AURAT
Karena MALU, si lelaki mengingatkan diri dan si wanita tentang batas-batas sosial pergaulan, HALAL dan HARAM tu kena INGAT!
Karena MALU itu, si lelaki menjaga dan mendidik nafsunya. JANGAN mengajak si wanita berbuat DOSA. Selalu mengingatkan dengan kata "TAKUTLAH AKAN ALLAH !"

Kini, si lelaki itu sudah hilang MALUnya
Karena hilang MALU itu si lelaki MENGAJAK si wanita BERBUAT MUNGKAR
Karena hilangnya MALU itu si lelaki lupa tentang HUKUM ALLAH swt
Karena telah hilangnya MALU itu si lelaki mungkin hilang taraf KHALIFAH! Sabda Rasullullah saw, SESUNGGUHNYA MALU ITU ADALAH SEBAHAGIAN DARI IMAN.
Wahai si wanita dan si lelaki janganlah menzalimi diri dengan meletakkan MALU itu bukan ditempatnya.

MALUlah kamu dengan ALLAH SWT karena ingkar akan suruhannya
MALUlah kamu dengan RASULLULLAH SAW karena meninggalkan sunahnya
MALUlah kamu karena lupa dan malas membaca AL-QURAN
MALUlah kamu karena tidak menghormati GURU
MALUlah kamu arena melawan kata Ayah Ibu
MALUlah kamu atas DOSA -DOSA kamu

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

~~ USIA PERNIKAHAN MEMPENGARUHI KEMESRAAN ~~


♥♥ Sebelum Bobo ♥♥
6 weeks: selamat bobo sayang, mimpi indah ya, mmmuach.
6 months: tolong matiin lampunya, silau nih.
6 years : Kesana-an doong… kamu tidur dempet2an kayak mikrolet gini sih?!

♥♥ Pake Toile t♥♥
6 weeks: ngga apa2, kamu duluan deh, aku ngga buru2 koq.
6 months: masih lama ngga nih?
6 years : brug! brug! brug! (suara pintu digedor), kalo mau tapa di gunung kawi sono!

♥♥ Ngajarin Nyetir ♥♥
6 weeks: hati2 say, injek kopling dulu baru masukin persenelingnya
6 months: pelan2 dong lepas koplingnya.
6 years : pantesan sering ke bengkel, masukin persenelingnya aja kayak gini!

♥♥ Balesin SMS ♥♥
6 weeks: iya sayang, bentar lagi nyampe rumah koq, aku beli martabak kesukaanmu dulu ya
6 months: mct bgt di jln nih
6 years : ok.

♥♥ Dating process ♥♥
6 weeks: I love U, I love U, I love U.
6 months: Of course I love U.
6 years : Ya iyalah!! kalau aku tdk cinta kamu, ngapain nikah sama kamu??

♥♥ Back from Work ♥♥
6 weeks: Honey, aku pulang…
6 months: I’m BACK!!
6 years : Si mbok masak apa hari ini??

♥♥ Hadiah (ulang tahun) ♥♥
6 weeks: Sayangku, kuharap kau menyukai cincin yang kubeli
6 months: Aku membeli lukisan, nampaknya cocok dengan suasana ruang tengah
6 years : Nih duitnya, loe beli sendiri deh yang loe mau


♥♥ Telepon ♥♥
6 weeks: Baby, ada yang pengen bicara ama kamu ditelpon
6 months: Eh…ini buat kamu nih…
6 years : WOOIII TELPON BUNYI TUUUHHH….ANGKAT DUOOONG!!!

♥♥ Masakan ♥♥
6 weeks: Wah, tak kusangka rasa makanan ini begitu lezaattt…! !!
6 months: Kita makan apa malam ini??
6 years : HAH? MAKANAN INI LAGI?

♥♥ Apology ♥♥
6 weeks: Udah gak apa-apa sayang, nanti kita beli lagi ya
6 months: Hati2! Nanti jatuh tuh.
6 years : KAMU GAK NGERTI2 YA DAH BERIBU2 KALI AKU BILANGIN

♥♥ Baju baru ♥♥
6 weeks: Duhai kasihku, kamu seperti bidadari dengan pakaian itu
6 months: Lho, kamu beli baju baru lagi?
6 years : BELI BAJU ITU HABIS BERAPA??

♥♥ Planning for Vacations ♥♥
6 weeks: Gimana kalau kita jalan2 ke Amerika atau ketempat yg kamu mau honey?
6 months: Ke Surabaya naik bis aja ya gak usah pakai pesawat…
6 years : JALAN2? DIRUMAH AJA KENAPA SEH? NGABISIN UANG AJA!

♥♥ Nonton TV ♥♥
6 weeks: Baby, apa yg pengen kita tonton malam ini ?
6 months: Sebentar ya, filmnya bagus banget nih.
6 years : JANGAN DIGANTI2 DONG CHANNELNYA AH! GAK BISA LIAT ORANG SENENG DIKIT APA ?!
 
------------------------------
dont try this at home....!
maaf kalo ada yang menyinggung hati, just want to make you laugh

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

~~ SURAT CINTA DARI JODOHKU ~~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

Aku ingin mengenalmu dengan sempurna
Tanpa penjajakan yang saat ini sedang marak orang lain lakukan. Cukuplah aku mengenalmu melalui murabbi, keluarga, ataupun lingkungan dakwah yang kita lalui bersama. Sejatinya aku tak akan pernah bisa mengenalmu, karena pernikahan adalah proses pengenalan yang berkesinambungan. Pernikahan bukanlah akhir tujuan perkenalan, namun awal sesungguhnya dari perkenalan. Aku memang tak mengenalmu, namun aku akan berusaha mengenalmu semampuku, setelah kita telah dinyatakan halal untuk saling mengenal.

Aku ingin melamarmu dengan sempurna
Tanpa pertukaran cincin terlebih dahulu seperti yang orang lain bilang tunangan. Cukuplah aku mengenalkan diri dan keluargaku pada keluargamu. Hingga tercipta keharmonisan awal yang sejatinya tercipta karena menghormati kesucian pernikahan. Aku memang tak sanggup memberikan banyak harta untuk melamarmu, namun di jalan dakwah yang akan ku jalani denganmu, aku berjanji untuk berusaha mencari harta semampu kita. Harta yang halal untuk kita pakai bersama.

Aku ingin menikahimu dengan sempurna
Tanpa terlalu banyak kemeriahan yang mendekati kenikmatan dunia. Cukuplah rasa bahagia yang menyelimuti keluarga, sanak saudara, beberapa kolega, serta kita berdua khususnya, menjadi keriangan tersendiri dalam haru yang tercipta karena telah sah-nya untuk menjalani biduk rumah tangga. Aku memang tak mampu untuk memberikan kebahagiaan berlimpah di hari pernikahan kita, namun aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia di hari-hari setelah pernikahan kita nantinya. Sejatinya pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita, namun gerbang awal untuk membuka salah satu jalan menuju ridha-Nya.

Aku ingin mencintaimu dengan sempurna
Tanpa banyak kata yang membalut kebohongan belaka. Cukuplah rayuan dan candaan ringan untuk menghiasi pernikahan kita. Aku memang tak pandai merangkai kata romantis untuk selalu menyenangkanmu, namun aku tahu bagaimana memposisikan kedudukanmu. Kau bukan berada di atas kepala hingga selalu haus akan sanjung puja, bukan pula berada di bawah kaki untuk diinjak dan dihina. Kau adalah tulang rusuk kiriku, dekat dihatiku untuk selalu kucinta. Aku tidak berani berjanji untuk mencintaimu sepenuhnya, namun aku berani berjanji untuk selalu belajar mencintaimu sepenuhnya. Cinta sejati yang membuat kita semakin mencintai-Nya.

Aku ingin hidup bersamamu dengan sempurna
Tanpa banyak terpengaruh hal-hal yang menimbulkan perselisihan antara kita berdua. Cukuplah atas nama Allah segala tingkah polah kita, disertai Al-Qur’an penerang jalan hidup kita, dan Al-Hadits pengiring liku hidup kita. Aku memang tak bisa membuatmu bahagia selalu, namun aku berjanji untuk selalu ada dalam setiap suasana dan kondisi perasaanmu. Aku ingin menyediakan pundak dalam kesedihanmu, menjadi obat penenang dalam kegundahanmu, serta melebarkan pangkuan di saat kelemahanmu.

Aku ingin memperoleh keturunan darimu dengan sempurna
Tanpa ego yang menaungi diri masing-masing, kita berdua membicarakan persetujuan dalam perencanaan. Cukuplah kita berdua yang tahu akan keinginan dan kemampuan kita. Melaluimu, terlahirlah para jundi kecil pelengkap hidup kita. Yang menjadikanku pondasi bangunan pemikiran mereka, serta menjadikanmu madrasah berilmu yang tak ada habis-habisnya. Kita ciptakan generasi terbaik bangsa yang kan mengukir sejarah peradaban, setidaknya yang kan mampu membuat kita bangga, karena telah memiliki penerus dakwah seperti mereka.

Aku tak sempurna. Kau pun tak sempurna. Ketidaksempurnaanmu menjadi pelengkap ketidaksempurnaanku, hingga kita terlihat sempurna, meski hanya bagi kita berdua. Biarlah Allah yang Maha sempurna, yang berhak menilai kesempurnaan kita.
----------------------------------------​​----

Semoga kita mendapat surat cinta seindah surat cinta ini :")
Datang jodoh tanpa melalui proses PACARAN....

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh