01.
suatu waktu ada teman yang difitnah dan dibully di dunia maya | dia
berkehendak membalas bullying itu dengan akun lain yang anonim
02. saya sampaikan pada dia | "untuk apa balas bully? kayak nggak ada kerjaan aja.. kalo kamu lakukan hal yang sama bukannya kamu sama juga?"
03. "ngapain ngotorin pikiran kita dengan kebencian? | dan itu jelas bukan lillahi (karena Allah), tapi linafsi (karena diri sendiri)"
04. "membenci orang lain, cari-cari kesalahannya, balas mentionnya dengan cara buruk, menyakiti dan membully | bukan dia yang rugi tapi kita"
05. "tiap kata kasar yang kita tulis duluan kita baca | tiap kata kasar yang kita lisankan telinga kita lebih dekat | kita yang rugi"
06. "karena kebencian itu mengotori akal, mengeraskan hati | buat kita jadi bebal, kreativitas kita mati"
07. "orang lain mungkin nggak tau kita yang bully dia karena akun kita anonim | tapi mata kita melihat, hati kita merasa | rugi daah!"
08. dia jawab "tapi kan kita puas mas?" | saya kasitau lagi "kalo kamu puas ngebully orang, itu tanda hatimu penyakitan"
09. "itulah pendengki | hatinya susah liat orang senang, sengsara saat orang bahagia, tersiksa saat orang tertawa | kesian.."
10. "lha kalo kamu malah seneng ngebully orang | wajar aja kalo kamu nggak ada karya apapun | waktumu habis buat bully dan benci orang"
11. "kalo kamu masih punya waktu | fokus aja pada perjuanganmu.. | jalan dakwah kita masih panjang dan amanah kita jauh dari selesai"
12. "coba tulis buku agar ummat ini segera bangkit, coba kontak dakwah ke tetanggamu, atau coba jualan agar dapet rezeki halal"
13. "hidup cuma sekali | sayang kalo mendengki"
14. temen saya jawab "berarti kita dibully difitnah diem aja?" | saya jelasin lagi "kalo kamu bully juga lantas ada yang berubah?"
15. "kamu tanggapin bully dengan bully, benci sama benci | orang malah tambah nggak respek, saya juga pasti jadinya nggak respek ke kamu"
16. "udah woles aja, adem dan kalem.. | berkarya sajalah, karena karya membela jutaan kali lebih baik"
17. "takkan habis orang membenci, bahkan Rasulullah saja dibenci | selama berjalan di jalan Allah, jangan takut celaan para pencela"
18. "sebaik-baik kita tetap ada yang mencela | sejahat-jahat kita tetap ada yang membela"
19. "woles aja.. | manusia ini.."
02. saya sampaikan pada dia | "untuk apa balas bully? kayak nggak ada kerjaan aja.. kalo kamu lakukan hal yang sama bukannya kamu sama juga?"
03. "ngapain ngotorin pikiran kita dengan kebencian? | dan itu jelas bukan lillahi (karena Allah), tapi linafsi (karena diri sendiri)"
04. "membenci orang lain, cari-cari kesalahannya, balas mentionnya dengan cara buruk, menyakiti dan membully | bukan dia yang rugi tapi kita"
05. "tiap kata kasar yang kita tulis duluan kita baca | tiap kata kasar yang kita lisankan telinga kita lebih dekat | kita yang rugi"
06. "karena kebencian itu mengotori akal, mengeraskan hati | buat kita jadi bebal, kreativitas kita mati"
07. "orang lain mungkin nggak tau kita yang bully dia karena akun kita anonim | tapi mata kita melihat, hati kita merasa | rugi daah!"
08. dia jawab "tapi kan kita puas mas?" | saya kasitau lagi "kalo kamu puas ngebully orang, itu tanda hatimu penyakitan"
09. "itulah pendengki | hatinya susah liat orang senang, sengsara saat orang bahagia, tersiksa saat orang tertawa | kesian.."
10. "lha kalo kamu malah seneng ngebully orang | wajar aja kalo kamu nggak ada karya apapun | waktumu habis buat bully dan benci orang"
11. "kalo kamu masih punya waktu | fokus aja pada perjuanganmu.. | jalan dakwah kita masih panjang dan amanah kita jauh dari selesai"
12. "coba tulis buku agar ummat ini segera bangkit, coba kontak dakwah ke tetanggamu, atau coba jualan agar dapet rezeki halal"
13. "hidup cuma sekali | sayang kalo mendengki"
14. temen saya jawab "berarti kita dibully difitnah diem aja?" | saya jelasin lagi "kalo kamu bully juga lantas ada yang berubah?"
15. "kamu tanggapin bully dengan bully, benci sama benci | orang malah tambah nggak respek, saya juga pasti jadinya nggak respek ke kamu"
16. "udah woles aja, adem dan kalem.. | berkarya sajalah, karena karya membela jutaan kali lebih baik"
17. "takkan habis orang membenci, bahkan Rasulullah saja dibenci | selama berjalan di jalan Allah, jangan takut celaan para pencela"
18. "sebaik-baik kita tetap ada yang mencela | sejahat-jahat kita tetap ada yang membela"
19. "woles aja.. | manusia ini.."
No comments:
Post a Comment