01. pernikahan itu ibadah yang paling lama kita jalani | karenanya ia setengah dari agama yang kita yakini
02. tersebab pernikahan adalah ibadah yang terlama | maka ia harus dipersiapkan dengan sebaiknya
03. kecukupan pernikahan tidak pernah disyaratkan pada materi | namun lebih kepada keimanan serta pada kedewasaan emosi
04. nafkah tidak pernah jadi syarat bolehnya menikah | hanya saja yang sudah menikah wajib memberi nafkah
05. jadi apa yang menentukan lelaki siap atau tidaknya menikah? | kapan kita mengetahui nikah itu akan jadi ibadah?
06. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan dirinya dan meyakinkan calon istrinya
07. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan walinya dan meyakinkan wali calon istrinya
08. meyakinkan diri sendiri untuk menikah bisa didapatkan | bila dia memahami betul apa tujuannya menikah
09. tujuan menikah itu memuliakan sunnah, sesuai fitrah penciptaan | membentuk keluarga ibadah, dan mendidik anak-anak
10. tujuan menikah itu membentuk keluarga agar jadi pengemban dakwah | untuk melanjutkan perjuangan dan menyeru manusia menyembah Allah
11. saat seorang lelaki mengerti arti "lillah" | maka dia pasti yakin untuk menikah
12. sedang meyakinkan calon istri yang salihah | hanya bisa dilakukan oleh lelaki salih
13. maka lelaki salih sibuk memantaskan diri untuk mengetahui | hak dan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah
14. lelaki salih akan belajar menguatkan aqidahnya | karena dia tahu dia akan jadi tumpuan
15. dia akan mengetahui tentang halal-haram syariatnya | karena dia memimpin dan dijadikan tempat bertanya
16. dia akan belajar jadi teladan dalam Islam dengan berdakwah | karena dia berada di depan dan jadi panutan keluarganya
17. lelaki salih mengeraskan tangannya dalam bekerja | saat bersama istri dia melembutkan untuk menyayangi
18. lantang suaranya dalam berdakwah | namun santun dalam menasihati
19. sedang meyakinkan walinya sendiri | itu datang dari penguasaan emosi
20. tenang saat diterpa masalah dan bersegera dalam mencari jalan keluar | berpikir untuk masa depan bukan hanya saat ini
21. bertanggungjawab atas dirinya dan apa yang dipimpinnya | diam dan berbicara pada saat yang tepat dan benar
22. tidak lekas amarah dan mudah memaafkan saat yang lain salah | diam saat amarah dan mendahulukan meminta maaf saat salah
23. bukan menyalahkan tapi menuntun | bukan menghina tapi membimbing
24. adapun meyakinkan wali calon istrinya? | itu mudah bila lelaki bisa menggantikan fungsu ayah calon istrinya
25. berilah dia makan sebagaimana ayahnya memberinya | berilah dia kasih sayang sebagaimana ayahnya mengasihinya
26. bermainlah dengannya dan bercandalah dengannya | layaknya ayahnya menjaga dan melindungi putrinya
27. ajari, pimpin dan tuntun ia ke surganya Allah | halangi, kawal dia dari murka Allah | sebagaimana ayahnya telah melakukannya
28. lindungi dia dan berilah dia kenyamanan disisimu | sebagaimana ayahnya telah memeluk dan melindingi
29. dan ingat baik baik, bila tidak ada iman maka semua takkan ada artinya | karena keyakinan yang benar itu semua dari keimanan
30. bila iman yang benar sudah di dalam dada maka menikahlah | maka Allah pasti akan membantu hamba-Nya yang menikah karena-Nya
31. bila belum bisa memenuhi dan meyakinkan kesemuanya | maka berpuasalah dan pantaskan dirimu dengan kebaikan
32. jangan memaksa cinta dengan hubungan yang tak pantas | yang akan ada hanya maksiat dan perbuatan dosa nan tercela
33. dan maksiat takkan pernah jadi jalan untuk memampukan diri | yang ada hanyalah kehancuran dan musibah yang kelak disesali
34. #CintaMulia hanya ada bila diawali dengan taat | #CintaMulia akan ada bila kita berani akhiri maksiat
02. tersebab pernikahan adalah ibadah yang terlama | maka ia harus dipersiapkan dengan sebaiknya
03. kecukupan pernikahan tidak pernah disyaratkan pada materi | namun lebih kepada keimanan serta pada kedewasaan emosi
04. nafkah tidak pernah jadi syarat bolehnya menikah | hanya saja yang sudah menikah wajib memberi nafkah
05. jadi apa yang menentukan lelaki siap atau tidaknya menikah? | kapan kita mengetahui nikah itu akan jadi ibadah?
06. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan dirinya dan meyakinkan calon istrinya
07. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan walinya dan meyakinkan wali calon istrinya
08. meyakinkan diri sendiri untuk menikah bisa didapatkan | bila dia memahami betul apa tujuannya menikah
09. tujuan menikah itu memuliakan sunnah, sesuai fitrah penciptaan | membentuk keluarga ibadah, dan mendidik anak-anak
10. tujuan menikah itu membentuk keluarga agar jadi pengemban dakwah | untuk melanjutkan perjuangan dan menyeru manusia menyembah Allah
11. saat seorang lelaki mengerti arti "lillah" | maka dia pasti yakin untuk menikah
12. sedang meyakinkan calon istri yang salihah | hanya bisa dilakukan oleh lelaki salih
13. maka lelaki salih sibuk memantaskan diri untuk mengetahui | hak dan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah
14. lelaki salih akan belajar menguatkan aqidahnya | karena dia tahu dia akan jadi tumpuan
15. dia akan mengetahui tentang halal-haram syariatnya | karena dia memimpin dan dijadikan tempat bertanya
16. dia akan belajar jadi teladan dalam Islam dengan berdakwah | karena dia berada di depan dan jadi panutan keluarganya
17. lelaki salih mengeraskan tangannya dalam bekerja | saat bersama istri dia melembutkan untuk menyayangi
18. lantang suaranya dalam berdakwah | namun santun dalam menasihati
19. sedang meyakinkan walinya sendiri | itu datang dari penguasaan emosi
20. tenang saat diterpa masalah dan bersegera dalam mencari jalan keluar | berpikir untuk masa depan bukan hanya saat ini
21. bertanggungjawab atas dirinya dan apa yang dipimpinnya | diam dan berbicara pada saat yang tepat dan benar
22. tidak lekas amarah dan mudah memaafkan saat yang lain salah | diam saat amarah dan mendahulukan meminta maaf saat salah
23. bukan menyalahkan tapi menuntun | bukan menghina tapi membimbing
24. adapun meyakinkan wali calon istrinya? | itu mudah bila lelaki bisa menggantikan fungsu ayah calon istrinya
25. berilah dia makan sebagaimana ayahnya memberinya | berilah dia kasih sayang sebagaimana ayahnya mengasihinya
26. bermainlah dengannya dan bercandalah dengannya | layaknya ayahnya menjaga dan melindungi putrinya
27. ajari, pimpin dan tuntun ia ke surganya Allah | halangi, kawal dia dari murka Allah | sebagaimana ayahnya telah melakukannya
28. lindungi dia dan berilah dia kenyamanan disisimu | sebagaimana ayahnya telah memeluk dan melindingi
29. dan ingat baik baik, bila tidak ada iman maka semua takkan ada artinya | karena keyakinan yang benar itu semua dari keimanan
30. bila iman yang benar sudah di dalam dada maka menikahlah | maka Allah pasti akan membantu hamba-Nya yang menikah karena-Nya
31. bila belum bisa memenuhi dan meyakinkan kesemuanya | maka berpuasalah dan pantaskan dirimu dengan kebaikan
32. jangan memaksa cinta dengan hubungan yang tak pantas | yang akan ada hanya maksiat dan perbuatan dosa nan tercela
33. dan maksiat takkan pernah jadi jalan untuk memampukan diri | yang ada hanyalah kehancuran dan musibah yang kelak disesali
34. #CintaMulia hanya ada bila diawali dengan taat | #CintaMulia akan ada bila kita berani akhiri maksiat
No comments:
Post a Comment