Para ulama salaf menjelaskan bahwa di antara kiat menjaga kenikmatan mulia ini adalah dengan:
[1.] Selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dan tidak merasa bosan.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata,
“Seseorang tidaklah berhasil menuntut ilmu (dengan baik) apabila dia selalu merasa bosan, seakan tidak membutuhkannya. Akan tetapi, seseorang akan berhasil menuntut ilmu jika melakukannya dengan perjuangan dan susah payah, penuh semangat dan hidup prihatin.”
{Hilayatul Auliya karya Abu Nu’aim; 9: 119, Al-Madkhal karya Al-Baihaqi; no: 513, Tadribur Rawi karya As-Suyuthi; 2: 584}
Dalam Diwannya beliau juga membawakan syair
أخي لن تنال العلم إلا بستـتة #
سأنبيك عن تفصيلها ببيان #
ذكاء وحرص واجتهاد وبلغة #
وصحبة أستاذ وطول زمان #
Wahai saudaraku…,
engkau takan mendapatkan ilmu melainkan dengan (memperhatikan) enam hal…
Aku akan menyebutkannya secara rinci: (1) harus memiliki kecerdasan, (2) memiliki semangat, (3) bersungguh-sungguh, (4) membutuhkan biaya/materi, (5) mendapat bimbingan guru (ustadz), dan (6) membutuhkan waktu yang panjang.
{Diwan Asy-Syafi’i}
[2.] Mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan.
Amr bin Qays berkata,
“Jika sampai kepadamu suatu ilmu, maka amalkanlah meskipun hanya sekali.”
{Hilyatul Auliya karya Abu Nu’aim 5: 102}
Imam Waki’ berkata,
“Jika engkau hendak menghafal satu ilmu (hadits), maka amalkanlah!”
{Tadribur Rawi karya As-Suyuthi 2: 588}
Imam Ahmad berkata,
“Tidaklah aku menulis suatu hadits melainkan aku telah mengamalkannya. Sehingga suatu ketika aku mendengar hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hijamah (bekam) dan memberikan upah kepada ahli bekam (Abu Thaybah) satu dinar, maka aku melakukan hijamah dan memberikan kepada ahli bekam satu dinar pula.”
{Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam Manaqib Ahmad, hal: 232}
[3.] Senantiasa mengingat dan mengulang-ulang ilmu.
Ali bin Abi Thalib berkata,
“Ingat-ingatlah (ilmu) hadits. Sungguh jika kalian tidak melakukannya maka ilmu akan hilang.”
{Al-Muhadditsul Fashil karya Ar-Ramahurmuzi hal: 545}
Ibnu ‘Abbas berkata,
“Mengulang-ulang ilmu di sebagian malam lebih aku cintai daripada menghidupkan malam (dengan shalat malam)."
{Sunan Ad-Darimi; 1: 82 dan 149}
Az-Zuhri berkata,
“Gangguan ilmu adalah lupa dan sedikitnya muraja’ah (mengulang-ulang).”
{Sunan Ad-Darimi, 1: 150}
[1.] Selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dan tidak merasa bosan.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata,
“Seseorang tidaklah berhasil menuntut ilmu (dengan baik) apabila dia selalu merasa bosan, seakan tidak membutuhkannya. Akan tetapi, seseorang akan berhasil menuntut ilmu jika melakukannya dengan perjuangan dan susah payah, penuh semangat dan hidup prihatin.”
{Hilayatul Auliya karya Abu Nu’aim; 9: 119, Al-Madkhal karya Al-Baihaqi; no: 513, Tadribur Rawi karya As-Suyuthi; 2: 584}
Dalam Diwannya beliau juga membawakan syair
أخي لن تنال العلم إلا بستـتة #
سأنبيك عن تفصيلها ببيان #
ذكاء وحرص واجتهاد وبلغة #
وصحبة أستاذ وطول زمان #
Wahai saudaraku…,
engkau takan mendapatkan ilmu melainkan dengan (memperhatikan) enam hal…
Aku akan menyebutkannya secara rinci: (1) harus memiliki kecerdasan, (2) memiliki semangat, (3) bersungguh-sungguh, (4) membutuhkan biaya/materi, (5) mendapat bimbingan guru (ustadz), dan (6) membutuhkan waktu yang panjang.
{Diwan Asy-Syafi’i}
[2.] Mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan.
Amr bin Qays berkata,
“Jika sampai kepadamu suatu ilmu, maka amalkanlah meskipun hanya sekali.”
{Hilyatul Auliya karya Abu Nu’aim 5: 102}
Imam Waki’ berkata,
“Jika engkau hendak menghafal satu ilmu (hadits), maka amalkanlah!”
{Tadribur Rawi karya As-Suyuthi 2: 588}
Imam Ahmad berkata,
“Tidaklah aku menulis suatu hadits melainkan aku telah mengamalkannya. Sehingga suatu ketika aku mendengar hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hijamah (bekam) dan memberikan upah kepada ahli bekam (Abu Thaybah) satu dinar, maka aku melakukan hijamah dan memberikan kepada ahli bekam satu dinar pula.”
{Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam Manaqib Ahmad, hal: 232}
[3.] Senantiasa mengingat dan mengulang-ulang ilmu.
Ali bin Abi Thalib berkata,
“Ingat-ingatlah (ilmu) hadits. Sungguh jika kalian tidak melakukannya maka ilmu akan hilang.”
{Al-Muhadditsul Fashil karya Ar-Ramahurmuzi hal: 545}
Ibnu ‘Abbas berkata,
“Mengulang-ulang ilmu di sebagian malam lebih aku cintai daripada menghidupkan malam (dengan shalat malam)."
{Sunan Ad-Darimi; 1: 82 dan 149}
Az-Zuhri berkata,
“Gangguan ilmu adalah lupa dan sedikitnya muraja’ah (mengulang-ulang).”
{Sunan Ad-Darimi, 1: 150}
No comments:
Post a Comment