Bismillahirrahmanirrahim,,
Pernahkah kau bayangkan wahai sahabatku, ketika dirimu berada di hadapan kematian?
Ketika malaikat maut tepat berada di atas kepalamu, ketika nafasmu tersengal, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, matamu terbelalak, di sekitarmu penuh dengan tangis dan air mata, nyawamu meregang, namun kau tak dapat menghindarinya. Saat itu, telah datang ketentuan Allah, lalu nyaw
Pernahkah kau bayangkan wahai sahabatku, ketika dirimu berada di hadapan kematian?
Ketika malaikat maut tepat berada di atas kepalamu, ketika nafasmu tersengal, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, matamu terbelalak, di sekitarmu penuh dengan tangis dan air mata, nyawamu meregang, namun kau tak dapat menghindarinya. Saat itu, telah datang ketentuan Allah, lalu nyaw
amu diangkat ke langit.
Kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan kau dapat?
Pernahkah engkau MEMIKIRKAN SAAT-SAAT KEMATIAN sedangkan engkau TETAP DALAM KEADAANMU SAAT INI?
Lebih mencintai hawa nafsumu daripada akhiratmu?
Lebih menyukai gelak tawa yang melalaikanmu dari rasa takut kepada Allah daripada memikirkan akhiratmu?
Lebih mencintai harta yang kau dapat dari pekerjaan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah daripada keselamatan akhiratmu?
Lebih senang melanggar larangan-Nya daripada mentaati-Nya?
Mengaku cinta kepada-Nya tapi mengejar selain-Nya?
Wahai sahabatku...
Bisa jadi dirimu akan berkata dalam hatimu:
"Tentu saat itu aku akan mengucapkan LAA ILLAAHA ILLALLAH."
Tidak semudah itu, wahai saudaraku..!
Sungguh jika engkau masih tetap lalai dari ketaatan hingga tiba saat-saat kematianmu, maka engkau tidak akan mampu mengucapkannya. Saat itu, dirimu hanya bisa berharap agar dihidupkan kembali, atau diberi kesempatan sekali lagi. Padahal saat itu kesempatan sudah tidak ada lagi.
Firman Allah Ta'ala:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"... hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (Al-Mu'minuun: 99-100)
Kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan kau dapat?
Pernahkah engkau MEMIKIRKAN SAAT-SAAT KEMATIAN sedangkan engkau TETAP DALAM KEADAANMU SAAT INI?
Lebih mencintai hawa nafsumu daripada akhiratmu?
Lebih menyukai gelak tawa yang melalaikanmu dari rasa takut kepada Allah daripada memikirkan akhiratmu?
Lebih mencintai harta yang kau dapat dari pekerjaan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah daripada keselamatan akhiratmu?
Lebih senang melanggar larangan-Nya daripada mentaati-Nya?
Mengaku cinta kepada-Nya tapi mengejar selain-Nya?
Wahai sahabatku...
Bisa jadi dirimu akan berkata dalam hatimu:
"Tentu saat itu aku akan mengucapkan LAA ILLAAHA ILLALLAH."
Tidak semudah itu, wahai saudaraku..!
Sungguh jika engkau masih tetap lalai dari ketaatan hingga tiba saat-saat kematianmu, maka engkau tidak akan mampu mengucapkannya. Saat itu, dirimu hanya bisa berharap agar dihidupkan kembali, atau diberi kesempatan sekali lagi. Padahal saat itu kesempatan sudah tidak ada lagi.
Firman Allah Ta'ala:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"... hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (Al-Mu'minuun: 99-100)
No comments:
Post a Comment