Masalah ini adalah permasalahan yang dinilai dari dua macam aspek.
Yang pertama adalah aspek ilmiah atau teoritis dan yang kedua adalah aspek amaliah atau praktis.
1. Aspek ilmiah mengandung dua hal:
a. Seorang muslim harus mengetahui betapa agungnya kedudukan Shalat Subuh di sisi ALLAH SWT. Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang menjalankan shalat Subuh dengan berjama'ah, maka seakan-akan ia telah melakukan shalat semalaman suntuk." (Shahih Muslim & Sunan At-Tirmidzi)
"Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Padahal seandainya mereka tahu pahala dari kedua shalat tersebut, maka mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (imam Ahmad)
"Barangsiapa yang menunakan shalat subuh, ia berada dalam jaminan ALLAH. Janganlah ia meminta sedikitpun dati tanggungan ALLAH kepadamu." (Ath-Thabarani)
"Malaikat-malaikat malam dan malaikat-malaikat siang saling bergiliran di tengah-tengah kalian. Dan mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian ketika malaikat-malaikat yang bermalam ditengah-tengah kalian naik untuk menghadap ALLAH, ALLAH Yang Maha Mengetahui keadaan mereka bertanya kepada mereka, "Bagaimana keadaan hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan tadi?" dan Mereka menjawab, "Kami tadi meninggalkan mereka dalam keadaan tengah shalat, dan ketika sebelumnya kami temui, mereka juga sedang shalat." (Al-Bukhari)
"Shalat yang paling utama disisi ALLAH adalah shalat Subuh pada hari Jum'at dengan berjama'ah."
dan hadits shahi juga menyebutkan,
"Barangsiapa yang rajin menunaikan shalat Subuh dan Ashar maka ia akan masuk surga."(Al-Bukhari)
b. Seorang muslim harus mengetahui resiko kerugian akibat terlambat menunaikan shalat Subuh. "Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia ada dalam jaminan ALLAH, oleh karena itu janganlah sampai ALLAH menuntut kembali sedikitpun dari jaminanNya itu kepadamu. Kalau sampai ALLAH menuntut jaminanNya tersebut, maka hal itu bisa terlaksana dengan mudah kemudian ALLAH akan menamparkannya ke mukanya di neraka Jahannam" (Riwayat Muslim)
Yang pertama adalah aspek ilmiah atau teoritis dan yang kedua adalah aspek amaliah atau praktis.
1. Aspek ilmiah mengandung dua hal:
a. Seorang muslim harus mengetahui betapa agungnya kedudukan Shalat Subuh di sisi ALLAH SWT. Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang menjalankan shalat Subuh dengan berjama'ah, maka seakan-akan ia telah melakukan shalat semalaman suntuk." (Shahih Muslim & Sunan At-Tirmidzi)
"Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Padahal seandainya mereka tahu pahala dari kedua shalat tersebut, maka mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (imam Ahmad)
"Barangsiapa yang menunakan shalat subuh, ia berada dalam jaminan ALLAH. Janganlah ia meminta sedikitpun dati tanggungan ALLAH kepadamu." (Ath-Thabarani)
"Malaikat-malaikat malam dan malaikat-malaikat siang saling bergiliran di tengah-tengah kalian. Dan mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian ketika malaikat-malaikat yang bermalam ditengah-tengah kalian naik untuk menghadap ALLAH, ALLAH Yang Maha Mengetahui keadaan mereka bertanya kepada mereka, "Bagaimana keadaan hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan tadi?" dan Mereka menjawab, "Kami tadi meninggalkan mereka dalam keadaan tengah shalat, dan ketika sebelumnya kami temui, mereka juga sedang shalat." (Al-Bukhari)
"Shalat yang paling utama disisi ALLAH adalah shalat Subuh pada hari Jum'at dengan berjama'ah."
dan hadits shahi juga menyebutkan,
"Barangsiapa yang rajin menunaikan shalat Subuh dan Ashar maka ia akan masuk surga."(Al-Bukhari)
b. Seorang muslim harus mengetahui resiko kerugian akibat terlambat menunaikan shalat Subuh. "Bagi orang-orang munafik, shalat yang paling berat adalah shalat Isya dan shalat Subuh."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia ada dalam jaminan ALLAH, oleh karena itu janganlah sampai ALLAH menuntut kembali sedikitpun dari jaminanNya itu kepadamu. Kalau sampai ALLAH menuntut jaminanNya tersebut, maka hal itu bisa terlaksana dengan mudah kemudian ALLAH akan menamparkannya ke mukanya di neraka Jahannam" (Riwayat Muslim)
No comments:
Post a Comment