Wanita berjilbab sungguh mulia di mata Islam. Dan berjilbab adalah
perintah yang wajib bagi setiap wanita muslimah karena itu akan lebih
memuliakan dan menjaga diri wanita.
Ada seorang imam masjid di Perancis ditanya, “Kenapa Allah memerintahkan wanita untuk mengenakan jilbab?”
Imam tersebut ketika itu mengambil dua permen yang dibungkus. Lalu salah satunya dibuka plastik atau pembungkusnya.
Imam tersebut bertanya pada orang Perancis tadi, “Permen mana yang engkau pilih?”
Orang Perancis tersebut menjawab, “Tentu aku akan memilih yang masih tertutup.”
Imam tersebut lantas tersenyum, lalu berkata, “Itulah keadaan wanita muslimah pada umat Islam. Wanita muslimah yang berjilbab lebih berharga jutaan kali dari permen yang masih terbungkus, bahkan lebih berharga dari emas dan permata.”
Perintah jilbab telah disebutkan dalam ayat berikut,
Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Ayat di atas menunjukkan, orang yang tidak mengenakan jilbab akan lebih mudah digoda. Karena jika seorang wanita tidak berjilbab, maka orang-orang akan mengira bahwa ia bukanlah wanita ‘afifaat (wanita yang benar-benar menjaga diri atau kehormatannya). Akhirnya orang yang punya penyakit dalam hatinya muncul hal yang bukan-bukan, lantas mereka pun menyakitinya dan menganggapnya rendah seperti anggapan mereka itu budak. Akhirnya orang-orang yang ingin berlaku jelek merendahkannya.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 671)
Ada seorang imam masjid di Perancis ditanya, “Kenapa Allah memerintahkan wanita untuk mengenakan jilbab?”
Imam tersebut ketika itu mengambil dua permen yang dibungkus. Lalu salah satunya dibuka plastik atau pembungkusnya.
Imam tersebut bertanya pada orang Perancis tadi, “Permen mana yang engkau pilih?”
Orang Perancis tersebut menjawab, “Tentu aku akan memilih yang masih tertutup.”
Imam tersebut lantas tersenyum, lalu berkata, “Itulah keadaan wanita muslimah pada umat Islam. Wanita muslimah yang berjilbab lebih berharga jutaan kali dari permen yang masih terbungkus, bahkan lebih berharga dari emas dan permata.”
Perintah jilbab telah disebutkan dalam ayat berikut,
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ
الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى
أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Ayat di atas menunjukkan, orang yang tidak mengenakan jilbab akan lebih mudah digoda. Karena jika seorang wanita tidak berjilbab, maka orang-orang akan mengira bahwa ia bukanlah wanita ‘afifaat (wanita yang benar-benar menjaga diri atau kehormatannya). Akhirnya orang yang punya penyakit dalam hatinya muncul hal yang bukan-bukan, lantas mereka pun menyakitinya dan menganggapnya rendah seperti anggapan mereka itu budak. Akhirnya orang-orang yang ingin berlaku jelek merendahkannya.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 671)
Wahai ukhti muslimah, sampai kapan engkau enggan berjilbab?
Tanyakanlah pada dirimu, apakah engkau akan menunda sampai maut menjemputmu?
Hanya Allah yang memberi taufik.
No comments:
Post a Comment