♥Bismillahirrahmannirrahim..♥
Alkisah ada sepasang suami istri yang hidup bahagia. Sang suami bernama Abu Thalhah, sementara sang istri bernama Ummu Sulaim. Keluarga ini baru saja dikaruniai satu anak yang bernama Abu Umair.Ibu dan bapak mana yang tidak sayang dan cinta pada anak satu-satunya.Abu Thalhah bekerja sebagai pedagang yang selalu pulang larut malam.Saat bekerja,ia selalu mengenang anaknya. Kalau dilihat ada makanan atau mainan,pasti ia membeli untuk anak tercintanya itu.
Suatu sore hari ketika sang suami masih bekerja,Abu Umair terkena sakit panas didampingi oleh sang ibu. Sakit panas yang dialaminya, mengakibatkan sore itu Abu Umair meninggal dunia. Ibu mana yang tidak shock saat anak yang masih lucu bermain, tiba-tiba meninggal dunia di hadapannya. Pasti secara naluri ia akan tak sadarkan diri dan menangis histeris.
Namun, saat Ummu Sulaim menyaksikan anaknya meninggal, ucapan yang keluar dari mulutnya ialah,"Inna lillahi wainna ilaihi roojiun." Bergegas Ummu Sulaim memandikan,mengkafani,
menutupkan pakaian serta merebahkan jenazah anaknya di kamar tidur. Lantas ia mengatakan pada tetangga terdekatnya,"Jangan ada yang memberitahu kejadian ini ke suamiku,kecuali aku sendiri yang menyampaikannya ."
Menjelang kepulangan sang suami di waktu Isya,Ummu Sulaim memasak makanan yang enak dan spesial untuk suaminya. Diapun mandi, berdandan dan memakai wangi-wangian seperti tidak terjadi apa-apa di rumah itu. Saat sang suami datang mengetuk pintu dengan ucapan Assalamu'alaikum,sang istri menyambut dan membukakan pintu rumah.Setelah pintu terbuka,suami bertanya,
"Dimana anak kita?" Dengan tegar dan penuh kesabaran Ummu Sulaim pun menjawab, "Abu Ummair sudah tidur, biarkan dia tidur dengan tenang dan besok kita akan ketemu dengannya." Lalu makanlah mereka berdua dilanjutkan dengan sholat Isya dan tidur bersama sebagai suami istri.
Keesokan hari,Ummu Sulaim bertanya kepada sang suami,"Wahai suamiku,seandainya kita meminjam alat dapur tetangga, bagaimana kalau alat itu sekarang diminta pemiliknya?" Sang suami menjawab,"Sampaikan salam kepadanya dan ucapkan terima kasih atas kebaikannya."
Lalu sang istri melanjutkan,"Wahai suamiku,bagaimana kalau seandainya pinjaman itu dari ALLAH,dan kemarin sore sudah diminta oleh-Nya? Anak kesayangan kita Abu Umair kemarin sore telah meningggal,diambil oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Aku sudah memandikan dan mengkafaninya, sekarang ia ada di kamar itu."
Mendengar ucapan istrinya itu,Abu Thalhah marah dan kemudian berangkat ke Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menceritakan kejadian yang baru dialaminya. Lalu bagaimana tanggapan Rasulullah? Ternyata Rasulullah mendoakan dia dan istrinya,"Semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala memberkahi malam kamu berdua seperti layaknya pengantin baru."
Berkat do'a Rasulullah itu,beberapa waktu kemudian suami istri ini dikaruniai anak berjumlah 9 orang,adik-adik dari Abu Umair,dan semuanya hafal Al-Qur'an.Begitulah cerita tauladan tentang kesabaran atas musibah yang diterima dengan keikhlasan karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang akan memberi pahalanya.
Alkisah ada sepasang suami istri yang hidup bahagia. Sang suami bernama Abu Thalhah, sementara sang istri bernama Ummu Sulaim. Keluarga ini baru saja dikaruniai satu anak yang bernama Abu Umair.Ibu dan bapak mana yang tidak sayang dan cinta pada anak satu-satunya.Abu Thalhah bekerja sebagai pedagang yang selalu pulang larut malam.Saat bekerja,ia selalu mengenang anaknya. Kalau dilihat ada makanan atau mainan,pasti ia membeli untuk anak tercintanya itu.
Suatu sore hari ketika sang suami masih bekerja,Abu Umair terkena sakit panas didampingi oleh sang ibu. Sakit panas yang dialaminya, mengakibatkan sore itu Abu Umair meninggal dunia. Ibu mana yang tidak shock saat anak yang masih lucu bermain, tiba-tiba meninggal dunia di hadapannya. Pasti secara naluri ia akan tak sadarkan diri dan menangis histeris.
Namun, saat Ummu Sulaim menyaksikan anaknya meninggal, ucapan yang keluar dari mulutnya ialah,"Inna lillahi wainna ilaihi roojiun." Bergegas Ummu Sulaim memandikan,mengkafani,
menutupkan pakaian serta merebahkan jenazah anaknya di kamar tidur. Lantas ia mengatakan pada tetangga terdekatnya,"Jangan ada yang memberitahu kejadian ini ke suamiku,kecuali aku sendiri yang menyampaikannya ."
Menjelang kepulangan sang suami di waktu Isya,Ummu Sulaim memasak makanan yang enak dan spesial untuk suaminya. Diapun mandi, berdandan dan memakai wangi-wangian seperti tidak terjadi apa-apa di rumah itu. Saat sang suami datang mengetuk pintu dengan ucapan Assalamu'alaikum,sang istri menyambut dan membukakan pintu rumah.Setelah pintu terbuka,suami bertanya,
"Dimana anak kita?" Dengan tegar dan penuh kesabaran Ummu Sulaim pun menjawab, "Abu Ummair sudah tidur, biarkan dia tidur dengan tenang dan besok kita akan ketemu dengannya." Lalu makanlah mereka berdua dilanjutkan dengan sholat Isya dan tidur bersama sebagai suami istri.
Keesokan hari,Ummu Sulaim bertanya kepada sang suami,"Wahai suamiku,seandainya kita meminjam alat dapur tetangga, bagaimana kalau alat itu sekarang diminta pemiliknya?" Sang suami menjawab,"Sampaikan salam kepadanya dan ucapkan terima kasih atas kebaikannya."
Lalu sang istri melanjutkan,"Wahai suamiku,bagaimana kalau seandainya pinjaman itu dari ALLAH,dan kemarin sore sudah diminta oleh-Nya? Anak kesayangan kita Abu Umair kemarin sore telah meningggal,diambil oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Aku sudah memandikan dan mengkafaninya, sekarang ia ada di kamar itu."
Mendengar ucapan istrinya itu,Abu Thalhah marah dan kemudian berangkat ke Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menceritakan kejadian yang baru dialaminya. Lalu bagaimana tanggapan Rasulullah? Ternyata Rasulullah mendoakan dia dan istrinya,"Semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala memberkahi malam kamu berdua seperti layaknya pengantin baru."
Berkat do'a Rasulullah itu,beberapa waktu kemudian suami istri ini dikaruniai anak berjumlah 9 orang,adik-adik dari Abu Umair,dan semuanya hafal Al-Qur'an.Begitulah cerita tauladan tentang kesabaran atas musibah yang diterima dengan keikhlasan karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang akan memberi pahalanya.
No comments:
Post a Comment