JellyPages.com

Thursday, November 29, 2012

Keep Istiqomah

Seberat apapun Masalahmu..Seberat apapun Beban Hidupmu..Jangan pernah Berlari darinya..!!Ataupun Bersembunyi agar Kau tak akan bertemu Dengannya..Atau agar kau bisa Menghindar darinya..

Seberapa Jauhpun kau berlari..dan Sedalam apapun kau Bersembunyi dia pasti akan Menemuimu..dalam sebuah Episode kehidupanmu..

Alangkah Indahnya bila Kau

temui ia dengan dada yang Lapang..Persilahkan ia masuk dalam Bersihnya rumah Hati..dan mengkilapnya lantai Nuranimu..Hadapi ia dengan Senyum seterang mentari pagi..ajak ia untuk menikmati Hangatnya teh kesabaran..Ditambah sedikit makanan Keteguhan..

Dengan begitu Sepulangnya ia dari rumahmu..akan kau dapati dirimu menjadi Sosok yang tegar dalam semua Keadaan..dan kau pun akan Mampu dan lebih berani untuk melewati lagi deraan kehidupan..dan yakinlah Sahabat …….Kaupun akan Semakin bisa Bertahan kala Badai Cobaan itu Menerpa..

Sahabat ..Saat didera kepedihan,cobaan yang solah tak henti hadir menguji dan menguji ketegaran serta kesabaran,jangan kehilangan pegangan,jadikan ALLAH sebagai satu satunya kekuatan dan keyakinan akan kasih sayang serta pertolongan-Nya akan menguatkanmu dalam melaksanakan ikhtiar dan membuatmu untuk beristiqamah dalam berdo’a,ALLAH tak pernah meninggalkan hamba-Nya yang beriman kepada-Nya…..

Semoga bermanfa'at ...

Pengaruh Dosa dan Maksiat Kepada ALLAH

Pengaruhnya terhadap rejeki:
Menghalanginya dari rejeki,menghilangkan nikmat dan menghapus keberkahan harta.

Pengaruhnya terhadap individu:
Menghilangkan keberkahan umur,menyebabkan kesulitan dalam hidup dan kerumitan dalam segala urusan.

Pengaruhnya terhadap hati:
Maksiat dan dosa menyebabkan hati terasa asing,gelap,hina,sakit dan menghalangi manusia dari ALLAH.

Pengaruhnya terhadap agama:
Seperti pengaruhnya terhadap hati,menghalanginya untuk melakukan keta’atan,juga menghalangi dari do’a Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,malaikat dan orang-orang yang beriman.

Pengaruhnya terhadap amal perbuatan:
Menghalangi diterimanya amal perbuatan tersebut.

“Wahai anak Adam,sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan AKU ampuni apa yang telah kamu lakukan.AKU tidak peduli.Wahai anak Adam,jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan AKU ampuni.Wahai anak Adam,sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia,kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan AKU dengan sesuatu apapun,pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (Riwayat Tirmidzi,,”Hadits ini hasan shahih.”)

Do'a Dan Harapan kita..

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ya ALLAH,Jadikanlah kami termasuk ke dalam orang-orang yang selalu Mengingat-Mu dan orang-orang yang selalu Berbakti kepada kedua Orang tua kami....

Ya ALLAH,Ya Rahmaan..Bersihkanlah Hati kami ya Rabbi,,Tuntunlah kami ke Jalan yang Engkau Ridhoi agar kami tak semakin jauh dari-Mu....

Ya ALLAH

,Ya Ghofuur..Panjangkanlah Umur kami..yang kami pun tidak tahu kapan akan Berakhir..agar Kami dapat menjalankan Kewajiban kami terhadap-Mu dan Meringankan Dosa-dosa Kami yang telah menggunung....

Ya ALLAH,Ya Rahiim..Jika telah sampai waktunya..Panggilah kami dalam keadaan Khusnul Khotimah..

Ya ALLAH,...Betapapun mengerikan Sakaratul Maut yang akan menghampiri Kami...Kuatkan Hati kami untuk selalu Mengingat-Mu dan Kuatkan Lisan Kami untuk mengucap :"LAA ILLAHA ILALLAH."ketika Nyawa ini telah sampai di Kerongkongan..

Ya Allahu Ya Rabbi ...Jauhkan kami dari Siksa Kubur dan Api
neraka,,Ampunilah dosa-dosa kami dan Dosa kedua orang tua kami,

Ya Ghaffar...sebab sudah terlampau banyak dosa dan khilaf kami Kepada-Mu..yang mungkin kamipun Malu bila harus berhadapan dengan-Mu di Akhirat kelak. . .

Terimalah Taubat kami,Ya Rabbi..

Rabbana 'atina fii dunya khasanah wa fiil akhiroti khasanah wa qinna ‘adza bannar subhana robbika robbi ijjati amma yasifuu
waalal mursalin wal hadulillahi robbilalamin ...

Aamiin ya Rabbal'alamin...

=== … JANGAN RUSAK SUASANA … ===

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

Suasana nyaman itu mahal dan rentan oleh sikap dan tutur kata yang tak bijak, karenanya harus disukuri dan dijaga sama-sama

Jagalah suasana dengan tak mengatakan hal-hal yang tak perlu dan sia-sia tak manfaat yang bisa membuat suasana jadi tak enak/rusak

Jauhi pertanyaan yang bisa membuat seseorang tersinggung, tak enak, terpermaluk

an, terpojok, terungkit-ungkit lukanya..

Jangan mudah celetak celetuk komentar spontan yang bisa merusak suasana, harus bisa menahan diri, dipikirkan dulu, dirasa-rasakan pakai hati sebelum bicara

Bila yakin perlu dan manfaat serta tak merusak keadaan, maka bicaralah secukupnya mudah-mudahan jadi amal dan menambah berkah

Namun bila ada seseorang yang tak bijak dengan sikap dan perkataannya, maka legowolah, lapang dada dan maafkan, jangan terpancing dan mempekeruh

Kita adalah orang-orang yang tak sempurna, pasti ada kesalahan, tugas kita meminimalisir berbuat salah, dan segera memperbaikinya bila terjadi . . .

:: DETIK-DETIK WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW ::

Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berpesan kepada malaikat Jibril. “Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakuka
n tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.

Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jmalaikat ibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”.

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu. Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.

Ya Allah, Berikanlah untuk Muhammad “al wasilah” (derajat) dan keutamaan. Dan tempatkanlah ia di tempat terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan”. Betapa mendalam cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut namanya. (sen)

Aamiin

... TIGA BULAN TIDAK MAMPU MEMANDANG WAJAH SUAMI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebuah Kisah nyata yang bisa kita ambil pelajarannya sahabatku ... selamat membaca .., inilah kisahnya :

Perkawinan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suam
inya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman.Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.”

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah Subhanahu wa ta’ala.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya:

“Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”.

Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.”

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah Subhanahu wa ta’ala, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuh psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya:

“Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Pulau Jawa. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya.Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan,ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh sahabat tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email~ ….)

BAYI DAPAT MENDENGAR

Terbukti dari seluruh indera yang Allah Swt berikan kepada manusia, pendengaran adalah indera yang paling pertama dan terakhir AKTIF. Saat manusia masih dalam bentuk janin di rahim ibunda, ia sudah dapat mendengar dunia luar. Pendengaran pun adalah indera terakhir yang berfungsi saat manusia SEKARAT menjelang ajal. Sebab itu kita diperintahkan TALQIN.

Kaum Yahudi, menebarkan
virus kepada ibu HAMIL untuk memperdengarkan musik untuk janin yang dikandungnya. Dengan alasan bahwa ini akan merangsang pertumbuhan otak bayi. Belakangan dalam sebuah riset hal ini terbukti BOHONG adanya.

Beda dengan pengalaman kami yang Allah Swt beri untuk keluarga kami. Di rumah, kami memperdengarkan ayat ayat Al Quran untuk anak anak kami baik yang sudah terlahir atau masih dalam kandungan.
Dengan telaten istri saya membacakan ayat ayat Allah itu 5 kali dlm 3 WAKTU BENING; Subuh, Maghrib & Jelang tidur.

Alhamdulillah, meski belum bisa baca Al Quran. Anak kami sudah hafal 3 juz Al Quran hingga sekarang. Hal ini hanya mengandalkan INDERA PENDENGARAN mereka.

Rasulullah Saw tidak bisa baca-tulis, namun beliau Saw menerima wahyu mengandalkan indera pendengaran, meskipun tidak lagi pada usia anak anak.

Nah, mulai sekarang… Berlatihlah mendengar ayat ayat Allah Swt dengan suka cita dan hati yang ridha! Anda akan dapati bahwa sungguh ada kemudahan untuk menghafalnya bila Anda mau MENDENGAR.

“Sungguh PENDENGARAN, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawaban.” (QS. 17:36)

CARILAH CALON SUAMI YAMG TAMPAN AKHLAKNYA

Jgn mencari calon suami yg tampan wajahnya.
Jgn mencari calon suami yg banyak hartanya.
Jgn pula mencari calon suami yg selalu diperebutkan para wanita.

Akan tetapi carilah seorang calon suami yg benar2 halus tutur katanya.
Yg begitu mulia budi pekerti dan tampan akhlaknya.
Yg bisa memuliakan kaum wanita.
Yg benar2 telah
siap menjadi pemimpinmu.

Yg dapat membimbingmu untuk semakin dekat kepada_Nya.
Yg dapat menuntunmu ke jalan yang diridhai_Nya.
Yg bisa mengingatkanmu ketika engkau telah lalai dlm melaksanakan dan menjalankan kewajiban_Nya.

Yg bisa menyadarkanmu ketika engkau telah berbuat khilaf.
Yg bisa meluruskan kesalahanmu dgn penuh kelembutan.
Yg bisa menegurmu ketika engkau telah berpaling pada tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai seorang isteri yg wajib taat pada suami dan Rabb_Nya.
Yg bisa memaafkanmu dgn penuh keikhlasan jika engkau telah menjadi seorang isteri yg kufur.

Ketika engkau salah bukannya dia marah.
Ketika engkau khilaf bukannya dia memvonis.
Ketika engkau kufur bukannya dia meninggalkanmu.

Tapi sebaliknya,

Dia pantang menyerah untuk selalu membimbingmu,
Menuntunmu,
Mengajarimu,
Untuk kembali ke jalan yang benar.

... Buah Bakti pada Ibu ...

Hari itu, Sabtu, seusai makan siang, ibu berkata kepadaku, “Nak besok kamu kan tidak kerja, ibu ingin kamu membelikan seekor ikan kakap yang besar di tempat pelelangan ikan (TPI). Ibu mau menjamu beberapa anak yatim di RT kita. Lagi pula besok genap 11 tahun bapakmu wafat. Ibu baru baca di Surah an-Nisa' ayat 134, salah satu ciri orang bertakwa adalah berinfak di saat
lapang dan di saat susah.”

Aku terkesima, dan tak mampu menjawab pernyataan ibu. Istriku dengan lugas, langsung menyetujui ucapan ibu.

Di kamar, sambil tersenyum halus, istriku menyodorkan cincin kawin, mahar pernikahanku dulu. “Jual cincin ini, Bang. Ini beratnya 7 gram, Abang beli lagi cincin yang sama modelnya seberat 5 gram, ibu pasti tidak akan tahu,” ujar istriku.

Kembali aku terkesima. Saat itu, aku benar-benar tidak punya uang. “Ini kan cincin kawin kita, mahar dariku untukmu, sayang,” kataku tersendat.

“Apalah artinya sedikit pengorbanan kita dibandingkan dengan upah yang dijanjikan Allah jika kita berbakti pada ibu?” jawab istriku. Kupeluk dia, air mata kami jatuh berderai di pipi.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, aku membeli ikan kakap seberat 10 kg. Setibanya di rumah, dengan sigap istriku membersihkan sisik ikan itu, sementara aku memegang parang besar yang sudah kuasah kemarin sore. Aku yang akan membelah-belah ikan itu, pikirku.

Saat istriku membelah perut ikan dan mengeluarkan isinya, tiba-tiba, sebuah benda jatuh ke lantai. Dia memungut benda itu dan mencucinya di ember. Sejurus kemudian mata kami terbelalak. Benda itu sebuah cincin berlian besar. Cahayanya berkilau memantulkan cahaya surya pagi itu.

Ringkas cerita, siang itu anak-anak yatim berkumpul di ruang tengah rumah kami. Mereka tertawa-tawa kecil, setelah menyantap gulai kakap buatan ibu dan istriku. Kami ini orang Melayu, memang piawai menggulai ikan dan lahap pula memakannya.

Lepas shalat Zhuhur, aku bergegas ke pasar batu cincin di kotaku. Kutawarkan cincin berlian dari perut ikan itu pada Toke Liem, pemilik toko berlian paling besar di pasar itu. Dan, hampir-hampir aku tidak percaya dengan ucapan Toke Lim.

Ia menyebut angka Rp 50 juta. Dengan gemetar, kutelepon istriku. “Sayang, cincin itu harganya Rp 50 juta.” Aku menjerit memberitahukannya pada istriku lewat HP tuaku.

Saat pulang ke rumah, ibu sedang duduk bersama istriku di atas tikar di ruang tamu rumah kami. Wajahnya tersenyum puas menyambutku. Aku menangis dan menubruk tubuh ibuku. Kuletakkan wajahku ke pangkuannya dengan airmata yang bercucuran.

Lidahku terasa kelu dan tak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Dengan bergetar tanganku menyodorkan plastik kresek, dan mengeluarkan lima ikat uang pecahan Rp 100 ribuan, hasil penjualan cincin dari perut ikan itu.

Ya Allah, sungguh hari ini aku meraih 'ainul yaqin', bahwa bakti pada ibu akan berbuah manis, bahkan selagi masih hidup di dunia yang fana ini. Rabbanaghfirlana, wali walidina, warhamhuma kama rabbayana shighara. Ya Allah, ampunilah dosa kami, dan dosa ibu bapak kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami saat masih kecil.

Friday, November 2, 2012

Teman Baik :)

Aku bukan teman yang bisa memberikanmu segala apa yang kamu perlukan jika kamu berada dalam kesulitan ..

Tapi yakinlah, bahwa aku adalah temanmu yang tetap setia disisimu meniupkan kata-kata semangat jika kesulitan menghantui dirimu ..

Aku juga bukan teman yang akan memberikan kamu segunung harapan agar kamu boleh berharap dan bersandar terus padaku ..

Namun aku akan menjadi teman yang akan berusaha meratakan
segunung beban jika suatu hari kelak beban hidupmu menumpuk hebat ..

Aku justru bukan teman yang akan berjanji seribu madah indah untuk menyenangkan hatimu ..

Tapi aku akan memastikan aku tidak akan mengucapkan sepatah pun kata hina yang bisa menyakitkanmu ..

Aku malah bukan teman yang akan menyuburkan benih cinta yang ada dalam jiwa mu ..

Namun aku berjanji bunga cinta yang telah lama hidup dalam jiwamu akan tetap subur mewangi dan tidak akan pernah mati ..

Sahabat ;)

Jangan berjalan di depanku karena aku mungkin tidak akan mengikutimu ..

Jangan berjalan di belakangku karena aku mungkin tidak layak diikuti ..

Akan tetapi berjalanlah disisiku dan jadilah SAHABATku ..

Karena insya ALLAH aku akan sentiasa menemanimu di waktu susah dan senangmu ..

Thursday, November 1, 2012

Hanya 1 Hal

1 hal yang membuat kita BAHAGIA adalah KASIH SAYANG ..

1 hal yg membuat kita DEWASA adalah MASALAH ..

1 hal yg membuat kita HANCUR adalah PUTUS ASA ..

1 hal yg membuat kita MAJU adalah USAHA ..

1 hal yg membuat kita KUAT adalah DO'A ..

Jadi agar hidup ini lebih INDAH ...
Sebarkanlah KASIH SAYANG kepada sesama,
Bersahabatlah dengan MASALAH, tidak PUTUS ASA dan terus berUSAHA, serta selalu berDO'A kepada-NYA ..

HAPPY NOVEMBER :)

Untukmu Kawan yang Masih Dalam Pencarian Diri


Ya Allah ,
Engkaulah pemilik hati ,
DhuhaMu adalah janji dan isyarat bagi hambaMu agar dibukanya pintu -pintu kemudahan, kelapangan, rezeki dan rahmatMu ..

Maka seiring matahari yang sepenggalan naik, dalam dhuha kami memohon kepadaMu ,
Bukakanlah semua pintu kebaikan yang telah Engkau janjikan ..
Dekatkan kepada kami ,
Bila itu masih tergantung di arasyMu,
Maka turunkanlah kepada kami,
Jika itu masih tersimpan di perut bumiMu,

Maka keluarkanlah dan jika itu masih tersimpan di dasar lautan,
Maka munculkanlah ke permukaan ..
Datangkan dari segala penjuru mata anginMu Ya Rabb,
Hilangkan segala penghalang yang menjadikan itu jauh dari kami ..

Engkaulah pemilik segala yang ada ,
Engkaulah sumber segala yang tiada ,
Engkaulah pemberi segala ijin dan ridha ,
Engkaulah penyembuh dari segala luka dan derita ,
Engkaulah akhir dari semuanya ..
Hanya kepadaMu kami menyembah dan berharap ,
Hanya kepadaMu kami memohon dan meminta ,
Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan segala do'a ..

Kabulkanlah,
Perkenankanlah do'a hambaMu ini ...
Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin ,,,,,

ANDAI WUJUD CINTA ITU ADALAH

Bismillahirrahmanirrahim ,,

Jika wujud cinta itu adalah HARTA ,
Aku adalah yang tak mampu mewujudkannya karena aku bukan si KAYA ...

Jika wujud cinta adalah rangkaian kata ,
Aku adalah yang tak mampu mengungkapkannya karena ku bukan PUJANGGA ...

Jika wujud cinta itu sebuah KEBERANIAN, Aku adalah orang yang tak punya NYALI ...

Tapi jika wujud cinta itu adalah sebuah RASA, Maka aku adalah yang ada disana mencintaimu tanpa tindak dan kata kecuali DOA ...

Karena aku takut kepadaNYA ..
Aku hanya ingin mendapat ridhoNYA ..
dan karena aku adalah wanita,
Yang menunggu cinta memperbaiki diriku dalam penantian cinta ..

Ya Akhi ,,
Pilihlah aku dalam ISTIKHARAHmu ..
Bukan dengan seleksi pacaran dalam CINTA SEMU ..
Jemputlah aku dengan rangkaian DOAmu ..
Bukan rangkaian KATA MANISmu ..

Dan ketika telah SIAP dirimu ,
Pinanglah aku dengan keyakinan bahwa aku PILIHAN TERBAIK dariNYA untukmu ..
Karena tak ada yang lebih INDAH kecuali  ..
Cinta karenaNYA dibawah ridhoNYA ..