JellyPages.com

Friday, April 17, 2015

Tips Belajar Menjadi Ibu Penyabar

Baru menyadari satu hal yang penting dalam peran kita sebagai ibu. Belajar sabar dan lembut . Iya, jadi ibu itu ternyata banyak sekali saat-saat untuk belajar sabar dan dengan sabar, kelembutan itu lebih mudah dijalankan .
Bagaimana tidak belajar sabar?
Ketika kita sedang ingin asyik makan, ternyata buah hati ingin pup.
Ketika rumah baru selesai di pel, ternyata buah hati menumpahkan minuman/makanan.
Ketika ingin khusyuk sholat, ternyata buah hati pipis di celana.
Ketika baru hendak membaca Al-Qur’an, buah hati minta ASI (alias nenen).
Ketika baru merebahkan badan, buah hati minta dicebokin.
Ketika makanan telah terhidang, buah hati tak mau membuka mulutnya.
Ketika….ketika…ketika…
Saat-saat mengajarkan mereka duduk, merangkak, berjalan, makan dan minum lalu berbicara
Saat-saat mengajarkan mereka mengenal Allah dan Rasul-Nya, mengenal agama Islam
Saat-saat mengenalkan mereka dengan surga dan neraka
Saat-saat mendidik mereka dengan adab-adab Islam
Saat-saat…saat-saat…
Sayang sekali jika kemudian ternyata yang terjadi kita -secara tidak sadar- lebih banyak melatih diri untuk menjadi orang yang tidak sabar, pemarah (bahkan kepada sosok tidak berdaya yang memerlukan teladan dari sang ibu). Baru beberapa tahun memiliki anak, saya belajar beberapa hal yang dapat membantu kita untuk menjadi ibu yang lebih sabar dan lembut.
  1. Berdoa, tentu saja ini penting. Saat ini saya minta kepada anak-anak agar juga ikut berdoa agar saya dan juga anak-anak menjadi orang yang lembut dan sabar.
  2. Kenali kondisi fisik ibu.
    • Hindari lapar berlebihan. Seringkali lapar membuat seseorang lebih mudah emosi. Di sisi lain, seringkali pula seorang ibu dengan berbagai kesibukannya menunda atau tidak sempat untuk mengisi perut. Saat sudah merasakan gejala lapar berlebihan, hentikan semua aktifitas sesibuk apapun ibu. Duduk sejenak untuk mengisi perut lebih baik daripada buah hati terkena efek lapar berlebihan ini.
    • Hindari kantuk berlebihan. Kita sendiri tahu, bahwa anak yang mengantuk sering rewel dan seperti bingung ingin melakukan apa. Ternyata orang dewasa juga seperti ini disadari atau tidak. Saat kantuk ini menyerang, karena anak-anak masih kecil, biasanya saya mengajak anak-anak ke kamar dan menyediakan mainan. Saya katakan kepada mereka, “Ummi ngantuk. Ummi istirahat sebentar ya insyaAllah.” Saat bangun, jangan lupa ucapkan terima kasih karena mereka telah membiarkan kita tidur sejenak.
    • Hindari dehidrasi. Saya khususkan hal ini, karena banyak juga orang yang lupa untuk minum. Padahal otak sangat membutuhkan cairan. Saat beberapa poin bukan sebagai pemicu emosi, maka kemungkinan terbesar kita sedang kekurangan cairan.
  3. Kenali kondisi fisik anak. Sama seperti poin-poin pada kondisi fisik ibu. Perhatikan kondisi fisik anak. Terkadang anak melakukan tingkah laku tertentu yang memancing emosi karena faktor-faktor di atas. Kalo untuk Ziyad, biasanya terutama karena dehidrasi. Makanya biasanya saya akan langsung bertanya, “Sudah minum belum?” :D
Dengan kesabaran, saat menghadapi situasi-situasi yang bisa memancing emosi, ibu bisa memberikan reaksi “biasa saja” yang tidak membuat sedih anak dan merasa tidak disayangi.
 
Dengan kesabaran, ibu bisa memberikan nasehat dan kata-kata bijak saat anak  melakukan hal yang kurang tepat dan bukan memberikan kata-kata tak sedap kepada anak. Dan bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh bahwa dengan kelembutan, dakwah akan lebih mudah diterima. Semoga ini pula yang terjadi dengan kelembutan kita, maka semoga kita mendapatkan hasil yang baik, yaitu anak yang sholih/sholihah. Aamiin.

Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ، وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّحَلُّمِ، وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطَهُ، وَمَنْ يَتَّقِ الشَّرَّ يُوقَهُ» رواه الطبراني في الاوسط ( 2663 ) وحسنه الألباني .
Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) dengan belajar berlemah lembut, barangsiapa yang mencari kebaikan, maka akan diberikan. Dan barangsiapa menjaga kejelekan, maka dia akan dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 dan dihasankan oleh Al-Albany)


Untuk saya yang belum bisa menjadi ibu sabar dan lembut .. Ibu yang masih belajar dan berusaha ..Dan semoga Allah menjadikan kita sebagai ibu yang penyabar dan lembut ya bu ibu… Aamiin.


 www.ummiummi.com

Monday, April 13, 2015

My Little Family

Alhamdulillah, sudah 1 tahun lebih 1 hari aku menikah ..Dan alhamdulillah sudah memiliki seorang anak lakilaki ..InsyaALLAH menjadi anak sholeh dan bisa menjadi kebanggaan orang tua ..Aaamiiin Yaa Rabb ..

Di tanggal 12 April 2014, perasaan Ibu degdegan ..Karena pada hari itu, Ibu dan Ayah melangsungkan pernikahan .. Hari berganti, Ibu dan Ayah lalui dengan perasaan suka ..

Setelah satu bulan menikah, Ibu merasakan sepertinya kamu sudah hadir di dalam rahim Ibu .. Awalnya masih tidak percaya dan masih mengurungkan niat untuk mengecek kebenarannya .. Di saat itupun, Ayah juga merasa sepertinya belum dan berkata "Masa sih ? Ko cepet sekali !" ..

Jelang satu setengah bulan menikah, Ibu penasaran .. Akhirnya Ibu pergi ke RS terdekat untuk mengecek keberadaan dirimu nak .. Dan akhirnya, dokter mengatakan bahwa kamu sudah ada .. Rasanya pada saat Dokter mengatakan bahwa ada kamu di dalam rahim Ibu itu, pengen nangis nak, terharu .. Tak lupa Ibu mengucap syukur kepada ALLAH SWT atas kepercayaanNya menitipkanmu di dalam rahim Ibu ..

Niat Ibupun ingin menjagamu dengan baik nak sampai Ibu melahirkan dede .. Hari dan bulan Ibu lalui dengan perasaan suka .. Berharap tidak akan terjadi apa-apa dengan dede .. Berharap dan berdoa selalu semoga dede di dalam perut Ibu selalu sehat dan berkembang dengan baik ..

Rasanya itu tidak sabar apabila Ibu dan Ayah pergi ke Dokter untuk melihat perkembangan dede setiap bulannya .. Walaupun hanya melihatmu dengan USG 2D, namun Ibu percaya ALLAH selalu menitipkan yang terbaik untuk hambanya .. Sampai pada bulan ke-6, Ibu kepleset karena morningsick yang Ibu rasakan .. Dan di bulan itu juga Ibu melihat dede dengan perasaan MasyaALLAH bahwa dede berkembang dengan baik dan tidak terjadi apa-apa dengan dede di dalam perut Ibu ..

Sampai pada akhirnya, mendekati bulan kelahiranmu nak .. Ibu tidak sabar ingin melihat dan mengendong dede secara langsung ..

Jumat malam tanggal 30 Januari 2015, Ibu mengalami kontraksi yang sangat indah .. Ibu harus bolak balik kamar mandi dan tidak bisa tidur .. Sampai Ayahpun akhirnya ikut tidak tidur karena merasa kasihan terhadap Ibu yang harus bolak balik kamar mandi .. Pada malam Ibu, Ibu berharap semoga ALLAH memberikan kelancaran dan kemudahan untuk Ibu melahirkan dede ..

Sabtu pagi tanggal 31 Januari 2015, Ibu merasakan kontraksi yang lebih dari malam harinya .. Dan pukul 06.30, Ibu mengeluarkan flek dan dibawa ke Bidan terdekat ..

Ternyata setelah sampai di Bidan, Ibu sudah mengalami pembukaan tujuh hampir delapan .. Alhamdulillah, berarti Ibu akan segera melihat dede .. Setiap detik dan menitnya Ibu rasakan kontraksi yang luar biasa, Ya ALLAH ternyata begini yah rasanya menjadi seorang Ibu .. Ya ALLAH, maafkan aku yang sering mengecewakan Ibuku .. Ibu hanya bisa berdoa, berdzikir dan beristighfar untuk meredakan kontraksi yang Ibu rasakan ..

Dan pada pukul 08.00, saat diperika oleh Bidan ternyata sudah pembukaan delapan tapi dede masih berjarak 1 jari dari jalan keluarnya .. Dan akhirnya, Bidan pun menyarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit karena Bidan takut terjadi apa-apa dengan dede .. Sesampainya di Rumah Sakit, Ibu ditemani Ayah, Nenek Usmi, Mbah Kar, Mbak Bila dan Tante Rizka ternyata sudah pembukaan sembilan ..

Alhamdulillah Ya ALLAH, sebentar lagi aku akan melihat anakku .. Namun ternyata saat dilihat Dokter, jarak dede masih 1/2 jari dari jalan lahir .. Dan akhirnya Bidan menyarankan untuk di Operasi SC .. Rasanya itu, sedih pada saat mendengar harus di Operasi SC .. Namun dukungan dari Mbah Kar dan Ayah yang membuat Ibu kuat .. Ibu masih berharap bisa melahirkan dede secara normal ..

Setelah menunggu 1 jam-an, Dokter pun datang lagi dan berkata pembukaan sudah lengkap .. Namun, jarak dede dengan jalan lahir masih 1/4 jari .. Jikalau dipaksakan nantinya dede akan kemasukan air ketuban dan takut apabila berhasil dikeluarkan nantinya dede tidak bernafas .. "Ya ALLAH aku mengikuti semua rencanamu .. Mudahkanlah jangan kau persulit .." hanya itu yang bisa Ibu doakan dalam hati ..

Dan akhirnya, Ayah dan Mbah Kar menguatkan Ibu dengan berkata "Nanti kita akan berkumpul bersama, kamu harus kuat" .. Ayahpun mengurus proses administrasi untuk Operasi SC .. Detik-detik Ibu dibawa ke Ruang Operasi, Ibu hanya bisa pasrah dan berdoa .. Semoga Operasi SC ini berjalan dengan lancar ..

Bismillah, Ibu dibawa ke Ruang Operasi setelah sebelumnya berada di Ruang Bersalin Normal .. Pada saat masuk ruangan tersebut, perasaan Ibu takut dan sedih, tapi Ibu harus kuat untuk bertemu dengan dede .. Setelah 6 Dokter Lengkap dan Ibu disuntik Anestasi, Operasi pun dilakukan .. MasyaALLAH, rasanya itu seperti ini .. Ibu melihat proses pembedahan dari lampu operasi .. Dan Ibu melihat dede dikeluarkan dengan air ketuban yang selama ini menemani dede di dalam perut .. Setelah itu, barulah terdengar suara tangisan dede .. Walaupun harus sakit karena dibeda dan dijahit, namun itu tidak sebanding dengan pertemuan kita di dunia ya nak ..

Alhamdulillah Ya ALLAH, anakku telah lahir .. Semoga menjadi anak yang sholeh dan bisa menjadi mujahid di jalanMu .. Terima kasih karena Engkau telah menganugrahkan anak di keluarga kecilku ..

Muhammad Khafid Zaidan .. Lahir Sabtu, 31 Januari 2015 pukul 10.10 WIB dengan berat badan 3300gram dan tinggi badan 49cm



Dan lengkaplah keluarga kecilku yang baru ku bina selama setahun satu hari .. Semoga ALLAH jadi kami keluarga sakinah mawadah warrahmah .. Selalu dimudahkan dalam mencari rezeki yang halal dan dimudahkan dalam setiap kegiatan yang kami lakukan .. Dilindungi dari marabahaya yang ada .. Semoga anak kami menjadi anak yang sholeh, menjadi kebanggaan kami dan anak yang selalu hidup di jalan ALLAH ..

Aaamiin Yaa Rabb ..