JellyPages.com

Saturday, December 21, 2013

#Galau

Kegembiraan adalah pintunya kesedihan, dan kesedihan adalah pintunya kebahagiaan
Nggak ada yang selama-lamanya.. :)

Ketika Allah swt memberikan 1 kesulitan maka Dia menemaninya dengan 2 kemudahan :)
Fa inna ma’a al-usri yusraa, inna ma’a al-usri yusraa
Masalah besarnya bukan seberapa besar dosa kita,

Tapi seberapa besar taubat kita kepada Allah SWT :)
Atau tantangan kita bukan berapa kali kita jatuh

Namun berapa kali kita memutuskan untuk kembali bangkit :)
Berharap kebaikan dari-Nya adalah wajib,

Sedang berputus asa dari rahmat-Nya adalah haram :)
Maka ketika lapang, bagikanlah kesenangan pada orang lain

Mudah-mudahan ada pula yang berbagi senang ketika kita dalam keadaan susah :)
Namun, ketika galau, lebih baik dipendam sendiri dan diadukan kepada Allah,
Khawatir bila diadukan pada manusia akan menambah beban mereka
Semua manusia pasti punya masalah yg sama berat,

Hanya sebagian mengadukannya pada manusia dan sebagian lagi mengadukannya pada Allah :)
Sayangnya yang mengadukan galau pada ramai manusia
Tak mendapat kecuali mengumbar aib dan kelemahan diri, tanda ketidakmatangan
Yang layak digalaukan bukan sesuatu yg akan pudar seiring waktu,

Lebih pantas menggalau akan hari yg lebih panjang, masa yg lebih lama :)
Sebagaimana seorang tukang parkir tak menggalaukan mobil yang datang dan pergi,

Karena dia sadar itu bukan miliknya :)
Begitupun manusia, merasa kehilangan padahal ia tidak pernah memiliki apapun,
Kecuali yang dipinjamkan Allah kepadanya

Begitulah Abu Bakar memperingatkan bahwa cukup dunia ditaruh ditangan
Tak perlu dimasukkan kedalam hati, karena ia akan segera mengakar

Karena keindahan dunia layaknya mawar berduri
Makin kuat digenggam, semakin sakit dirasa, menggalau seterus masa..

Kepunyaan Allah-lah seluruh isi langit dan bumi, dan kepada-Nya lah segala sesuatu menyembah :)
Apa yang kita miliki?

Tekukkan lutut, angkat telapak tangan, mulailah berdoa kepada Pemilik dan Pemberi Kehidupan
Insya Allah Dia berkenan mengangkat sedih

Galau bisa jadi berarti kita kurang mengingat-Nya,
Dan tak ada sesuatupun menggalaukan bila semua kita wakilkan pada Allah Swt..

Walaupun begitu, memang manusia diciptakan dalam keadaan rapuh, hanya 1 cara untuk menjadi kuat
Mendekatlah pada Allah :)


by: Ustadz Felix Siauw

MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

1. ada satu hadits yang perlu saya sampaikan | karena banyaknya pertanyaan tentang boleh tidaknya ucapkan selamat natal

2. dari Abu Said al-Khudri ra bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda | "Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) kaum-kaum sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka" | begitu simpul Rasulullah

3. kami (sahabat) bertanya | "Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani?"

4. Rasulullah saw bersabda menjawab | "Kalau bukan mereka (Yahudi dan Nasrani), siapa lagi?" ( HR Bukhari dan Muslim)

5. jadi sudah jelas sebenarnya bagi kita panutan | Rasulullah saw peringatkan, ingat-ingat, sedikit demi sedikit kita diajak geser aqidah

6. hari ini ucap selamat, besok ikut hias pohon natal, lusa ikutan makan-makan natal, minggu depan ke gereja | bulan depan, tahun depan?T

7. sudah diatur dari Allah | "lakum diinukum wa liya diin" | kurang apalagi? | udah biarin aja mereka, jangan ikutan repot

8. toleransi jangan diartikan sempit | atau jangan gara-gara 'ngejer' dibilang toleran | dalil-dalil lain diabaikan

9. terakhir, saya kutipkan pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziah | tentang mengucapkan "selamat" | mudah-mudahan manfaat

10. Ibnu Qayyim Al-Jauziah | "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, disepakati bahwa perbuatan itu haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, 'Selamat hari raya!' dan sejenisnya"

11. "Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena bererti dia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah"

12. "Bahkan perbuatan itu lebih besar dosanya dan lebih dimurkai dari memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran. maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah" | begitu kesimpulan Ibnu Qayyim Al-Jauziah

13. wallahua'lam bisshawab | bila ada saudara kita yang berbeda pendapat | selama dia memiliki dalil, mari kita saling menghargai

14. jadi besok kalem aja | nggak perlu sms-sms ucapan, atau ngucap selamat hari raya agama lain | mending tilawah, dapet pahala





by: Ustadz Felix Siauw

TOLERANSI ITU .....

toleransi itu | agamamu ya aturanmu, agamaku ya aturanku | "bagimu agamamu, bagiku agamaku"

katanya toleransi tapi memaksa mengikuti pendapatnya? | toleransi itu bukan mengikuti pendapatnya dan meninggalkan pendapatmu

toleransi itu mengetahui pendapatnya dan memahaminya, that's all | dan menjelaskan pendapatmu dan biarkan mereka memahaminya

jadi Muslim itu harus punya prinsip dan tauhid kita Allah itu satu | Islam tidak mengenal ajaran tentang hari lahir Tuhan

kita cukupkan diri pada apa yang Rasulullah perbuat | "bagimu agamamu, dan bagiku agamaku"



DIANTARANYA dengan ANTARANYA

orang yang terlalu sibuk mencela | jauh dari pencapaian dan karya

menyibukkan diri dalam ketaatan | agar tidak disibukkan dalam kemaksiatan

lelah beribadah itu membuat maksiat jadi tidak semangat | sedang semangat bermaksiat itu membuat lelah dan penat



by:  Ustadz Felix Siauw

PACARAN ITU .....

pacaran itu bagai memakai tanpa mau membeli | tanda ketidakseriusan dan kapan-kapan bisa ditinggal lari

apa yang didapat lelaki tanpa komitmen | mudah dilepas dan sulit untuk dihormati | ya pacaran itu..

apa yang mendapatnya nggak perlu pengorbanan | meninggalkannya juga nggak perlu pengorbanan | ya pacaran itu..

"udah jalanin aja dulu" | besok kalo gua nggak demen lagi sama lo juga gue tinggal kok | ya pacaran itu..

"aku nggak mungkin ninggalin kamu" | ah, dari dulu berapa cewek ketipu omongan begini, percaya kok sama lelaki yang nikah aja nggak nyali

"aku nggak bisa hidup tanpamu" | halah, nikahi dong kalo serius | ya pacaran itu..

awalnya kamu anggap kamu wanita paling bahagia | sampe satu saay kamu pikir kamu wanita terbodoh | karena mau dikibuli | ya pacaran itu..

belum dinikahi belum halal | mau-maunya di-PHP, dipegang-pegang, di... | ~iishh... ya pacaran itu...



by:Ustadz Felix Siauw


Tuesday, December 17, 2013

10 KEPRIBADIAN LUAR BIASA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ..

Bismillahirrahmanirrahim ..


 

 10 KEPRIBADIAN LUAR BIASA

1. TULUS --> Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.

2. RENDAH HATI --> Hanya orang yang kuat batinnya yang bisa bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

3. SETIA --> Orang yang setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak berkhianat.

4. POSITIVE THINKING --> Orang berpikiran positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.

5. CERIA --> Artinya bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan.

6. TANGGUNG JAWAB --> Ia akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau salah, berani mengakuinya dan tidak mencari kesalahan orang lain.

7. PECAYA DIRI --> Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan orang lain. Juga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

8. BERJIWA BESAR --> Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar!

9. EASY GOING --> Maksudnya, tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah besar. Dia tidak mau pusing dengan masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. EMPATI --> Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

SUBHANALLAH...

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita agar tetap istiqomah dalam melakukan kebaikan dan memberikan kelapangan hati kita untuk menjadikan kita pribadi yang luar biasa ..

Aamiiin ...

 

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

9 TANDA DIA AKAN MENJADI JODOHMU

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..


Bismillahirrahmanirrahim ..

Ketika engkau berada dalam sebuah hubungan yang di perbolehkan agama yaitu Ta'Aruf,

dan pada saat engkau :


1. Merasa tak berdaya ketika jauh jarak dengannya,

2. Merasa telah mengenal ia dalam waktu yang lama,

3. Ada ikatan batin sehingga bisa merasakan apa yang ia rasakan,

4. Merasa tentram di dekatnya,

5. Rahasia apapun aman saat diceritakan padanya,

6. Sesibuk apapun,selalu tercipta waktu untuk menemaninya,

7. Setiap pembicaraan selalu dapat di fahami,

8. Selalu bertindak apa adanya di depannya,

9. Tidak mempedulikan masa lalu masing-masing dan menerima apa adanya.
InsyaAllah atas izin-Nya ..Dia adalah pasangan terbaik bagimu.



Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Jikalau Jodoh Tak Kemana

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Bismillahirrahmanirrahim ..


Jika engkau memiliki rasa yang seharusnya belum bisa engkau rasakan sebelum waktunya ....

Maka,

Jika rindu itu datang, engkau tak harus bertemu ..
Jika sayang itu timbul, engkau tak harusnya berkata ..
Jika cinta itu ada, engkau tak harus selalu bersama ..

Sebelum halal, maka jarak dekat adalah ujian keimanan, sedangkan jarak jauh adalah ujian kesabaran ..

Sesungguhnya cinta tak harus dihapus, sayangpun tak harus dibuang ..

Namun berhati-hatilah karena jika timbul rasa cinta, terkadang logika tak sejalan dan demi memuaskan rasa apapun di tempuhlah dosa tak di sadarinya ..

Oleh karena itu, cukuplah rajut kasih sayang dengan do’a antara kita dengan dirinya ..

Karena ALLAH penentu segalanya, dam semoga ALLAH menyatukan kita dalam dermaga bahagia ..

Sungguh ,,
Cinta Selepas Nikah itu Lebih Indah & Barokah ..



Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

(: Wanita Itu Mudah Memaafkan :)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ...



Bismillahirrahmanirrahim ..



Wanita itu manusia paling istimewa, karena wanita mampu memaafkan apa yang telah terjadi pada dirinya ..
 
1. Wanita itu mudah memaafkan ketika engkau mencoba membohonginya ..

2. Wanita itu mudah memaafkan ketika engkau mencoba menduakan cintanya ..

3. Wanita itu mudah memaafkan ketika engkau mencoba memarahinya ..

4. Wanita itu mudah memaafkan bahkan ketika salahmu sudah teramat besar kepadanya ..

 

Apa alasannya ?

 


Tentu bukan karena ia bodoh, melainkan karena ia masih berharap banyak agar engkau kembali pada jalan yang benar dan kembali menyayangi seperti sebelumnya ..

Tentu bukan karena ia lemah, melainkan karena kekuatan kasih sayang yang ingin ia tunjukkan agar engkau tetap bahagia dan selalu setia ..



Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ...

Wanita Itu Berharga

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Bismillahirrahmanirrahim ..


Saudariku …
Wanita muslimah laksana bunga yang menawan …
Wanita muslimah yang sholehah bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya ….
Begitu indah, begitu berkilau, begitu menentramkan …
Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut, namun tentunya tak sembarang orang berhak meraihnya dan menghirup sarinya ….
Hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah yang dapat memetiknya, yang dapat meraih pesonanya, dengan harga mahal yang teramat suci, sebuah ikatan amat indah bernama PERNIKAHAN …
(Subhanallah)


Karena itu sebelum saatmu tiba, sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya …
Janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya, jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu, jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya dan jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh ….

Ya ALLAH SWT …
Karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh …
Yang menjaga dirinya …
Yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya …
Yang senantiasa memperbaiki dirinya …
Yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah …
Yang baik agama dan akhlaknya …
Yang hikmah dalam menyeru pada kebenaran …
Yang menerima kami apa adanya …
Yang membimbing kami dengan lemah lembut …
Yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb …
Kabulkan Ya ALLAH SWT karena hati kami teramat lemah dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat …

Maka Saudariku, katakanlah ..
Kutitipkan hatiku pada Dzat yang tidak pernah mengkhianati titipan ..
Agar Dia memberikan hati ini kepada satu-satunya orang yang paling Ia ridhoi menjadi pelengkap tulang rusukku ..
Dan dalam penantian ini, akan kusiapkan diri ini sebaik-baiknya, agar kelak kubisa memuliakan lelaki itu seutuhnya sebagai pengeranku selamanya ..
Dan biarlah keputusan-Nya menjadi rahasia hingga saatnya tiba …

Semoga yang masih sendiri, diberikan dan disegerakan-Nya jodoh yang terbaik menurut pilihan-Nya dan sesuai juga dengan harapan kita ...(Aaamiiiin :D)


Dan bagi yang sudah berjodoh di berikan keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah oleh ALLAH SWT ...

Aamiin yaa Rabbal’alamiin...



Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ...

Jangan Menyiksa Diri Sendiri

Assalamualaikum Warramatullahi Wabarakatuh ..




Bismillahirrahmanirrahim ..
 

Masih menyukai seseorang yang nyata-nyata tidak menyukai kita ..
Dan itu hanya akan membuat hati kecewa ..

Masih berharap seseorang yang nyata-nyata tidak mengharapkan kita ..
Dan itu hanya akan membuat hati tersiksa ..

Masih mencintai seseorang yang nyata-nyata tidak mencintai kita ..
Dan itu hanya akan membuat waktu terbuang sia-sia ..

Daripada sibuk memikirkan hal-hal yang tiada berguna, akan lebih baik untuk menyayangi diri sendiri ..

Mulai dengan berusaha menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, santun dalam berkata serta tanamkan iman dan takwa ..

Karena, pada akhirnya ..


ALLAH akan kirimkan kepada kita, seseorang yang pantas untuk kita ...
(InsyaALLAH)



Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabaraktuh ..

Monday, December 16, 2013

:: PILIH-Lah Dia Yang Mengerti Kekuranganmu ::

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh ..


Bismillahirrahmanirrahiim ..


Memilih seseorang untuk menjadi calon yang akan ada di bagian dari hidup kita itu perlu ..
Namun cara memilihnya itu jangan karena dari LUARnya ..

Pilihlah seseorang yang mengerti akan kekuranganmu ..
Jangan pernah tergoda oleh mereka yang katanya MENCINTAIMU karena kelebihan yang kamu miliki ..

Karena ..
Seseorang yang mencintaimu karena kelebihanmu itu ... 

Entah dari PARAS CANTIKmu, PESONAmu ataupun HARTAmu ...

Bisa jadi, dia akan meninggalkanmu di saat kamu tak mempunyai apa-apa ..

Namun, jika seseorang itu mencintaimu bukan karena kelebihanmu ..

Dia akan selalu setia mendampingi hidupmu ..  

Yakni,
Saat Senyum ataupun Tawa ..
Saat Luka ataupun Duka ..
Saat Tangis ataupun Bahagia ..

Dia yang akan selalu bersamamu ..

Mendampingi perjalanan hidupmu dengan penuh pengertian dan kesabaran hingga akhir hayat nanti ..

Subhanallah ..
 

Semoga kita di beri pasangan HALAL yang demikian ..
Aamiiin .....


Semoga Bermanfaat ..

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Saturday, December 14, 2013

Ketika Cinta Bertajwid

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Bismillahirrahmanirrahim ..

Selamat malam semua ..
Malam ini lagi iseng buka-buka email ..
Dan akhirnya mau post ini ajah deh, untuk menghilangkan suntuk(⌒▽⌒)..

Ada dua versi yawh ..
Selamat menikmati ..

————————————

Ketika Cinta BerTajwid

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah. hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat tapi dianggap tak ada.

Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang.

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba – tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain, melebur jadi satu.

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, paling panjang di antara yang lainnya.

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro, terpantul- pantul dengan keras.

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu.

Sayangku padamu seperti mad thobi’i dalam Quran. Buanyaaakkk beneerrrrr.

Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah, cuma berdua, lam dan ro’.

Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. DIA atau aku?

Meski perhatianku tak terlihat seperti alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas.

Kau dan aku seperti Idghom Mutaqorribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya.

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, berhenti sempurna di akhir hayat.

Sama halnya dengan Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.

Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di pikiranku.

Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.

Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun.

—————————————

When Love BerTajweed

When you first met you, I met like saktah. can only hold your breath briefly stunned by.

I was in your eyes like a nun probably died between idgham billagunnah, visible but none are considered.

I express my feelings intents and purposes like Idzhar, clear and bright.

If the death meets ba meme called ikhfa syafawi, then when I met you, it’s called love.

For a moment our eyes met, and then arrived – arrived all was like Idgham mutamaatsilain, they fuse.

I love you like Mad Wajib Muttasil, the longest among others.

Once you receive later my love, my heart feels like Qalqalah Kubro, bouncing hard.

And finally after a long time we are together, we love like Iqlab, characterized by two hearts together.

Dear to you as mad thobi’i in the Quran. many true.

Hopefully in our relationship like idgham bilagunnah, only two of them, lam and ro ‘.

Mu’annaqah waqaf like, you should just stop at one. Him or me?

Although attention did not look like alif lam syamsiah, alif lam love you like Qomariah, clearly legible.

You and I like Idghom Mutaqorribain, encounter the same 2 letters makhrajnya but qualitatively different.

I hope our love like a Waqaf Lazim, a perfect stop at the end of life.

Similarly, the Mad Aridh which each met lin breadfruit Aridh will stop, as that’s when my eyes saw.

Like the letters Tafkhim, your name in my mind was bold.

Laws such Imalah devoted to Ro ‘course, so do I which is only for you.

May I be the last for you like mad aridlisukun.

Wassalamualaikum Warramahtullahi Wabarakatuh ..

Tuesday, December 10, 2013

Hukum Memajang Foto Profil Di Facebook

FACEBOOK bukan barang baru lagi di kalangan masyarakat dunia. Dari mulai anak kecil hingga sepasang nenek-kakek pasti sudah tahu. Bahkan rata-rata memiliki akun facebook sendiri.

Berlomba membuat status facebook yang mewakili isi hati orang lain sudah menjadi makanan sehari-hari. Rasanya seperti candu yang jika ditinggalkan ada yang terasa kurang dalam hidup. Selain berlomba membuat status untuk mendapatkan “jempol” yang banyak. Biasanya juga akun facebook dijadikan ajang untuk menampilkan foto terbaru pemiliknya.

Foto yang ditampilkan bisa jadi foto orang lain. Namun, para perempuan biasanya senang dengan memajang foto-foto milik mereka sendiri. Entah dalam rangka sekedar menyenangkan hati sendiri, atau menarik hati seseorang dengan tampilan foto profil.

Atau bisa jadi, jika foto itu menampilkan kebersamaan dengan seseorang yang “spesial.” Itu hanya pengumuman saja, “Saya sudah laku lho.” Baik dan maslahat memang jika berfoto dengan pendamping hidup alias suami tercinta. Namun jika dengan selainnya itu yang jadi masalah.

Ada juga fenomena lainnya, di dunia nyata berkerudung cukup rapi. Namun di dunia maya, mengapa memberanikan diri melepas kerudung kemudian menampilkan di facebook bahkan menjadi foto profil sendiri? Apakah disangka Allah tidak melihat hal tersebut? Sungguh keimanan seseorang tersebut harus dipertanyakan kembali keberadaannya.

Tapi untuk kali ini, kita akan membahas masalah bagaimana hukumnya menampilkan foto profil seorang perempuan di facebook? Termasuk auratkah? Berdosakah jika kita tampilkan di hadapan publik?

Facebook adalah situs umum yang bercampur didalamnya laki-laki dan perempuan. Ketika perempuan menaruh fotonya, meskipun hanya wajahnya saja yang nampak ( karena anggota badan lain ditutupi).

Maka ini tetap bertentangan dengan perintah Allah ta’ala untuk menutup diri dari lawan jenis, Allah ta’ala berfirman mengenai adab terhadap istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah DARI BELAKANG TABIR. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 35).

Ayat ini berkenaan dengan istri Nabi, yang notabene hati mereka lebih baik dari hati wanita sekarang. Lebih suci dan lebih terjaga hatinya. Jadi muslimah zaman sekarang seharusnya lebih menutup diri dalam muamalah dengan lawan jenis. Karena hati mereka lebih mudah untuk terkena fitnah dan supaya tidak membuat lawan jenis terfitnah.

Kemudian, wajah adalah pusat kecantikan wanita. Dan anggota badan itulah yang membuat pria tergila-gila, jadi membuka wajah saja tetap bisa menjadi sebab terfitnahnya laki-laki.

Kalau dikatakan, “Salah laki-lakinya, kenapa dia tidak menjaga pandangan?” Maka dikatakan, bahwa secara normal laki-laki tertarik dengan wanita dan dia akan mencari cara untuk menuntaskan hasratnya tersebut. Dan ketika dia digoda dengan gambar wajah perempuan yang ditampilkan secara jelas maka otomatis dia akan terfitnah.

Laki-laki yang pada mulanya tergoda dengan tulisan-tulisan perempuan di facebook akhirnya lebih tergoda dengan foto-foto dari perempuan tersebut.

Secara mudahnya kita pakai logika, ada kucing yang sedang berjalan santai. Tiba-tiba anda menggodanya dengan ikan, dan ketika ikan tersebut dimakan kucing, anda menyalahkan kucing tersebut.

Jadi, bisa dikatakan laki-laki yang melihat-lihat dan memperhatikan detail foto akhwat. Dia telah salah, tapi perlu diketahui juga bahwa akhwat yang menampakkan foto-fotonya juga ikut andil atas munculnya kesalahan ini.

Untuk para perempuan, khususnya muslimah di bumi Allah. Alangkah lebih baiknya, kita tidak terlalu terlena dengan dunia maya yang lebih fana’ dari dunia nyata. Keni’matan dan kesenangan sesaat yang membuat fitnah merasa diundang dalam hidup kita.

Jaga aurat kita di dunia maya juga di dunia nyata. Karena Allah Maha Melihat diri kita dari mana pun dan kapanpun. Merubah foto profil di facebook adalah hal kecil, namun dampaknya sangat besar untuk kebaikan hidup kita.

Ingatlah, aturan Allah selalu baik dan pasti akan mendatangkan kebaikan.

Wallahu A’lam Bishowwab.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

10 Nasihat Untuk Bidadari Surga

NASIHAT adalah sebuah kejernihan yang sewajarnya hadir dalam kehidupan masyarakat Islam. Terkhusus bagi wanita muslimah yang hidup dijaman ini.

Sapaan nasihat adalah penyejuk yang menyegarkan langkah, menuju ridha Yang Maha rahmah, ALLAH SWT.

Ada sepuluh nasihat yang layaknya didengar dan dijadikan pedoman untuk wanita muslimah :

1. Wanita muslimah meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.

2. Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat.

Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah.

Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan, karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.

3. Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab.

“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka.” (QS. Al-Ahzaab : 59).

4. Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya.

Rasulullah bersabda, “Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga.” (Hadits Shahih jami’).

5. Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah. Mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk.

Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Tahrim : 6).

6. Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

Sabda Rasulullah, “Barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka syetan yang ketiganya.” (Hadits).

Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.

7. Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki.

Sabda Rasulullah, “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (Hadits Shahih).

Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka.
“Barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut.” (Hadits Shahih).

8. Wanita muslimah adalah da’iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita. Dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya, menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam.

Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah,
“Kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu, maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak).” (HR. Bukhari dan Muslim).


9. Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu, menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah.

Ini semua yang dinamakan dengan taqwa,
“Malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya. Barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya. Dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah. Barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar.” (Hadits Shahih Jami’).

10. Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma.

“Tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan.” (QS. Al-An’am : 70).

Allah juga berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya.
“Alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggalkan.” (QS. Al-An’am : 31).

Wahai muslimah laksanakanlah nasihat-nasihat ini niscaya engkau akan jaya di dunia dan di akhirat. Dan kelak di akhirat, engkau akan menjadi bidadari surga yang dirindukan.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

Masih Enggan Berjilbab?

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim ..


JILBAB dan kerudung sepertinya menjadi musuh tersendiri untuk perempuan yang hidup di jaman yang katanya serba boleh. Boleh karena siapa tidak jelas pemiliknya. Hanya ikut-ikutan saja itu sudah pasti.

Perempuan yang menolak menggunakan kerudung biasanya beranggapan bahwa kerudung itu dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Padahal pada jaman flinstone hidup pun mereka tidak menggunakan kerudung, apakah itu tidak lebih kuno?

Setelah dianggap kuno, kerudung juga dianggap tidak gaul. Kita ini ingin disebut anak gaul atau menaati perintah Allah.

Atau pemikiran seperti ini, kerudung itu hal kecil dan tidak perlu dipermasalahkan. Nah, masalah besar itu awalnya masalah kecil yang diremehkan dan terus ditumpuk hingga akhirnya bisa meledak.

Bisa jadi, yang penting hati kita baik itu sudah cukup. Tidak penting kerudung selebar apa, itu hanya masalah fisik semata. Tapi toh yang tidak berkerudung pun setiap minggu pergi ke salon, belum lagi make-up tebal menutupi. Bukankah itu fisik juga?

Terkadang perempuan berkerudung belum tentu baik, apalagi yang tidak memakai kerudung? Mereka beralasan dengan para perempuan yang memakai kerudung tapi masih bisa mencuri, sangat tidak logis karena yang tidak berkerudung pun banyak yang hobinya mencuri.

Sebelum memakai kerudung alangkah lebih baiknya kita memakaikan kerudung untuk hati supaya jadi baik hati. Yah! Ciri hati yang baik adalah memakai kerudung dan menutup aurat.

Timbul pertanyaan lagi, bagaimana jika memakai kerudung tapi masih maksiat? Nanti dosanya berlipat. Coba dipikirkan lagi, justru jika tidak memakai kerudung kemudian berbuat maksiat dosanya plus-plus malah.

Berkerudung membuat sulit berekspresi dan tidak bebas, kalau begitu lipstick, sanggul dan ke salon berarti membuat diri kita bebas begitu?

Kalau berkerudung nanti dibilang fanatik dan ekstrimis, padahal kita sudah fanatik dengan paham sekuler dan sangat ekstrim dalam membantah perintah Allah.

Takut tidak disukai kaum Adam karena berkerudung, susah laku dan menjadi perawan tua. Itukah masalahnya? Bukankah banyak juga yang berkerudung bahkan telah menikah? Tapi kalau calon suami tidak suka jika kita memakai kerudung. Berarti lelaki itu tidak layak untuk menjadi imam karena dia tidak taat kepada Allah di depanmu, siapa yang akan menjamin jika di belakang kita dia jujur?

Susah mencari pekerjaan, banyak bos yang tidak suka dengan dandanan ala arab seperti ini. Lalu akan memebantah perintah Allah demi pekerjaan, sebenarnya siapa yang memberi kita rezeki? Allah atau bos? Kita juga tidak diperbudak oleh budaya arab, ini sebuah simbol ketaatan kepada Allah karena bangsa arab tidak ada yang menggunakan jilbab atau kerudung.

Agama ini terlalu sempit, hanya melihat perempuan dari kerudung dan jilbab. Bukankah sekularisme, yang memisahkan agama dari unsur kehidupan juga hanya melihat perempuan dari paras dan lekuk tubuh?
Jilbab itu hanya simbol penindasan laki-laki terhadap perempuan, yang mengadakan acara miss universe dan melarang memakai jilbab siapa ya? Laki-laki juga.

Biasanya setelah itu, perempuan tidak ingin ada siapapun yang ikut campur dalam hal gaya berpakaian. Sayangnya, tayangan televisi, majalah, ataupun sinetron secara tidak sadar telah mengendalikan gaya berpakaian perempuan.

Belum lagi, memakai kerudung itu membuat kulit kepala panas, ketombe bermunculan, pusing juga ikut menemani. Kata siapa? Jutaan orang di dunia menggunakan kerudung tapi tidak ada satupun yang mengeluhkan hal itu. Itu hanya mitos dan isu semata.

Berkerudung itu tidak dibutuhkan pengalaman yang lama, seperti saat akan melamar pekerjaan karena
berkerudung itu seperti menikah. Pengalaman tidak diperlukan maka keyakinan dalam hati akan menyusup dalam kalbu.

Begitu juga dengan masalah kesiapan, kerudung tidak butuh kesiapan. Mau menunggu kesiapan datang, sampai kapan? Maut yang menjemput tidak akan bertanya terlebih dahulu tentang kesiapan kita. Belum siap karena nanti ibu kita berkata “Kamu terlalu fanatik, nak.” Coba tuturkan dengan lembut kepada ibu jika tanda cinta kita kepadanya adalah menaati Allah pencipta-Nya.

Bagaimana dengan aktifitas nongkrong, clubbing, dan gossip karena tidak mungkin melakukan hal itu dengan pakaian yang menutup aurat. Itu perubahan yang baik, kenapa harus kita tolak kehadirannya?

Masih saja ada yang berpikiran jika berkerudung itu tidak wajib. Lau, untuk apa Rasulullah saw. memerintahkan kewajiban itu terhadap seluruh perempuan muslim di dunia?

Keyakinan dan kesiapan kita untuk berkerudung bukan datang begitu saja. Hidayah memang hak mutlak yang Allah miliki tapi ada wujud nyata yang harus kita lakukan. Lebih bertaqarrub lagi kepada-Nya supaya hidayah cepat tergapai. Karena saat kita melangkah satu jengkal saja, Allah akan mendekat satu depa dengan kita. Apalagi jika satu depa, maka Allah akan lebih mendekat dari langkah yang kita miliki.

Tunggu apalagi, mari berjilbab. Karena umur yang kita miliki tidak kita ketahui sampai mana batasnya.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..


[hf/islampos/berbagaisumber]

Istimewanya Muslimah :)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim ..


KAUM feminis bilang susah jadi muslimah, lihat saja peraturan di bawah ini :

1. Muslimah, auratnya lebih susah dijaga daripada pria.
2. Muslimah, perlu meminta izin dari suaminya jika hendak keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Muslimah, haknya sebagai saksi lebih kecil daripada pria.
4. Muslimah, menerima harta warisan lebih kecil daripada pria.
5. Muslimah, harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Muslimah, wajib taat kepada suaminya tetapi suami tidak wajib taat pada isterinya.
7. Muslimah, talaknya terletak di tangan suami dan bukan padanya.
8. Muslimah, kurang dalam beribadat karena masalahhaid dan nifas yang tak ada pada pria.
Tidak heran kaum feminis tidak capek-capeknya berkampanye untuk “MEMERDEKAKAN MUSLIMAH”.

Pernahkah kita lihat kenyataan di balik itu?

Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik, sudah pasti intan permata tidak akan dibiar tergeletak bukan? Itulah ibaratnya seorang muslimah.

Muslimah wajib taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya.
Bukankah ibu adalah seorang wanita?

Muslimah menerima harta warisan lebih sedikit dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerimanya, perlu menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.

Muslimah bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk Allah di muka bumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan bertanggungjawab atas 4 wanita: isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.

Seorang wanita, tanggungjawab dibebankan kepada 4 orang lelaki: suaminya, ayahnya, anak lelakinyadan saudara lelakinya.

Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja :
- sembahyang 5 waktu
- puasa di bulan Ramadhan
- taat suaminya
- menjaga kehormatannya

Seorang lelaki perlu pergi berjuang di jalan Allah, tetapi wanita jika taat akan suaminya
serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berjuang di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Jadi, mengapa tidak ada alasan jadi istimewa untuk jadi Muslimah ??

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

Celana Panjang, Bolehkah Digunakan?

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim ..


Masih banyak muslimah yang bertanya-tanya mengenai masalah ini. Sebelum kita mengupas tentang hukum menggunakannya, mari kita simak sejarah yang menjadikan celana panjang begitu tenar diantara umat manusia.

Celana panjang sudah ada sejak 570 SM melalui relief di Persepolis, Iran. Pada waktu itu celana panjang digunakan oleh kaum nomaden Iran sebagai busana berkuda.

Selanjutnya celana panjang menjadi seragam kaum pemburu Iran dan Persia. Tidak berhenti disitu, celana panjang terus berkembang hingga ke tanah Mongolia dan menjadi salah satu item fashion kerajaan China.

Celana panjang di awal kemunculannya di Eropa dikenal sebagai pantalone.

Nama tersebut diambil dari satu karakter komedia Italia yang berjudul Commedia dell’arte, ketika seorang badut kerap tampil menggunakan celana panjang untuk menghibur raja.

Dari Abu Hurairah, “Bahwa Nabi Saw. melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i).

Dari hadits ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seseorang yang memakai pakaian yang digunakan oleh lawan jenisnya maka Nabi Saw. melaknatnya.

Walaupun di dalam sumber agama pertama yakni Al-Qur’an tidak ada larangan mengenai hal ini, tapi hadits nabi menjelaskannya.

Hal ini sudah cukup mewakili jelasnya dan pastinya sebuah hukum.

Tidak ada yang dapat membenarkan pemakaian celana panjang untuk perempuan, karena hadits ini sudah menyebutkan bahwa laknat Nabi atas perempuan yang masih saja menggunakan celana panjang dengan dalih apapun.

Adapun jika dia tidak mengetahui hadits ini dan melakukan yang demikian, maka Allah akan mengampuninya sebelum nafas terakhir terhembus.

Tidak ada lagi keadilan dalam memakai pakaian sekalipun, keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Jika masih ada perempuan yang menggunakan celana panjang di depan selain mahramnya maka ia tidak adil, karena menggunakan pakaian yang tidak seharusnya digunakan.

Larangan ini semata untuk kebaikan perempuan dari tangan dan mata yang ‘jahil’.

Adapun pendapat yang membolehkan pemakaian celana panjang sendiri, dengan syarat celana panjang itu longgar dan tidak ketat.

Namun yang pasti pada awal sejarah munculnya, celana panjang digunakan oleh kaum pria pemburu di Iran.

Mari perhitungkan kembali mashlahat dan madhorot dari penggunaan celana panjang ini. Jika dirasa lebih banyak madhorotnya maka tinggalkanlah karena yang demikian itu lebih dicintai Allah dan Rasul-Nya.

Wallahu A’lam Bishshowwab.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

Kenapa Harus Pakai Manset?

Assalamualaikum Warramatullahi Wabarrakatuh,


Bismillahirrahmanirrahim ..





Yang tercipta di muka bumi ini,
Perhiasan yang paling indah, dialah Wanita Shalihah ..
Yang menutup auratnya, tanpa harapkan pujian dari hamba-Nya dan semata hanya karena ketaatan kepada Rabb-nya..

KITA sebagai hamba-Nya, selalu mengharapkan diberikan yang terbaik dalam setiap langkah dan hela'an nafas .. Lalu apakah kita sudah menaati segala perintahnya dan menjalankan segalanya itu dengan berharap ridho-Nya semata ??

Allah memerintahkan dalam QS. Al-Ahzab : 59,
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah juga berfirman dalam QS. An-Nur:31,
“..dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”

Sudah jelas dalam kedua surat ini disebutkan bahwa kita, perempuan muslim yang ALLAH sayangi harus menutupi seluruh tubuh dengan pakaian yang syar’i, kecuali bagian  telapak tangan dan wajah ..

Supaya kita perempuan muslim, lebih mudah untuk dikenali, selain itu kita juga menjaga diri dari para penggoda, dengan berjilbab kita juga telah menjaga izzah islam dan tatanan kehidupan ..

Akhir-akhir ini kita diperkenalkan dengan kain penutup aurat selain kerudung dan kaos kaki .. Kain yang digunakan untuk menutupi pergelangan tangan --> Manset .. Manset masih jarang digunakan perempuan muslim pada umumnya, karena dianggap ujung pakaian pun telah cukup untuk menutupi aurat ..

Dalam pikiran sebagian kita mungkin terlintas bahwa memakai manset itu gerah dan tidak nyaman .. Agak ribet, tapi jika kita pikirkan lebih lanjut, mungkin keadaan tidak nyaman itu pula yang pertama kita rasakan ketika pertama kali mengenakan jilbab lebar .. Dan toh, lama kelamaan akhirnya semua keluhan itu sirna begitu saja ..

Mari kita pikirkan kembali, saat mengangkat tangan ke atas untuk mengambil sesuatu yang ada di atas kepala kita misalnya, maka ujung pakaian kita akan tersingkap dan pergelangan tangan kita akan terlihat .. Bukankah tidak ada usaha kita untuk tetap menjaga aurat dalam keadaan bagaimanapun ??

Terkadang kita menyepelekan hal kecil yang bisa jadi masalah besar di kemudian hari, tidak apa-apa kok! Toh yang tersingkap sedikit, itu juga takkan menggoda iman .. Siapa yang tahu dengan tipu daya setan yang terus menguntit kita setiap saat? Dan lagi sedikit atau banyak yang tersingkap, itu tetaplah aurat yang harus kita jaga dengan baik .. Semua sama di hadapan ALLAH, yang sedikit tetaplah akan mendapat balasan dari Rabb-Nya sebelum kita bersegera meminta ampun dan memperbaiki kembali diri kita ..

Alangkah baiknya, mulai dari saat ini kita membiasakan diri menggunakan manset, supaya pergelangan tangan ini tidak meminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat, karenanya merasa tidak dijaga semasa kita hidup di dunia ini ..

Yakinlah suatu syari’at yang ALLAH buat, takkan pernah sedikitpun merugikan kita .. Tapi yang ada akan selalu terasa hikmah dan ni’matnya, di dunia ataupun di akhirat .. Niatkan semuanya hanya karena ALLAH semata, bukan untuk pamer ataupun menyombongkan diri dan merasa lebih baik daripada orang lain ..


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

Busana Muslimah? Ada Aturannya !

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarraktuh,

Bismillahirrahmanirrahim,

Memakai busana muslimah memang selalu ada bedanya dengan cara berpakaian seperti kebanyakan orang di sekitar kita .. Tidak diragukan lagi, mendengar busana Muslimah, pasti pikiran kita langsung menerawang tertutup rapat .. Tapi sebenarnya bagaimana memakai busana Muslimah yang baik dan benar itu ??

Seperti yang kita tahu, masih banyak di antara kita yang sepertinya jika berpakaian melewatkan banyak hal .. Padahal, berbusana muslimah bukan hanya urusan modis atau tidak, akan tetapi adalah kewajiban! Namanya kewajiban ya mau tidak mau, suka tidak suka, mestilah dipenuhi syarat-syaratnya. Apa saja sih ??

1. Menutupi seluruh tubuh, selain yang dikecualikan ..
Pendapat ulama yang paling kuat tentang bagian tubuh yang dikecualikan dan boleh terlihat adalah muka dan telapak tangan, kenapa ?? Karena kita sering kali melihat, di sekitar kita—atau bahkan kita sendiri—orang lalai tidak memakai manset atau kaos kaki, terutama jika lagi ada di sekitar rumah mau ke warung gitu lah ..

2. Memakai kerudung sampai dada ..
Ketentuan ini merujuk pada Al-Quran surat An Nuur ayat 31, “Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung hingga ke dadanya.” Ketentuan ini juga ada pada surat Al Ahzab ayat 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh.”
So,  kriteria kerudung yang sesuai dengan ayat-ayat di atas adalah yang menutup rambut, leher sampai ke dada .. Bukan yang hanya menutup rambut atau sampai leher saja ..

3. Tidak tipis sehingga terlihat kulit dan bayangan tubuh di baliknya ..
Tentu kita sudah hafal benar jika baju kita tipis ?? It's danger, danger ….

4. Tidak ketat sehingga tergambar jelas bentuk tubuhnya ..
Kita mesti mencoba membedakan antara tipis dan ketat .. Jika bajunya tetap gedombrong/gombrong namun tipis, yah sama saja bohong ukhti! Model seperti itu bakal memperlihatkan lekuk tubuh kita, misalnya—maaf!— bentuk pinggul, dada, bokong, dan sebagainya .. Meskipun berpakaian dan menutup rambut, sebenarnya bisa tetap saja telanjang karena masih keliatan kan ??

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki ..
Ini sudah sangat jelas. Tidak menyerupai laki-laki artinya hanya satu hal saja bahwa tidak memakai celana panjang.


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarraktuh ..

Tips Merawat Rambut Khusus Bagi Akhwat

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Untuk ukhti yang mungkin belum menggunakan kerudung ataupun yang sudah menggunakan kerudung, izin share untuk merawat rambut agar tidak mengalami masalah dengan rambut (seperti aku yang memang sebenarnya belum bisa merawat rambut dengan baik) ..

Bismillahirrahmanirrahim ..

Yang namanya perempuan, jelas rambut itu ibarat mahkota yang luar biasa .. Bener gak sih ?? (red: hihihi ..lebay) Dan bagi yang namanya akhwat, rambut juga merupakan aurat. (red: pastinya!) Namun rambut yang sering ditutupi oleh jilbab/kerudung bisa-bisa mendatangkan masalah ..Tidak lucu kan jika ada akhwat yang ternyata berkepala botak gara-gara ribet mengurusi rambutnya ..(red: awalnya aku ingin seperti itu, BOTAK! tapi ga jadi, #edisicurhat)

Pokoknnya intinya itu adalah , rambut —> apalagi yang dikerudung —> harus tetap mesti dirawat .. Ada beberapa tips merawat rambut yang mungkin bisa digunakan oleh akhwat ..

Walaupun berkerudung, akhwat harus tetap cuci rambut minimal 2 kali seminggu .. Jangan karena tidak terlihat jadi tidak pernah keramasa yawh :D .. Jangan sampai nanti diklaim jadi akhwat jorok yah :') ?

1. Usahakan kalau keramas pada waktu sore hari ..Kenapa memangnya ?? Ini supaya terhindar dari sinar matahari langsung ??

2. Kalau terpaksa harus segera berkerudung, keringkan rambut terlebih dahulu, biar tak terlalu basah ..

3. Hindari sisiran pada saat rambut basah, biasanya untuk mencegah rontoknya rambut dan mencegah rambut jadi kempel tak tergerai satu persatu ..

4. Saat mengucir rambut jangan menggunakan karet, karena rambut akan sulit bernafas dan malah jadi rusak ..

5. Pada saat di rumah atau di kamar sendiri (tidak berkerudung) biarkan rambut tergerai, sehingga rambut dapat bernafas .. Misalnya jika kepala terasa gerah, dijepit saja :D ..

6. Sisirlah rambut sebelum tidur, dan pada posisi tidur rambut ditaruh di atas kepala .. Sehingga tak terlalu berantakan saat bangun ..


Akhwat, selamat mencoba saja ya, semoga bermanfaat !!


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

New Post

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,


Selamat siang shalihat,

InsyaALLAH hari ini aku mau nge-share banyak tentang dunia perempuan ..
Siapa tau nanti menjadi berkah untuk yang membacanya ..(red: ke-PD-an)

Terima kasih untuk kesetiaannya membaca blog ini, yang mungkin banyak kekurangannya ..
Tapi insyaALLAH, aku ingin memperbaiki sedikit demi sedikit ..

Syukron jazakillah khair shalihat ..


Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh ..

Thursday, December 5, 2013

Hari-Hari Istimewa Dalam Islam


Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru.  Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilath laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup terompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan.  Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.

Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula   tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mukmin, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Halloween, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.

Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali ‘Imran (3): 100)

Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya.” Kami berkata: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau bersabda: “Siapa lagi?” (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Asakir dalam Al Mu’jam No. 675)

Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua…

Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.

1. Hari Senin dan Kamis
Apa saja keistimewaannya?
- Hari diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR.  Muslim No. 2565)

- Hari dianjurkannya puasa
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)

- Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)

- Senin adalah hari lahir, hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim No. 1162)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:
أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
Hari apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: “Hari senin.”(HR. Bukhari No. 1387)

- Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian
Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:
ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis.(HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178)

- Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ
Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)

2. Hari Jumat
Apa saja keistimewaannya?
-  Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:
عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu  terjadinya  kiamat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat.”(HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 2279)

- Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:
عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra  No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)

- Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat  
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)

Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: “Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasanatau shahih.” (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)
Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam ‘Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)

3. Hari ‘Asyura (9 dan 10 Muharram)
Berikut ini keistimewaannya:
Hari diselamatkannya Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun dan tentaranya
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم عاشوراء.
فقال: ” ما هذا؟ ” قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: ” أنا أحق بموسى منكم ” فصامه، وأمر بصيامه
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyura. Beliau bertanya: “Apa ini?” mereka menjawab: “Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa.” Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian.” Maka, beliau pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa (‘Asyura).”(HR. Muttafaq ‘Alaih)

- Hari dianjurkannya berpuasa
Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Dan berpuasa ‘Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya.” (HR. Abu Daud  No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi Shahihul Jami’ No. 3806)

Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa ‘Asyura:
وعلى هذا فصيام عاشوراء على ثلاث مراتب : أدناها أن يصام وحده ، وفوقه أن يصام التاسع معه ، وفوقه أن يصام التاسع والحادي عشر والله أعلم .
“Oleh karena itu, puasa ‘Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2. Puasa hari ke-9 dan ke-10. 3.  Paling tinggi   puasa hari ke-9, 10, dan ke-11. Wallahu A’lam” (Fathul Bari, 6/280. Lihat juga Fiqhus Sunnah, 1/450)

4. Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan Hijriyah)
Ayyamul bidh artinya hari-hari yang putih terang, karena saat itu hari di waktu bulan sedang purnama. Ini juga hari-hari istimewa dalam Islam.
Saat itu dianjurkan bagi kita untuk berpuasa
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
Kekasihku (Nabi) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwasiat kepadaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat ketika Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.(HR. Bukhari No. 1981, Muslim No. 721. Lafaz ini adalah milik Bukhari)
Kapankah tiga hari itu? Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk berpuasa dalam satu bulannya sebanyak tiga hari, ayyamul bidh: tanggal 13, 14, dan 15.(HR. An Nasa’i No. 2422, 2423, lihat juga dalam As Sunan Al Kubranya An Nasa’i No. 2730, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3848, Ibnu Hibban No. 943, lihat Mawarid Azh Zham’an. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No.673)

- Nilai puasanya sama seperti puasa Ad Dahr (sepanjang tahun)
Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda:
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Berpuasa tiga hari setiap bulannya, adalah puasa sepanjang tahun, dan hari ayyamul bidh yang terang benderang itu adalah pada hari 13, 14, dan 15. (HR. An Nasa’i No. 2420. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam At Ta’liq Ar Raghib, 2/84)

5. Hari Idul Fitri (1 Syawwal) dan Idul Adha (10 Dzulhijah)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ketika hari Id:
إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا
“Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.”  (HR. Bukhari No. 952, Muslim No. 892)

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, beliau berkata:
كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
“Dahulu orang jahiliyah memiliki dua hari untuk mereka bermain-main pada tiap tahunnya.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke Madinah, dia bersabda: “Dahulu Kalian memiliki dua hari yang kalian bisa bermain-main saat itu. Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik dari keduanya,  yakni hari Fithri dan hari Adha.”  (HR. An Nasa’i No. 1556, lihat juga As Sunan Al Kubra No. 1755)

Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan hadits ini sanadnya shahih.   (Fathul Bari, 3/371). Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. (Ash Shahihah No.2021)
Dua hari raya inilah hari bagi umat Islam untuk bersenang-senang dan bermain, sebagaimana yang nabi alternatifkan dalam hadits Anas bin Malik di atas.

6. Enam hari di Bulan Syawwal
Pada enam hari di bulan Syawwal kita dianjurkan untuk berpuasa setelah kita menunaikan puasa Ramadhan. Keutamaannya adalah senilai dengan puasa setahun penuh.

Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan dia berpuasa setahun penuh.” (HR.  Muslim  No. 1164, At Tirmidzi  No. 759, Abu Daud  No. 2433, Ibnu Majah No. 1716, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 2866, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8214, dan As Sunan As Shaghir No. 1119, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 3908, 3909, 3914, 3915, Abdu bin Humaid dalam Musnadnya No. 228, Abu Ja’far Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 1945, Al Baghawi dalam Syarhus SunnahNo. 1780)

Kapankah enam hari Syawwal itu? Imam At Tirmidzi Rahimahullah menceritakan:
وَاخْتَارَ ابْنُ الْمُبَارَكِ أَنْ تَكُونَ سِتَّةَ أَيَّامٍ فِي أَوَّلِ الشَّهْرِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ قَالَ إِنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُتَفَرِّقًا فَهُوَ جَائِزٌ
Imam Ibnul Mubarak memilih berpuasa enam hari itu di awal bulan. Diriwayatkan dari Ibnul Mubarak bahwa dia berkata: “Berpuasa enam hari bulan Syawal secara terpisah-pisah boleh saja.” (Lihat Sunan At Tirmidzi komentar hadits No. 759)

Syaikh Sayyid Sabiq -Rahimahullah rahmatan waasi’ah- berkata:
وعند أحمد: أنها تؤدى متتابعة وغير متتابعه، ولا فضل لاحدهما على الاخر. وعند الحنفية، والشافعية، الافضل صومها متتابعة، عقب العيد.

Menurut Imam Ahmad: bahwa itu bisa dilakukan secara berturut-turut dan tidak berturut-turut, dan tidak ada keutamaan yang satu atas yang lainnya. Menurut Hanafiyah dan Syafi’iyah adalah lebih utama secara berturut-turut, setelah hari raya. (Fiqhus Sunnah, 1/450)
Syaikh ‘Athiyah Shaqr Rahimahullah mengatakan:
وهذا الفضل لمن يصومها فى شوال ، سواء أكان الصيام فى أوله أم فى وسطه أم فى آخره ، وسواء أكانت الأيام متصلة أم متفرقة ، وإن كان الأفضل أن تكون من أول الشهر وأن تكون متصلة . وهى تفوت بفوات شوال .

Keutamaan ini adalah bagi yang berpuasanya di bulan Syawal, sama saja apakah di awalnya, di tengah, atau di akhirnya, dan sama pula apakah dengan hari yang berturut atau dipisah-pisah. Hanya saja lebih utama di awal bulan dan secara bersambung. Anjurannya berakhir jika sudah selesai bulan Syawal.  (Fatawa Darul Ifta Al Mishriyah, 9/261)

7. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
Disebutkan dalam Al Quran:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr (89): 1-2)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:
والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف.
(Dan demi malam yang sepuluh): maksudnya adalah sepuluh hari pada Dzulhijjah. Sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas, Ibnu Az Zubeir, Mujahid, dan lebih dari satu kalangan salaf dan khalaf. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Dar Ath Thayyibah)

Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid)  yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.

Keutamaannya pun juga disebutkan dalam As Sunnah, bahwa ibadah saat itu senilai dengan mati syahid. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid).”(HR. Bukhari No. 969)

Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari “pada hari-hari ini” adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi’ At Tafasir)

8. Hari ‘Arafah (9 Dzulhijah), Hari penyembelihan qurban – Idul Adha (10 Dzulhijah), dan hari-hari taysrik (11,12,13 Dzulhijah)
Hari-hari ini dengan tegas oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam disebut sebagai ‘iduna (hari raya kita).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Hari ‘Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk Islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: “Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.”)

9. Tanggal 17 Ramadhan
Pada tanggal ini ada dua peristiwa istimewa yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, yakni perang Badar (disebut dengan yaumul furqaan dan yaumut taqal jam’an – hari bertemunya dua pasukan) dan turunnya Al Quran, disebut dengan wa maa anzalnaa ‘ala ‘abdinaa (dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami).
Allah Ta’ala berfirman
و اعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آَمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Anfal (8): 41)

Imam Ibnu Jarir Rahimahullah meriwayatkan demikian:
قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة “الفرقان يوم التقى الجمعان”، لسبع عشرة من شهر رمضان.
“Berkata Al Hasan bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu: Adalah ‘malam Al Furqan hari di mana bertemunya dua pasukan’ terjadi pada 17 Ramadhan.” (Jami’ Al Bayan, 13/562. Muasasah Ar Risalah)

10. Lailatul Qadar
Malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir, kemungkinannya pada malam-malam ganjil sebagaimana telah diketahui bersama.  Keistimewaan malam ini diterangkan dalam Al Quran:
{ إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنزلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) }
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr (97): 1-5)

Ada banyak keutamaan Lailatul Qadar, di sini kami sebutkan dua saja:
Pertama, malam turunnya Al Quran. Lalu bagaimana dengan 17 Ramadhan? Bukankah juga waktu diturunkannya Al Quran? Dan bukankah keduanya merupakan waktu yang berbeda?
Maka untuk mentaufiq (kompromi) antara dua keterangan ini (Lailatul Qadar dan 17 Ramadhan), sebagian ulama mengatakan Al Quran diturunkan dua kali tahap. Tahap pertama diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah  di langit dunia pada Lailatul Qadar secara langsung, tahap selanjutnya,  diturunkan dari langit dunia ke kehidupan manusia secara bertahap selama hampir 23 tahun, yang diawali pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Inilah pendapat Ibnu Abbas.  Dengan demikian antara dua ayat ini tidak ada pertentangan sama sekali, justru saling mendukung. Inilah pendapat yang benar.

Berkata Imam Ibnu Jarir tentang surat Al Qadar ayat 1:
إنا أنزلنا هذا القرآن جملة واحدة إلى السماء الدنيا في ليلة القَدْر
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran ini secara satu kesatuan menuju langit dunia pada Lailatul Qadar.”

Beliau mengutip dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma:
نزل القرآن كله مرة واحدة في ليلة القدر في رمضان إلى السماء الدنيا، فكان الله إذا أراد أن يحدث في الأرض شيئًا أنزله منه حتى جمعه.
“Seluruh Al Quran diturunkan  sekali turun pada  Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan menuju langit dunia, jika Allah hendak ‘berbicara’ sesuatu di bumi Dia menurunkannya sampai semuanya (lengkap).”

Beliau juga mengatakan:
نزل القرآن في ليلة من السماء العليا إلى السماء الدنيا جملة واحدة، ثم فُرِّق في السنين، وتلا ابن عباس هذه الآية:( فَلا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ) قال: نزل متفرّقا.
“Allah menurunkan Al Quran pada malam (Al Qadar) dari langit paling tinggi menuju langit dunia dalam satu kesatuan, lalu membaginya dalam waktu bertahun-tahun.” Lalu, Ibnu Abbas membaca ayat:   “Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.” Artinya: Al Quran turun secara terbagi-bagi.

Asy Sya’bi Rahiallahu ‘Anhu mengatakan:
نزل أول القرآن في ليلة القدر.
“Allah menurunkan Al Quran pertama kali pada Lailatul Qadar.”

Dari Asy Sya’bi juga:
بلغنا أن القرآن نزل جملة واحدة إلى السماء الدنيا
“Telah sampai kepada kami bahwa Al Quran diturunkan dalam satu kesatuan ke langit dunia. (lihat semua dalam   Jami’ Al Bayan, 24/531-532)

Kedua, nilai Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Imam Mujahid Rahimahullah berkata tentang ayat tersebut:
عملها وصيامها وقيامها خير من ألف شهر.
“Amal pada malam itu, puasanya, dan qiyamul lailnya, lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.”

Imam Mujahid juga menjelaskan:
كان في بني إسرائيل رجل يقوم الليل حتى يصبح، ثم يجاهد العدوّ بالنهار حتى يُمْسِيَ، ففعل ذلك ألف شهر، فأنزل الله هذه الآية:( لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ) قيام تلك الليلة خير من عمل ذلك الرجل.
“Dahulu pada Bani Israil ada seorang laki-laki yang shalat malam hingga pagi hari, kemudian dia pergi jihad melawan musuh pada siang harinya hingga sore, dan dia melakukan itu hingga seribu tahun. Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat ini: (Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan), qiyamul lail pada malam itu lebih baik dibanding amal laki-laki tersebut.” (Ibid)

Sementara Amru bin Qais Al Mala’i Rahimahullah berkata:
عملٌ فيها خير من عمل ألف شهر.
“Amal pada malam itu (nilainya) lebih baik dari amal seribu bulan.” (Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Quran,  24/ 533)

Demikian. Sebenarnya masih banyak waktu-waktu istimewa dalam Islam yang belum kami bahas seperti peristiwa Isra Mi’raj dan hari kelahiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Insya Allah jika ada kesempatan akan kami bahas secara khusus.

Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi Ajma’in.  Wallahu A’lam

... Hari Ini adalah Hari Kelahiranku ..

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Alhamdulillah hari ini, aku bersyukur karena ALLAH masih memberikan nafas panjang dengan nikmat iman, nikmat rezeki dan berkah yang berlimpah ...

Terima kasih untuk pembaca blog ini, walaupun hampir semua blog ini melalui sumber orang lain tapi setidaknya semoga bermanfaat lebih untuk pembaca blog ..

Hari ini hari tepat dimana aku lahir ..
Diawali dengan ucapan MILAD dari adik, ibu dan ayah tercinta (walaupun ayah dan ibu tidak mengucapkan pertama tapi tak apa seenggaknya mereka mengingat hari lahirku, hehehehe) ..

Sampai di kantor, aku berpikir tidak akan yang ingat dengan hari lahirku (karena aku gak bawa makanan seperti biasa karyawan lain berulang tahun) ..




Sangat istimewa sekali saat mereka memberikan ucapan kepadaku, rasanya itu senang sekali .. Senang ternyata masih banyak orang yang selalu memberikan perhatian selain dari keluargaku sendiri(walaupun banyak yang bertanya "Kita makan dimana?" atau "Nanti siang kita makan apah?", heheheheh) .. Disamping itu, doa yang diberikan untuk MILADku tahun ini beragam: dari SEMAKIN SUKSES, BERLIMPAH REZEKI, dan yang paling kena itu disaat mereka berkata SEMOGA CEPAT MENIKAH (awesome) .. Memang udah pengen banget sih untuk Menikah, tapi belum bisa direalisasikan karena harus menyelesaikan SEKOLAH terlebih dahulu ... (#edisicurhat)

Pokoknya hari ini bisa dibilang lebih istimewa ketimbang MILADku ditahun sebelumnya(#LEBAY)

Afwan jidan, mungkin sebenernya ini postingan tidak terlalu menarik ..

Tapi setidaknya untuk temantemanku yang melihat tulisan di blogku ini, aku hanya bisa bilang "TERIMA KASIH BANYAK"

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Wednesday, December 4, 2013

Keutamaan Menghafal Quran

BANYAK hadits Rasulullah SAW yang mendorong untuk menghapal Al Quran, atau  membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu Muslim tidak kosong dari  sesuatu bagian dari kitab Allah SWT. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`:  “Orang yang tidak mempunyai hapalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh  yang akan runtuh.“

Dan Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al Quran dan menghapalnya,  memberitahukan  kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.

Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang  terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hapalan Al Quran  mereka: setiap laki-laki dari  mereka ditanyakan sejauh mana hapalan Al Quran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW : “Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hapal, hai pulan?” ia menjawab: aku telah hapal surah ini dan surah ini, serta  surah Al Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah engkau hapal surah Al Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah SAW bersabda: “Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang  dari kalangan mereka yang terhormat berkata:  Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghapal surah Al Baqarah semata karena  aku takut tidak dapat menjalankan isinya.

Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda:   “Pelajarilah Al Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari Al  Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan  minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudia ia tidur –dan dalam dirinya terdapat hapalan Al Quran— adalah seperti  tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik “

Jika tadi kedudukan pada saat hidup,  maka saat mati-pun, Rasulullah SAW  mendahulukan orang yang menghapal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.

Rasulullah SAW mengutus kepada kabilah-kabilah para penghapal Al Quran dari kalangan sahabat beliau, untuk mengajarkan mereka faridhah Islam dan akhlaknya, karena dengan hapalan mereka itu, mereka lebih mampu menjalankan tugas itu. Di antara  sahabat itu adalah: tujuh puluh orang yang syahid dalam kejadian Bi`ru Ma`unah yang  terkenal dalam sejarah. Mereka telah dikhianati oleh orang-orang musyrik.  Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:  “Penghapal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata:  Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian  Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu:  bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT  menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan  “
Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli Al Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al Quran.  Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:  “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”.

Kedua orang itu mendapatkan kemuliaan  Tuhan, karena keduanya berjasa mengarahkan anaknya untuk menghapal dan mempelajari Al Quran semenjak kecil. Dan dalam hadits terdapat dorongan bagi para bapak dan ibu untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk menghapal Al Quran  semenjak kecil.

[Dikutip dari Seri Ensiklopedia Islam Digital iqrakreativ]