KETIKA KITA DI SAKITI ORANG LAIN :
1. MEMAAFKAN, Ini merupakan bukti ketulusan hati terhadap perilaku orang yang menyakiti, sedangkan keinginan hati untuk diperlakukan dengan baik merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Dan yang paling tinggi lagi ialah ketika ia bisa membalasnya dengan KEBAIKAN. Kita harus bisa merendam emosi lebih dulu.
Jangan membalas menyakiti orang yang pernah menyakiti kita. Kemudian maafkanlah. Balaslah kejahatan yang ia lakukan dengan kebaikan.
" Dan, orang-orang yang menahan kemarahan dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan)."
(QS. Ali' Imran : 134).
2. KEYAKINAN TERHADAP QADHA, Kita harus menyadari bahwa ia tidak menyakiti, kecuali itu merupakan ketentuan Qadha dan Qadhar Allah. Dan bahwa Penentuan takdir sebenarnya adalah Allah. Oleh karena itu berserahlah kepada Rabb yang melindungi diri kita.
3. PENGHAPUS DOSA, kita harus menyadari bahwa kejahatan yang dilakukan orang lain kepada diri kita berarti dosa-dosa kita di hapuskan, keburukan-kebur ukan kita di leburkan, kesalahan-kesal ahan kita dimaafkan dan derajat kita di angkat.
" Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antaramu dan antara di ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia."
(QS. Fushshilat :34).
4. MUNCULNYA KESADARAN terhadap kekurangan dirinya, kesadaran seperti ini akan muncul justru dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Hal yang positif, yang mengharuskan kita memuji dan bersyukur kepada Allah, yaitu keadaan kita yang di ciptakan sebagai orang yang Di zalimi Bukan menzalimi.
6. MENUNJUKKAN SIKAP RAMAH, Kita harus bersikap ramah kepada orang yang menyakiti diri kita, karena bagaimanapun dia berhak di perlakukan ramah.
Tindakan yang selalu menyakiti orang lain dan sikap yang terlalu berani menentang perintah Allah untuk tidak menyakiti orang muslim. Kita sikapi dengan lembut dan ramah.
" Pada hari ini tidak ada cercaan kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) dan Dia adalah Maha penyayang di antara para penyayang."
(QS. Yusuf :92).
Jika kau berteman dengan seorang teman yang memiliki RASA CINTA, maka jadikanlah engkau seperti orang yang penuh KASIH SAYANG. Janganlah menghitung semua kesalahan setiap orang, sebab kamu akan tinggal sepanjang zaman Tanpa Teman.
" Ampunilah orang yang melakukan satu kali Kesalahan, dengan Tujuh kali Ampunan."
1. MEMAAFKAN, Ini merupakan bukti ketulusan hati terhadap perilaku orang yang menyakiti, sedangkan keinginan hati untuk diperlakukan dengan baik merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Dan yang paling tinggi lagi ialah ketika ia bisa membalasnya dengan KEBAIKAN. Kita harus bisa merendam emosi lebih dulu.
Jangan membalas menyakiti orang yang pernah menyakiti kita. Kemudian maafkanlah. Balaslah kejahatan yang ia lakukan dengan kebaikan.
" Dan, orang-orang yang menahan kemarahan dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan)."
(QS. Ali' Imran : 134).
2. KEYAKINAN TERHADAP QADHA, Kita harus menyadari bahwa ia tidak menyakiti, kecuali itu merupakan ketentuan Qadha dan Qadhar Allah. Dan bahwa Penentuan takdir sebenarnya adalah Allah. Oleh karena itu berserahlah kepada Rabb yang melindungi diri kita.
3. PENGHAPUS DOSA, kita harus menyadari bahwa kejahatan yang dilakukan orang lain kepada diri kita berarti dosa-dosa kita di hapuskan, keburukan-kebur ukan kita di leburkan, kesalahan-kesal ahan kita dimaafkan dan derajat kita di angkat.
" Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antaramu dan antara di ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia."
(QS. Fushshilat :34).
4. MUNCULNYA KESADARAN terhadap kekurangan dirinya, kesadaran seperti ini akan muncul justru dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Hal yang positif, yang mengharuskan kita memuji dan bersyukur kepada Allah, yaitu keadaan kita yang di ciptakan sebagai orang yang Di zalimi Bukan menzalimi.
6. MENUNJUKKAN SIKAP RAMAH, Kita harus bersikap ramah kepada orang yang menyakiti diri kita, karena bagaimanapun dia berhak di perlakukan ramah.
Tindakan yang selalu menyakiti orang lain dan sikap yang terlalu berani menentang perintah Allah untuk tidak menyakiti orang muslim. Kita sikapi dengan lembut dan ramah.
" Pada hari ini tidak ada cercaan kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) dan Dia adalah Maha penyayang di antara para penyayang."
(QS. Yusuf :92).
Jika kau berteman dengan seorang teman yang memiliki RASA CINTA, maka jadikanlah engkau seperti orang yang penuh KASIH SAYANG. Janganlah menghitung semua kesalahan setiap orang, sebab kamu akan tinggal sepanjang zaman Tanpa Teman.
" Ampunilah orang yang melakukan satu kali Kesalahan, dengan Tujuh kali Ampunan."
1 comment:
sesungguhnya kalau kita sudah melihat semua didunia ini adalah Allah maka kita tidak berani menyakiti/membalas orang yang menyakiti kita “Dimana saja kamu menghadap, disitulah wajah ALLAH” dari Surah Al-Baqarah ayat ke 115
Post a Comment