JellyPages.com

Thursday, June 26, 2014

Ust Salim A Fillah: JODOH, DIPILIH ATAU MEMILIH?

PERTAMA: Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran: Maryam dan Asiah.
Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan
mereka? NO!
Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.


KEDUA: Bagaimana pandangan tentang jodoh? Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.


KETIGA: Bagaimana tentang nasib dalam perjodohan? Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.


KEEMPAT: Bagaimana tentang hal nafkah rezeki? Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.


KELIMA: Bagaimana cara menjemput jodoh? Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.


KEENAM: Bagaimana tentang taaruf? Dalam urusan jodoh ta’aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: Jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.

KETUJUH: Bagaimana cara mengenali calon pasangan yang baik?
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yaknii interaksinya ke Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.


KEDELAPAN: Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara,misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensinya satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.


KESEMBILAN: Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan
sabar.Silakan pilih: Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya berlalu. Satu hal yang pasti, tidak ada
jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas
kertas putih bermaterai.


KESEPULUH: Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak? Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?

Sekian.
Semoga bermanfaat.
oleh Ust Salim A. Fillah sebagaimana
yang disampaikan di masjid UI Depok 17072013
~ copast notes tetangga ~
—————————
tambahan dari bunda UmiMardiyati,


EMPAT ORANG PENGHULU PEREMPUAN DI SYURGA

Empat orang penghulu perempuan di surga memiliki spesifikasi:

1. Siti Khadijah adalah perempuan sangat berbakti pada suami bahkan merelakan hartanya untuk perjuangan suaminya.

2. Siti Aisyah juga perempuan yang berbakti pada suami yang meskipun memiliki kecerdasan luar biasa tapi tetap mentaati dan hormat pada suami.

3. Siti Asiyah seorang perempuan dengan penuh kesabaran, yang tetap menjaga keimanannya pada Allah dan juga mentaati suami meskipun sang suami durhaka pada Allah.

4. Siti Maryam seorang perempuan yang menjaga kesuciannya dan mewakafkan dirinya untuk menjadi hamba Allah. Allah memberikan banyak peluang bagi perempuan untuk mencapai
derajat kemuliaannya sendiri sesuai takdir yang telah ditetapkanNya. Jadi kegelisahan seharusnya datang
ketika kita mulai berprasang buruk pada Allah atau bahkan tidak lagi berpegang pada aturan Allah.


Semoga bermanfaat …

2 comments:

I am Anita said...

Alhamdulillah bisa kenal sama blog ini, dapat satu ilmu lagi.
Oia, kemarin bertepatan dgn hari kelahiran wanita dalam wujud bidadari dan juga merupakan wanita penghulu syurga. Mbak, mungkin bisa ditambahkan ditulisan mbak yg begitu menginspirasi ini, 1 lagi sosok wanita penghulu syurga. Fathimah Az Zahra...

Unknown said...

Alhamdulillah mba anita ..InsyaALLAH saya masih belajar menulis blog dan hanya ingin berbagi ilmu ..Jikalau ada kesempatan saya akan menambahkan tulisan saya mengenai Fatima Az-Zahra ..