JellyPages.com

Thursday, June 26, 2014

Jika Ada Tokoh Berkata: Jilbab Tidak Wajib

Salah satu pemikiran keliru mengenai jilbab dimunculkan oleh sebagian tokoh, bahkan anak dari tokoh agama terkemuka di negeri ini. Ia mengatakan bahwa jilbab itu tidak wajib. Padahal dalil Al Qur’an dan As Sunnah mengatakan wajibnya.
Tokoh ini berkata, “KENDATI dalam keluarga religius, soal pakai jilbab tak menjadi keharusan. Menurutku, kalau orang pakai jilbab itu bagus, kalau tak berjilbab juga tidak apa-apa. “Saya sih seperti itu dan saya percaya itu.”
Sanggahan:
Standar bagus atau baik dikembalikan pada syari’at, bukan menurut kita manusia yang dhoif. Kalau seperti itu kami juga bisa berkata, “Kalau kami lebih tentram pakai baju “u can see”, itu menurutku bagus dan sudah sopan.” Inilah bahaya jika memakai standar yang tidak jelas. Coba yang dijadikan standar adalah Al Qur’an dan As Sunnah, tentu tidak memakai logika seperti itu.

Jilbab itu sudah jelas wajibnya, tidak perlu disamarkan lagi dengan logika sebagian tokoh. Justru wahyu dari Allah yang berada di atas seluruh makhluk-Nya yang mesti diikuti.

Perintah jilbab terdapat pada ayat,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).


Dalam ayat lainnya juga disebutkan,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur: 31). Ini adalah perintah berjilbab di mana menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.


Enggan berjilbab pun terkena ancaman hadits,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128). Di antara makna berpakaian tetapi telanjang adalah wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya sebagaimana kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim. Berarti tidak berjilbab terkena ancaman hadits ini.


Jadi, jika ada anak seorang tokoh agama yang menakwil atau memahami berbeda dengan yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya, tentu tokoh tersebut yang pendapatnya keliru. Bukanlah ayat dan hadits yang disalahkan.

Pungkasnya lagi, “Bukan berarti yang berjilbab tidak terhormat dan yang berjilbab sangat terhormat.”
Sanggahan:
Justru, memakai jilbab yang membuat seseorang lebih terhormat karena tidak berjilbab itu hanyalah didapati pada seorang budak di masa silam. Jika ingin terhormat, maka berjilbablah. Karena Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)
Asy Syaukani rahimahullah menerangkan, “Ayat (yang artinya), ” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal”, bukanlah yang dimaksud supaya salah satu di antara mereka dikenal, yaitu siapa wanita itu. Namun yang dimaksudkan adalah supaya mereka dikenal, manakah yang sudah merdeka, manakah yang masih budak. Karena jika mereka mengenakan jilbab, itu berarti mereka mengenakan pakaian orang merdeka.”


Semoga Allah memberi kita semua hidayah untuk taat pada Allah dan dijauhkan dari pemahaman-pemahaman menyimpang.

Sampai Kapan Enggan Berjilbab?

Wanita berjilbab sungguh mulia di mata Islam. Dan berjilbab adalah perintah yang wajib bagi setiap wanita muslimah karena itu akan lebih memuliakan dan menjaga diri wanita.


Ada seorang imam masjid di Perancis ditanya, “Kenapa Allah memerintahkan wanita untuk mengenakan jilbab?”


Imam tersebut ketika itu mengambil dua permen yang dibungkus. Lalu salah satunya dibuka plastik atau pembungkusnya.


Imam tersebut bertanya pada orang Perancis tadi, “Permen mana yang engkau pilih?”


Orang Perancis tersebut menjawab, “Tentu aku akan memilih yang masih tertutup.”


Imam tersebut lantas tersenyum, lalu berkata, “Itulah keadaan wanita muslimah pada umat Islam. Wanita muslimah yang berjilbab lebih berharga jutaan kali dari permen yang masih terbungkus, bahkan lebih berharga dari emas dan permata.”


Perintah jilbab telah disebutkan dalam ayat berikut,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)


Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Ayat di atas menunjukkan, orang yang tidak mengenakan jilbab akan lebih mudah digoda. Karena jika seorang wanita tidak berjilbab, maka orang-orang akan mengira bahwa ia bukanlah wanita ‘afifaat (wanita yang benar-benar menjaga diri atau kehormatannya). Akhirnya orang yang punya penyakit dalam hatinya muncul hal yang bukan-bukan, lantas mereka pun menyakitinya dan menganggapnya rendah seperti anggapan mereka itu budak. Akhirnya orang-orang yang ingin berlaku jelek merendahkannya.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 671)
Wahai ukhti muslimah, sampai kapan engkau enggan berjilbab?
Tanyakanlah pada dirimu, apakah engkau akan menunda sampai maut menjemputmu?
Hanya Allah yang memberi taufik.

Mencium Wanita Non Mahram Termasuk Dosa

Bagi muda-mudi yang memadu kasih di zaman ini, cipika-cipiki atau mencium pipi atau bibir pasangannya (yang non mahram) adalah suatu yang wajar dan lumrah. Namun hal ini tidaklah wajar dalam Islam karena hubungannya yang belum sah dalam pernikahan.


Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Riyadhus Sholihin di mana hadits tersebut muttafaqun ‘alaih, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata,

أَنَّ رَجُلاً أَصَابَ مِنَ امْرَأَةٍ قُبْلَةً ، فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَأَخْبَرَهُ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ ( أَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَىِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ) . فَقَالَ الرَّجُلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلِى هَذَا قَالَ « لِجَمِيعِ أُمَّتِى كُلِّهِمْ »
Ada seseorang yang sengaja mencium seorang wanita (non mahram yang tidak halal baginya), lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan tentang yang ia lakukan. Maka turunlah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.” (QS. Hud: 114). Laki-laki tersebut lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah pengampunan dosa seperti itu hanya khusus untuk aku?” Beliau bersabda, “Untuk seluruh umatku.” (HR. Bukhari no. 526 dan Muslim no. 2763).


Yang dimaksud dalam kerjakanlah shalat di dua tepi siang, yaitu pagi dan petang adalah maksud untuk shalat Shubuh dan Maghrib. Sedangkan shalat yang dilakukan di awal malam adalah shalat Maghrib dan ‘Isya.


Hadits ini secara jelas menunjukkan keutamaan shalat lima waktu di mana dapat menghapuskan dosa seperti yang diperbuat di atas. Sekaligus hadits tersebut juga menunjukkan bahwa mencium wanita yang tidak halal (alias: non mahram) adalah suatu dosa. Termasuk pula bersalaman dengan wanita non mahram termasuk dosa.


Namun lihatlah keadaan pergaulan muda-mudi saat ini, mencium pasangan yang non mahram dianggap hal biasa. Bahkan orang yang tidak punya pasangan seperti itu dianggap tabu. Padahal jelas-jelas nyata, menjalin kasih seperti ini dinilai dosa bahkan termasuk perantara menuju zina yang terlarang. Termasuk pula yang terlarang adalah berboncengan dengan wanita non mahram. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32). Dan jelas-jelas perbuatan yang disebutkan di atas termasuk perantara menuju zina.


Semoga Allah memberi taufik pada pemuda-pemudi saat ini, moga mereka semakin dekat pada Allah dan diberi petunjuk untuk menjauhi yang Allah haramkan.


Referensi:
Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Al Bugho, dll, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 409.

3 Gaya Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga

Ada tiga gaya, penampilan atau mode yang membuat wanita muslimah diancam tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian. Di antara penampilan yang diancam seperti itu adalah gaya wanita yang berpakaian namun telanjang. Yang kita saksikan saat ini, banyak wanita berjilbab atau berkerudung masih berpenampilan ketat dan seksi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).


Tiga Sifat Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga

Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga di mana disebutkan,

وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ
Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang, (2) maa-ilaat wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.

Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?


Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim.
(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:
1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap sebagian lainnya.
3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan warna badannya.

(2) Wanita yang maa-ilaat wa mumiilaat
Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:
1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaat yang dimaksud adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.
2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai wangi-wangian dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan kedua pundaknya atau bahunya.
3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita yang biasa menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai wanita nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang menyisir rambut wanita lain supaya bergaya seperti itu.

(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring
Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai serban (sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14: 98-99).


Mode Wanita Saat Ini …
Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode wanita muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan hadits di atas:
1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan warna kulit.
2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena sebagian tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.
3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut dan memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.
4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya atau menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti mengenakan konde (sanggul).
5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil menggoyangkan pundak atau bahunya.


Semoga Allah memberi petunjuk pada wanita muslimah untuk berpakaian yang sesuai petunjuk Islam. Karena penampilan seperti ini yang lebih menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.



Hanya Allah yang memberi taufik.

Menjaga Izzah dan Iffah

Izzah adalah sebuah harga diri yang mulia dan agung. Harus ada menghiasi setiap relung jiwa seorang muslim, apalagi Muslimah.


Sedangkan ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah; menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan.


Dengan demikian, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya.


Izzah dan ‘Iffah adalah akhlaq yang tinggi, mulia, dan dicintai oleh Allah Ta’ala. Bahkan akhlaq ini merupakan sifat hamba2 Allah Ta’ala yang shalih, yang senantiasa memuji keagungan Allah Ta’ala, takut akan siksa, adzab, dan murka-Nya, serta selalu mencari keridhaan dan pahala-Nya.


Karena Izzah-nya adalah sesuatu yang sangat mahal dan ‘iffah-nya adalah sesuatu yang sangat berharga.


Kita mungkin mampu menguasai keduanya (Izzah dan ‘Iffah) di “dunia nyata” tapi ternyata tidak sedikit yang tidak mampu mempertahankan keduanya ketika berada di “dunia maya”.


Sayang sekali memang, ketika kita merasa bahwa “dunia maya” akan jauh berbeda dengan “dunia nyata” ternyata syetan pun dengan mudah menguasai diri.


Hijab yang begitu anggun ditutup dari lawan jenis, begitu mudah dibuka ketika menemukan lawan jenis, karna merasa bahwa tidak ada hijab di “dunia maya” apalagi yang sedang populer kini yakni facebook.


Tak ada lagi yang tersisa dari rasa malu yang sering dibanggakan di ‘dunia nyata’, hilang begitu saja ketika lawan jenis (bukan mahram) lebih memperhatikan di facebook daripada ketika di ‘dunia nyata’.


Disisihkan kemana rasa malu itu, ketika hati sudah terpaut di ‘dunia maya’ sehingga mata dan hati tak lagi melihat sebuah iffah dan izzah yang harus pertahankan.


Demikianlah Islam telah menempatkan wanita di tempat yang mulia, namun mereka sendirilah yg menghilangkan Izzah dan ‘Iffah mereka.


#MenjagaIzzahDanIffah

TIPS MENUNGGU DAN MENJEMPUT HADIRNYA JODOH

1. Jangan fokus pada siapa yang harus dipilih. Tapi fokus melakukan perubahan diri yang lebih baik agar
pantas mendapatkan jodoh yang baik.

2. Jangan menginginkan seseorang menjadi seperti yang kita harapkan. Tapi bagaimana kita bisa menjadikan
diri seperti orang yang kita harapkan.

3. Berusaha memposisikan diri untuk siap lahir batin serta berani menghadapi pernikahan kapanpun
jika sewaktu-waktu jodoh telah hadir.

4. Berusaha untuk tidak patah semangat dan trauma terhadap masa lalu yang kurang menyenangkan. Bukalah lembaran baru yang lebih baik mulai hari ini dan untuk hari-hari selanjutnya.

5. Menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan sebanyak-banyak nya. Akan lebih baik jika banyak
bergaul dengan sahabat yang baik. Siapa tahu jodoh kita berada di antara mereka.

6. Jangan terburu-buru menilai atau memberi kesimpulan kepada seseorang itu tidak layak bersama
kita. Karena sejatinya jodoh itu akan hadir atas ridha Allah. Sedangkan kewajiban kita hanya berikhtiar.

7. Jangan terlalu mengkhawatirkan usia. Di usia berapapun menikah tetap baik jika kita mampu mempertanggungjawabkan pernikahan tersebut di hadapan Allah. Bagi pasangan, keluarga besar
serta masyarakat.

8. Teruslah beriikhtiar dan berdoa. Karena doa bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin sesuai kehendak-Nya


Ust Salim A Fillah: JODOH, DIPILIH ATAU MEMILIH?

PERTAMA: Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran: Maryam dan Asiah.
Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan
mereka? NO!
Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.


KEDUA: Bagaimana pandangan tentang jodoh? Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.


KETIGA: Bagaimana tentang nasib dalam perjodohan? Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.


KEEMPAT: Bagaimana tentang hal nafkah rezeki? Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.


KELIMA: Bagaimana cara menjemput jodoh? Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.


KEENAM: Bagaimana tentang taaruf? Dalam urusan jodoh ta’aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: Jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.

KETUJUH: Bagaimana cara mengenali calon pasangan yang baik?
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yaknii interaksinya ke Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.


KEDELAPAN: Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara,misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensinya satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.


KESEMBILAN: Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan
sabar.Silakan pilih: Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya berlalu. Satu hal yang pasti, tidak ada
jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas
kertas putih bermaterai.


KESEPULUH: Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak? Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?

Sekian.
Semoga bermanfaat.
oleh Ust Salim A. Fillah sebagaimana
yang disampaikan di masjid UI Depok 17072013
~ copast notes tetangga ~
—————————
tambahan dari bunda UmiMardiyati,


EMPAT ORANG PENGHULU PEREMPUAN DI SYURGA

Empat orang penghulu perempuan di surga memiliki spesifikasi:

1. Siti Khadijah adalah perempuan sangat berbakti pada suami bahkan merelakan hartanya untuk perjuangan suaminya.

2. Siti Aisyah juga perempuan yang berbakti pada suami yang meskipun memiliki kecerdasan luar biasa tapi tetap mentaati dan hormat pada suami.

3. Siti Asiyah seorang perempuan dengan penuh kesabaran, yang tetap menjaga keimanannya pada Allah dan juga mentaati suami meskipun sang suami durhaka pada Allah.

4. Siti Maryam seorang perempuan yang menjaga kesuciannya dan mewakafkan dirinya untuk menjadi hamba Allah. Allah memberikan banyak peluang bagi perempuan untuk mencapai
derajat kemuliaannya sendiri sesuai takdir yang telah ditetapkanNya. Jadi kegelisahan seharusnya datang
ketika kita mulai berprasang buruk pada Allah atau bahkan tidak lagi berpegang pada aturan Allah.


Semoga bermanfaat …

MAU TAHU ADANYA SAKINAH DIRUMAH TANGGA MU?

1. Sakinah itu saat kau rela menolak undangan makan malam dari bosmu demi bisa segera pulang utk makan bersama anak dan istrimu

2. Sakinah itu saat kau diajak makan siang di restoran mewah, diam2 membungkus beberapa sisa makanan utk bisa dicicipi oleh anak dan istrimu di rumah

3. Sakinah itu saat kau masih mampu mengingat tanggal dan hari pernikahanmu meski dirimu sudah beranak cucu

4. Sakinah itu saat kau dinas jauh namun suka melihat kalender sambil menghitung hari kepulanganmu

5. Sakinah itu saat kau bertemu wanita cantik di luar buru2 memberitahu istrimu seraya mengatakan “dirimu
selalu menjadi ratu di hatiku”

6. Sakinah itu ketika kau lupa dimana menaruh HP mu saking asyiknya bercengkrama dgn anak dan istrimu

7. Sakinah itu saat kau masih mampu tersenyum saat dicubit keras istrimu namun masih bisa marah2 saat wanita lain membelai mesra pipimu

8. Sakinah itu saat kau masih mampu membeli martabak telor meski tanggung bulan demi melihat senyum manis anak istrimu

9. Sakinah itu saat kau sungguh2 menjaga kesehatanmu demi bisa menjalani hari tua bersama istrimu

10. Sakinah itu saat kau bekerja jauh di negeri sebrang tiba2 pengeluaran pulsamu hampir menyamai biaya makan per bulan

11. Sakinah itu saat kau masih tetap menanyakan ‘sudah makan belum?’ kepada istrimu meski kau habis bertengkar dengannya. Sebab kemarahan tak lenyapkan rasa pedulimu

12. Sakinah itu saat untaian doa tak henti terucap untuk belahan jiwamu meski raga terpisah jarak dan waktu..


SETUJU….???

"Memahami Keluarga Sakinah"

by: Bu Ery Soekresno

Pahami perbedaan psikologis pria dan wanita
*Laki-laki:
1. Memiliki keinginan untuk belajar & merubah diri menjadi lebih baik dibanding wanita
2. Lebih stabil pola emosinya
3. Memiliki standar lebih tinggi
4. Senang humor dan bercanda
5. Membutuhkan tantangan lebih besar
6. Lebih mudah bosan
7. Lebih mudah bahagia

*Perempuan:
1. Cenderung egois
2. Mudah berkata jujur
3. Cenderung menyimpan perasaannya

Sakinah: tenang, terhormat, aman, merasa terlindungi, penuh kasih sayang, mantap, memperoleh pembelaan.

QS Ar-Ruum: 32

Keluarga sakinah; setiap anggota keluarga merasa aman, penuh kasih sayang, dan paling penting dirahmati oleh Allah.

Ini penting, karena:
1. Dapat separuh agama
2. Menjaga keimanan
3. Jalan masuk surga
4. Dasar berjama’ah

Ciri-ciri keluarga sakinah » 4 hal yang menjadi faktor yg mendatangkan kebahagiaan keluarga:
1. Suami/Istri yg setia
2. Anak2 yg berbakti
3. Lingkungan sosial yg sehat (biah Islam)
4. Dekat rezekinya (mudah berbagi)

Ciri lainnya:
- Cenderung pada agama
- Muda hormat pada yg tua, tua sayang pada yg muda
- Sederhana dlm belanja
- Lemah lembut dlm bergaul
- QS 2 : 187 (suami/istri adalah pakaian bagi pasangannya)
- Pergaulan suami-istri dg cara yg ma’ruf
- Pasutri melaksanakan peran masing2 krn Allah
- Semua anggota keluarga beriman dan bertaqwa kpd Allah, menyelesaikan permasalahan kembali kpd Qur’an & sunnah
- Rezeki bersih dr yg haram

Tantangan hari ini:
1. Pola hidup modern
2. Khawatir ditertawakan oleh golongan fujaro dan malu disebut sebagai golongan abror

Kiat menuju keluarga sakinah:
1. Mulai dr mencari pasangan yg shalih/ah, taat kepada perintah Allah dan sunnah Rasulullah.
2. Pilih pasangan yg memiliki keutamaan iman & taqwa
3. Niat menikah utk ibadah kpd Allah
4. Pasutri menjalankan kewajiban dg dorongan iman, cinta, dan ibadah kpd Allah
5. Memahami kekurangan & kelebihan pasangan, menghargai, melengkapi.
6. Mohon pada Allah agar menjadi keluarga samaraba
7. Jalan2 ke tempat bersejarah Islam, utk tingkatkan kecintaan pada Islam
8. Ketika menghadapi masalah, selalu memohon perlindungan kpd Allah dan selesaikan dg musyawarah (QS 3 : 159)

Perempuan, sebelum menikah perlu siapkan diri sbg istri & ibu. Krn perempuan adalah kunci membangun peradaban.

Indonesia sampai saat ini adalah fatherless country, kurang optimalnya peran bapak, “ada tapi tiada”.
Laki-laki, persiapkan diri agar menjadi ayah yg baik.


Catatan Kajian Keluarga Bulanan Masjid UI
Kamis, 3 April 2014

MENGELUH BERAKIBAT BURUK BAGI KESEHATAN

Siapa yang baru saja di-remove as friend sama temannya? Coba cek lagi profil masing-masing barangkali tulisan kita ada ‘yang salah’. (Eh nggak ada tuh, cuma unek-unek pribadi). Nah mungkin itu juga termasuk penyebab karena mengeluh terlalu sering berarti mengeluarkan energi negatif yang membuat orang di sekitar tidak nyaman. Hm…

(Lhah, terserah saya dong mau ngeluh juga yang penting saya nggak ‘rugi’) Eiits, kata siapa??? :))

Tahukah teman-teman jika mengeluh cenderung menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit? Diberitakan dalam health.detik.com bahwa ada sebuah penelitian yang membuktikan adanya pengaruh mengeluh terhadap tubuh.

Penelitian ini dilakukan oleh Prof Suzanne Segerstrom di University of Kentucky tahun 2010. Beliau menggunakan sample dari 124 mahasiswa hukum semester awal. Mereka dibagi dalam dua kelompok, kelompok pertama adalah mahasiswa stres dan sering mengeluh terhadap persaingan akademik, sedangkan kelompok kedua adalah mahasiswa optimis. Seluruh mahasiswa kemudian disuntik jamur candida yang sudah dimatikan ke dalam jaringan kulit. Jamur yang tidak berbahaya itu merangsang sistem imun untuk melakukan perlawanan dalam bentuk pembengkakan di kulit.

Hasil analisis menunjukkan, mahasiswa yang optimistis cenderung memiliki sistem imun yang lebih baik dibandingkan yang pesimistis. Meski pengaruh sikap mental terhadap kekebalan tubuh sebenarnya cukup kecil, Prof Segerstrom menilainya cukup signifikan.

Jadi, masih mau mengeluh? :)))


#NoteToMySelf

Dalam Dekapan Ukhuwah

Satu waktu, sudah lama sekali…

seseorang berkata dengan wajah sendu
“alangkah beratnya…
alangkah banyak rintangan…
alangkah berbilang sandungan…
alangkah rumitnya.”

aku bertanya, “lalu?”

dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
“apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?”

"hanya karena itu kau menyerah kawan?"
aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya,

"yah… bagaimana lagi? tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhainya?"

aku membersamainya menghela nafas panjang,
lalu bertanya, “andai Muhammad berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?”

"maksudmu akhi?", ia terbelalak

"ya. andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"

ada banyak titik sepertimu saat ini,
saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar…

mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher,
mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta,
mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu,
mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun, dan tukang sihir,
mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi’b Abi Thalib,
mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata,
atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang,
atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita…”

"jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar,
tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?”

"tapi Muhammad tahu, kawan…
ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya,
berat atau ringannya,
bahagia atau deritanya,
senyum atau lukanya,
tawa atau tangisnya”

"ridha Allah terletak pada apakah kita menaatiNya dalam menghadapi semua itu?
apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangNya dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan?”

"maka selama di situ engkau berjalan,
bersemangatlah kawan…”


~Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah~

Peka Terhadap Masalah

Setiap orang adalah khalifah. Salah satu ciri pemimpin sejati adalah mereka yang peka terhadap masalah, baik itu pada dirinya maupun sekitarnya. Lalu dengan mantap bergerak berpikir menyelesaikannya.


Orang yang selalu merasa nyaman dan tidak ada masalah di sekitarnya. Sejatinya orang yang paling bermasalah. Karena ia kehilangan kepekaan dalam mendeteksi masalah di sekitarnya.


Hidup akan selalu dipenuhi masalah. Krn masalah adalah lompatan yang mengasah pikiran dan hati kita agar tertempa dan matang dalam menjalani hidup. Mari kita cobalah menyelesaikan masalah yang tingkat kompleksitasnya meninggi. Agar keahlian kita juga meningkat.


Selamat menyelesaikan masalah hari ini. Semoga Allah berkahi kita dengan keahlian yang lebih baik. :)

Kajian Hati

Mengapa sulit sabar? Baca ini dengan hati…


Keinginan atau kehendak kita hanyalah bagian dari nafsu, cirinya yg pasti adalah keterbatasan, ya, sekuasa apa sih kita mengendalikan ingin, selalu ada bagian dari peristiwa yg kita jalani yg tdk sesuai dgn keinginan kita, maka muncullah terminologi “kecewa”, saat keinginan tdk sesuai,”kecewa” mengambil peran.


Mengenali jenis nafsu yg sering bermain peran dan bolak-balik mengobok-obok hati, merupakan prasyarat menggapai kemenangan dlm kehidupan. Maka sesekali rendahkan diri kita utk mengais hikmah terhadap kejadian se-sepele apapun yg terjadi di sekitar kita. Ingat kita tdk bisa memiliki “keinginan” kita, kita hanya bisa mencapai dan tdk memilikinya.


Inilah “Alam Kehendak”; alam di mana kita tdk punya daya upaya utk mengubahnya atau menawarnya agar sesuai dgn keinginan kita, bahkan Fir’aun yg mengaku adidaya tak kuasa menolak musibah yg menimpanya, Fir’aun tenggelam dalam kehendakNya.


Memahami Alam Kehendak lalu mencoba meneliti ranah keinginan diri akan menghantarkan anda menuju relung rahasia hikmah “sinergi ikhtiyar basyariyah dan qudroh ilahiyyah”_dan para kekasih-Nya telah banyak mengalami ini.


Sederhana saja, engkau berkeinginan pergi menggunakan pesawat terbang lalu tiba2 saja jadual penerbangan berubah, anda terpisah dgn rombongan atau bahkan anda tertinggal dan baru akan pulang keesokan harinya, bagaimana anda menyikapinya?


Sederhana saja, engkau berkeinginan pasanganmu bisa “in line” dlm komunikasi, tdk mengulang lagi konflik lama, tapi entah mengapa, dia seneng sekali membuka konflik dan slalu tdk merasa salah, bahkan terkadang di saat engkau justru sebenarnya sgt membutuhkan penguatan darinya ,sesekali engkau kesal tp sulit utk melepaskannya 😔


Fahami sekali lagi, engkau berada di antara alam “ingin” dan alam “Kehendak”


Jalani dunia-mu saat ini dan berselancarlah di samudera kearifan insani

Sungguh Heran!

Sungguh heran..
Ada yg tdk mau shalat..
Padahal iblis diusir dari syurga krn tdk mau sujud 1x krn kesombongannya..
Dari syurga didepak ke bumi


Lantas bgmn dgn org yg tdk mau sujud 34x dlm sehari dgn sombongnya..
Dari bumi mau diusir kemana???


Sungguh heran..
Ada org yg sombong dan sangat berbangga diri dgn segala yg ada pada dirinya..
Padahal kemarin dia adlah air mani dan esok akan menjadi bangkai..


Sungguh heran..
Ada yg menutupi mobilnya krn takut lecet dan berdebu..
Tp membiarkan anak istrinya terbuka tanpa hijab..


Sungguh heran..
Ada yg pergi pagi pulang malam utk mengejar rizkinya..
Tp tdk pernah dtg ke ‘rumah’ Sang pemberi rizki utk berjamaah..


Sungguh heran..
Ada yg berjuang mati2an utk membangun rumah di dunia..
Tp ia lupa membangun rumah abadinya di akherat..


Sungguh heran..
Dia tau pasti jika dunia ini adlah jembatan menuju akherat..
Tp ia msh saja sibuk membangun istana di atas jembatan..


Ketahuilah saudaraku..
Sungguh engkau pasti mati..
Setelah itu rumahmu bukan lg milikmu..
Hartamu menjadi milik ahlimu..
Istrimu akan dinikahi lelaki lain..
Dan mrk akan mulai melupakanmu..
Kemudian mrk masing2 sibuk dgn kehidupannya..


Lantas engkau..
Apa yg skr terjadi dgnmu?
Apa yg tersisa dr milikmu?
Amalan apa yg telah engkau bawa menghadap Rabb-mu?


Menyesal..??
Skr mengharap dimasukkan surga..tanpa bekal??
Skr berharap sangat dibebaskan dr hisab dan adzab..tanpa amal??


Sungguh engkau telah TERLAMBAT..
Sungguh engkau telah TERTIPU..
Sungguh engkau telah BINASA..


"…Ingatlah, sesungguhnya mrk lah org2 yg bodoh, tetapi mrk tidak tahu." ﴾al-Baqarah, 13)


"(yaitu) org2 yg menjadikan agama mrk sebagai main2 dan senda gurau..DAN KEHIDUPAN DUNIA TELAH MENIPU MEREKA".
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mrk sebagaimana mrk melupakan pertemuan mrk dgn hari ini, dan (sebagaimana) mrk selalu mengingkari ayat2 Kami.” ﴾al A’raf, 51﴿


Semoga yg sedikit ini bermanfaat.
- NAJAHijab -

RESEP DAN KOMPOSISI MENJADI KELUARGA SAMARA

BAHAN:
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.


BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)


TIPS:
1.Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
2.Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
3.Gunakan Kasih sayang cap ~IMAN, HARAP & KASIH~ yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.


CARA MEMASAK:
1. Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas
2.Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
3.Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu.
4.Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas
Kue siap dinikmati


CATATAN:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!
Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek ~Tempat Ibadah~diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.


Semoga Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah dapat terwujud.
Selamat mencoba, dijamin halal !
InsyaALLAH ..


:: SEMOGA BERMANFAAT ::

Bungkus dan Isi

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia & menjemukan bila pikiran hanya digunakan untuk mencari & mengurus BUNGKUS-nya saja serta
mengabaikan & mengacuhkan ISI-nya.

Apa itu “BUNGKUS”-nya dan apa itu “ISI”-nya?.

"Rumah yang indah" hanya bungkusnya..
“Keluarga bahagia” itu isinya…

"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya..
“Cinta kasih, pengertian, dan tanggung jawab” itu isinya…

"Ranjang mewah" hanya bungkusnya..
“Tidur nyenyak” itu isinya…

"Kekayaan" itu hanya bungkusnya..
“Hati yang bahagia” itu isinya…

"Makan enak" hanya bungkusnya..
“Gizi, energi, dan sehat” itu isinya…

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya..
“Kepribadian dan hati” itu isinya…

"Bicara" itu hanya bungkusnya..
“Kenyataan” itu isinya…

"Buku" hanya bungkusnya.. 
“Pengetahuan” itu isinya…

"Jabatan" hanya bungkusnya..
“Pengabdian dan pelayanan” itu isinya..

"Kharisma" hanya bungkusnya..
“Karakter” itu isinya…

"Hidup di dunia" itu bungkusnya..
“Hidup sesudah mati” itu isinya…

Utamakanlah ISI-nya..
Namun rawatlah BUNGKUS-nya…

Jangan memandang rendah & hina setiap BUNGKUS yang kita terima, karena berkah tak selalu datang dari
BUNGKUS kain sutera ymelainkan juga datang dari BUNGKUS koran bekas..

Janganlah mati-matian mengejar apa yang tak bisa kita bawa mati…

[Ust. DR. Amir Faishol Fath, MA.]

7 Macam Persahabatan, Hanya 1 Sampai Akhirat

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..


Beberapa Ragam Hubungan Persahabatan

1. “Ta’aruffan” persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, dan lainnya.

2. “Taariiihan” persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama, dan sebagainya.

3. “Ahammiyyatan” persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.

4. “Faarihan” persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.

5. “Amalan” persahabatan yang terjalin karena seprofesi, misalnya sama-sama guru, dokter dan sebagainya.

6. “Aduwwan” sahabat tetapi musuh, depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila kamu memperoleh ni’mat, ia benci, bila kamu tertimpa musibah, ia senang…” (QS 3:120).Rasulullah mengajarkan doa”, Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyi tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan”,

7. “Hubban Iimaanan”, sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya. Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 - 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10), “Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).


Kita tinggal memilih persahabtan mana yang nantinya akan kita bawa sampai akhirat ..



:: Semoga Bermanfaat ::


Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabaraktuh ..

Siapa Itu Sahabat?

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Afwan jiddan kalau sekarang lebih membahas mengenai SAHABAT ..
Semoga bisa menjadi renungan dan hikmah bersama ..
InsyaALLAH :) ..


islampos.com—
 “But friendship is precious, not only in the shade, but in the sunshine of life, and thanks to a benevolent arrangement the greater part of life is sunshine,” (Thomas Jefferson — Presiden Amerika Serikat ke-3).

Jadi, siapa itu sahabat kita?

Sahabat…
Apa sih artinya sahabat? Kalau kita mau mengartikan pasti sangat luas. Yang jelas persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.


Di dalam persahabatan seringkali menyuguhkan satu cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bisa tumbuh bersama.


Di dalam persahabatan seringkali diwarnai suka dan duka, disakiti dan dihibur, dikecewakan dan diperhatikan, diabaikan dan didengarkan bahkan ditolak dan dibantu namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.


Seorang sahabat tidak pernah membungkus tamparan dengan ciuman tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. Dan tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.


Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, yang seharusnya berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.


Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.


Seorang sahabat sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.


Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya sahabat-sahabat sejati yang akan meninggalkan bekas di dalam hatimu.


Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..

Pentingnya Seorang Sahabat dalam Islam

SAUDARAKU ...

Manusia dalam hidupnya tidak bisa lepas dari orang lain. Bergaul menjadi fitrah dan kebutuhan dasar manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menjalin hubungan dengan sesamanya. Kehadiran orang lain adalah suatu keharusan karena manusia tidak bisa hidup sendiri.

Menyadari hal di atas, dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, manusia harus menjunjung tinggi prinsip simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan). Dan hubungan yang semata-mata hanya untuk memperoleh ridha Allah SWT. Bukan hanya untuk tujuan tetentu yang hanya menguntungkan diri sendiri. Karena bila demikian, ikatan tersebut tidakakan kekal. Persahabatan itu akan hilang seiring tergapainya tujuan yang diinginkannya. Sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, “Sesungguhnya siapa saja yang senang kepadamu karena adanya keinginan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.


Saudaraku,

Nabi Muhammad SAW pernah mengibaratkan ikatan persahabatan antar dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Beliau tidak memakai perumpamaan lain karena jalinan hubungan antar kedua tangan sangat cocok untuk dijadikan, ibarat dalam menjalani hubungan sesama manusia. Kita bisa melihat bagaimana kedua belah tangan saling membantu satu sama lain dalam usaha menggapai tujuan. Keduanya bersatu padu dalam mewujudkan tujuan. Keduanya melebur menjadi satu untuk mencapai tujuan yang sama.

Demikian juga jalinan persahabatan manusia akan lebih indah seandainya dilandasi dengan semangat kerjasama sebagaimana kedua belah tangan. Mereka senantiasa saling bahu-membahu untuk mencapai bersama. Menanggung bersama setiap kesedihan yang menimpa. Dan setiap kebahagiaan akan selalu dinikmati bersama. Dalam situasi dan kondisi apapun jalinan kerjasama terus berlanjut. Saling membantu saat dibutuhkan walau tanpa diminta serta saling menjaga rahasia dan aib. Bersabda, “Paling utamanya amal baik ialah memberi kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (HR. Ibnu Abi Dunya).


Saudaraku,

Selain itu, seseorang dalam bergaul juga dituntut untuk selalu menampakkan wajah ceria. Mengucapkan salam jika bertemu. Memaafkan bila terjadi kekeliruan. Saling memberi nasihat. Sama-sama mendo’akan karena do’a seseorang untuk temannya mudah terkabulkan. (HR. Muslim). Dan yang paling sulit adalah saling mengorbankan harta benda yang dimilki. Imam Al-Ghazaali membagi 3 jenis sikap manusia dalam memberikan pengorbanan terhadap orang lain. Pertama, memposisikan teman sebagaimana hamba sahaya atau budak.

Dalam arti selalu memenuhi kebutuhannya meskipun tanpa diminta. Kedua, memposisikannya seperti diri sendiri. Sehingga apa yang dimilki rela untuk digunakan bersama. Ketiga, tingkatan tertinggi dalam pengorbanan. Yaitu selalu mengutamakan kepentingannya dari pada kepentingan sendiri.
Indahnya persahabatan antar orang mukmin sehingga bisa menumbuhkan rasa persaudaraan yang kokoh dapat kita baca pada kisah sahabat Muhajirin dan Anshor. Terutama kisah antara Sa’ad bin Rabi’ dengan Abdurrahman bin ‘Auf.  “Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya,” ucap Sa’ad kepada Abdurrahman untuk membantu memringankan Abdurrhman. “Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah.”


Saudaraku,

Bahkan Sa’ad bin Rabi’ menambah penawarannya, “Akupun mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatianmu, akan kuceraikan ia hingga engkau dapat memperistrinya”.


Saudaraku,
Dari kisah di atas, kita bisa membaca betapa kuatnya ikatan persahabatan dan rasa persaudaraan antar sahabat Anshar dan Muhajirin. Sebuah ikatan yang dilandasi ketulusan dan keikhlasan. Ikatan yang betul-betul karena untuk meraih ridha Allah SWT. Bukan karena untuk maksud tertentu.


:: Semoga Bermanfaat :) ::

Sahabat Sejati Dalam Islam

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..


Alhamdulillah masih bisa menulis blog ini lagi ...

Maaf yah yang kangen sama tulisanku *pede* ...
Lagi sibuk TA ...
Tapi alhamdulillah, hari Senin, 30 Juni 2014 aku akan menjalani sidang TA dan komprehensif ..

Mohon doanya yah saudaraku ..
Semoga lancar jaya dan mendapatkan nilai yang maksimal ..


Bismillahirrahmanirrahiim ..

Alhamdulillah, sampai sekarang banyak sekali teman yang menemani perjalanan hidupku ..
Dan semoga nanti kami bisa bertemu kelak di Jannah ..
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin ..

Seorang teman bercerita bahwa dirinya baru saja dimusuhi oleh teman dekatnya hanya karena dia menagih hutang yang sudah sangat lama belum dipulangkan, padahal secara ekonomi temannya mampu membayarnya ..

Dilain cerita ada seorang yang dimusuhi temannya karena memutuskan untuk tidak menjadi lesbian dan berusaha menjadi muslimah yang baik, bahkan ada kisah lain seseorang yang akhirnya bermusuhan hanya karena berbeda dalam memilih partai, berbeda pendapat dalam masalah organisasi, dalam bidang cabang-cabang agama (furu’iyah) seperti masalah qunut, doa bersama, tahlilan dll ..

Masih banyak lagi cerita tentang putusnya persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun hanya karena masalah sepele ..Yang masalah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pahala menjalin persahabatan dan dosa memutuskan persahabatan ..

Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa, sedekah?”

Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’

Beliau saw: “perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA”
(HR At-Tirmidzi)

"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya."
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)

"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku."
(HR. Muslim)

"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri."
(HR. Muslim dan Tirmidzi).

Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki Syafa’at pd hari kiamat”.

Imam syafi’i berkata
“Jika engkau punya teman - yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”


Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?
Para ulama menjelaskan tentang sahabat yang baik adalah seperti ini :
Lukman alhakim menasihati anaknya:
1. Wahai anakku setelah kau mendapatkan keimanan pada Allah, maka carilah teman yg baik dan tulus..
2. Perumpamaan teman yg baik seperti “pohon” jika kau duduk di bawahnya dia dpt menaungimu, jika kau mengambil buahnya dpt kau makan..

Jika ia tak bermanfaat utk mu ia juga tak akan membahayakan-mu..
Ulama lain mengatakan :
1. Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk.
2. Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu

Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik.
5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh.
8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu.
10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.

Subhanallah ..
Semoga bermanfaat untuk kita alam menilai arti persahabatan ...


Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ..